SOLUSI SAKIT MAAG

Blog pengalaman sembuh sakit maag kronis | obat alami sakit maag | makanan sakit maag | cara sembuh sakit maag | pantangan sakit maag

http://solusi-sakit-maag.blogspot.com/2014/07/resensi-buku-rahasia-sembuh-sakit-maag.html

Mengapa Obat Anti kanker Tidak Menyembuhkan Kanker?


Pengantar NiniekSS :
Selama ini, kanker kita kenal sebagai penyakit yang mengerikan dan sangat sulit disembuhkan. Ternyata menurut Dr.Hiromi Sinya dalam bukunya "The Miracle Of Enzym", kanker masih bisa disembuhkan dengan terobosan membangun gaya hidup sehat dengan mengkonsumsi makanan dan minuman yang banyak mengandung enzym. Bagaimana caranya agar kita yang terkena kanker masih mempunyai harapan untuk bisa sembuh dari kanker dan hidup sehat lebih lama lagi.

Mengapa Obat Anti kanker Tidak Menyembuhkan Kanker ? Dibawah inilah penjelasan Dr.Hiromi Sinya :

===================================================================

Saya sudah membahas bahaya yang cenderung ditimbulkan oleh obat-obatan terhadap tubuh. Masalah terbesar adalah obat-obatan menguras sejumlah besar enzim pangkal. Dari seluruh obat-obatan yang ada, yang paling keras adalah obat anti kanker.

Dalam praktik kedokteran saat ini, obat-obatan kemoterapi digunakan dalam jangka pendek setelah pembedahan kanker untuk mencegah penyebaran kanker, bahkan jika tidak ada bukti bahwa kanker itu telah menyebar. Obat-obatan kemoterapi bekerja dengan meracuni banyak sel dalam tubuh, baik yang normal maupun yang berbahaya, dengan harapan tubuh akan menumbuhkan kembali sel-sel normal sementara sel-sel yang abnormal, yaitu yang berbahaya, seluruhnya mati.

Oleh karena obat-obatan kemoterapi adalah racun yang mematikan, saya tidak akan menggunakannya kecuali dalam situasi yang benar-benar luar biasa. Contohnya, bahkan jika kanker ditemukan di luar usus besar di dalam kelenjar getah bening, saya tidak akan menggunakan kemoterapi.

Program perawatan saya terdiri dari pertama-tama mengambil bagian yang terserang kanker melalui pembedahan. dan setelah kanker yang terlihat itu diambil, saya mulai menyingkirkan hal yang menurut saya mungkin menyebabkan kanker pada pasien itu. Tentu saja, pertama-tama saya memerintahkan mereka untuk menghindari tembakau dan alkohol, dan berhenti total mengonsumsi daging, susu. dan produk-produk dari susu.

Sambil menjalani Diet dan Gaya Hidup Keajaiban Enzim, saya juga memerintahkan untuk mengubah cara pikir mereka, untuk melatih benak mereka agar menciptakan sebanyak mungkin pemikiran dan perasaan bahagia. Dengan cara ini, program perawatan saya bertujuan mencegah kanker muncul kembali dengan meningkatkan kekebalan tubuh melalui kesehatan fisik dan mental yang lebih baik.

Enzim bertanggung jawab atas perbaikan dan regenerasi sel, mempertahankan sistem kekebalan tubuh dan berbagai aktivitas kehidupan lainnya. Jumlah enzim pangkal di dalam tubuh menentukan apakah sistem kekebalan tubuh berfungsi dengan baik atau tidak.

Saya menganggap bahwa obat-obatan antikanker, seperti kemoterapi, beracun karena pada saat memasuki tubuh obat-obatan tersebut melepaskan radikal bebas yang sangat beracun dalam jumlah besar. Dengan melakukan hal ini, obat-obatan ini membunuh sel-sel kanker di seluruh tubuh. Namun, sel-sel kanker bukan satu-satunya yang terbunuh. Banyak sel normal yang juga mati selama proses itu berlangsung.

Mungkin pepatah lama "kekerasan dibalas dengan kekerasan" yang mendasari cara para dokter yang menggunakan obat-obatan antikanker untuk melaksanakan tugas mereka. Pada saat yang sama, obat-obatan kemoterapi juga dapat dianggap karsinogenik, atau dapat menyebabkan kanker.

Tanpa henti, tubuh manusia bekerja untuk mempertahankan keseimbangan sistem tubuh. ltulah sebabnya, jika sejumlah besar radikal bebas yang sangat beracun terkumpul dalam tubuh, enzim-enzim pangkal di seluruh tubuh berubah menjadi enzim-enzim yang menangkal racun radikal-radikal bebas tersebut. Tubuh berusaha keras menetralisasi kerusakan terbesar yang disebabkan oleh radikal bebas.

Tentunya, banyak orang yang telah berhasil mengatasi kanker dengan kemoterapi, tetapi banyak dari orang-orang ini yang masih muda dan kemungkinan besar masih menyimpan sebagian besar enzim pangkal mereka.

Kadar enzim pangkal berkurang bersamaan dengan bertambahnya usia. 

Tentu saja, terdapat perbedaan antar-individu, tetapi kemo lebih mungkin berhasil pada mereka yang masih muda karena masih ada cukup banyak enzim pangkal yang tersisa untuk membantu tubuh pulih dari stres yang ditimbulkan oleh pengobatan tersebut.

Efek samping yang banyak dikenal dari kemoterapi adalah hilangnya nafsu makan, mual, dan rambut rontok, tetapi saya yakin semua gejala itu muncul karena enzim pangkal dalam jumlah besar tengah digunakan untuk menangkal racun. Jumlah enzim pangkal yang terpakai dalam proses detoksifikasi setelah kemo tentu saja sangat besar.

Jika jumlah enzim pencernaan yang dimiliki seseorang tidak cukup, orang itu mengalami kehilangan nafsu makan. Pada saat yang sama, metabolisme sel melambat karena kurangnya enzim metabolisme dan selaput mukus di lambung, dan usus pun menjadi tidak teratur sehingga menyebabkan rasa mual. Defisiensi enzim metabolisme menyebabkan kulit bersisik, kuku rapuh, dan rambut rontok. (Walaupun terdapat perbedaan kadar keparahan, hal yang sama juga terjadi saat obat-obatan jenis lain memasuki tubuh.)

Obat-obatan tidak dapat menyembuhkan penyakit hingga mendasar. Satu-satunya cara mendasar untuk menyembuhkan penyakit terletak pada gaya hidup kita sehari-hari.

Kanker Tidak Kambuh Lagi
Tumor terbentuk pada saat sel-sel tidak normal berkembang biak dan membentuk kumpulan jaringan. Kumpulan itu mungkin merupakan tumor jinak yang tidak menyebar atau menginfiltrasi bagian-bagian tubuh yang lain, dengan pertumbuhan yang terbatas. Atau, kumpulan jaringan itu mungkin adalah tumor ganas yang menyebar—yaitu kanker.

Jika terdiagnosis oleh kanker, hal pertama yang Anda khawatirkan adalah apakah kanker tersebut telah menyebar. Jika telah menyebar, sulit untuk menyingkirkan seluruh daerah yang terpengaruh melalui pembedahan dan kemudian masih dapat sembuh total.

Metastasis berarti munculnya kanker di hagian-bagian selain dari tempat kanker itu pertama kali muncul. Secara umum, kanker dikatakan telah bermetastasis jika sel-sel kanker berpindah melalui kelenjar getah bening dan pembuluh darah ke organ-organ tempat sel-sel tersebut kemudian berkembang biak. Namun, cara berpikir saya mengenai hal ini sedikit berbeda. Saya percaya bahwa proses berkembang biaknya sel-sel kanker di satu tempat menimbulkan dampak pada organ-organ lain sehingga menyebabkan seluruh tubuh lebih rentan terhadap kanker.

Biasanya, kanker pertama kali ditemukan ketika tumor tumbuh dan memiliki diameter sedikitnya satu sentimeter. Tumor berkembang dari satu sel kanker yang berkembang biak. Untuk membentuk satu tumor diperlukan beberapa ratus juta sel.

Oleh karena itu, diperlukan lebih dari waktu sebentar untuk membentuk sebuah tumor. Kanker adalah sebuah penyakit gaya hidup. Oleh karenanya, munculnya kanker di satu tempat berarti kemungkinan besar ada sel-sel kanker yang belum tumbuh menjadi tumor di bagian tubuh yang lain bagaikan sekumpulan bom waktu yang ditanam di seluruh tubuh Anda.

Yang menentukan bom mana yang akan meledak pertama kali adalah faktor-faktor seperti karakteristik keturunan dan lingkungan tempat tinggal orang tersebut. Bagi orang yang mengonsumsi banyak makanan yang mengandung zat-zat kimia pertanian dan bahan tambahan makanan, hati—yang mengontrol proses detoksifikasi—mungkin menjadi lokasi tempat bom pertama meledak. Bagi orang-orang yang suka makan tidak teratur dan sering minum teh atau minum antasida, bom dalam lambung mereka mungkin akan meledak terlebih dahulu.

Bahkan dengan gaya hidup yang sama, lokasi tempat bom pertama meledak mungkin berbeda, bergantung pada faktor keturunan. Dengan kata lain, kanker bukanlah sebuah penyakit terlokalisasi yang hanya menyerang satu bagian tubuh. Kanker adalah penyakit seluruh tubuh yang mempengaruhi tubuh secara keseluruhan.

Alasan kanker tampak seolah menyebar atau bermetastasis ke seluruh tubuh adalah karena bom-bom yang tertanam dalam tubuh meledak satu demi satu dengan diselingi jeda waktu. Dengan menimbang hal ini, perlu dipertanyakan apakah pembedahan untuk mengangkat area utama yang terserang, termasuk kelenjar getah bening dan pembuluh darahnya, adalah pendekatan yang tepat.

Pembedahan untuk mengangkat kanker dari area utama dianggap berbahaya jika Anda tidak memperhatikan metastasis yang terjadi karena pengambilan itu akan mempercepat tumbuhnya karker yang telah bermetastasis itu di bagian-bagian tubuh yang lain. Namun, hal ini baru benar jika Anda melihat kanker sebagai penyakit seluruh tubuh. Jika Anda mengangkat organ-organ, kelenjar getah bening dan pembuluh darah dari sebuah tubuh , yang sudah tidak banyak memiliki energi, tentu saja fungsi kekebalan tubuh itu akan semakin cepat memburuk.

Dalam contoh kanker usus besar, saya tidak mengangkat messentary untuk mencegah penyebaran kanker ke dalam kelenjar getah bening maupun daerah-daerah lainnya. Saya percaya bahwa lebih banyak kerusakan yang dapat terjadi akibat hilangnya kelenjar getah bening daripada meninggalkan sedikit kanker yang masih menempel.

Dalam ilmu kedokteran modern, dipercaya bahwa kecuali kanker diambil melalui pembedahan organ yang terserang tidak akan dapat sembuh dengan sendirinya. Namun, pengalaman saya tidak mengatakan demikian. Sistem kekebalan tubuh dan kekuatan pengobatan alami dari manusia sepertinya lebih kuat daripada yang dipercaya secara umum. Sebagai buktinya, pasien-pasien saya yang masih memiliki sedikit kanker yang ditinggalkan dalam kelenjar getah bening, tetapi menjalani terapi diet saya, tidak mengalami muncul kembalinya kasus kanker.

Jika Anda memperbaiki cara makan Anda dengan menjalankan Diet dan Gaya Hidup Keajaiban Enzim, enzim pangkal, yang merupakan energi kehidupan akan tersedia dalam jumlah besar.
Pada saat yang sama, berbagai kebiasaan saya hidup yang menyerap enzim pangkal diperbaiki sehingga menghasilkan keuntungan ganda. Jumlah enzim pangkal dikembalikan hingga mencukupi sehingga memperkuat potensi kekuatan kekebalan tubuh dan mengaktifkan sel-sel yang imun untuk menekan munculnya kembali kanker.

Ada satu batasan pada terapi ini. Jika kanker telah berlanjut hingga stadium akhir betapapun banyaknya Anda memperbaiki makanan dan gaya hidup Anda atau diberi berbagai suplemen untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh, akan sulit untuk benar-benar mengembalikan fungsi normal tubuh Anda. Ini karena enzim-enzim pangkal Anda telah habis.

Namun, dalam pengalaman klinis saya, bahkan orang-orang yang sepertiga hingga setengah lingkar dalam usus besar mereka terserang kanker, tidak akan terserang kanker kembali dan dapat mengembalikan kesehatan mereka jika setelah kanker awal diangkat, mereka menjalani diet dan kebiasaan makan yang baik dan mengonsumsi suplemen-suplemen dan bukan kemoterapi, agar enzim pangkal mereka dapat bekerja lebih efisien.

Sebagian besar pasien saya biasanya datang untuk periksa rutin, maka saya tidak banyak memeriksa pasien yang menderita kanker stadium lanjut. Namun, di antara pasien kanker yang mempraktikkan Diet dan Gaya Hidup Keajaiban Enzim setelah pembedahan, tidak satu pun dari mereka yang menderita kembali kanker maupun mengalami metastasis. Fakta ini patut  diperhatikan baik-baik.

Nilai Obat-obatan yang Terbatas
Sekali lagi, pada tingkat yang paling mendasar, sebagian besar obat-obatan tidak menyembuhkaan penyakit. Obat-obatan bisa berguna jika terasa sakit yang tak tertahankan atau terjadi pendarahan atau dalam keadaan darurat untuk menekan gejala-gejala yang harus diredakan. Bahkan, terkadang saya menuliskan resep blokade H2 seperti antasida bagi pasien-pasien yang mengalami perdarahan atau rasa nyeri akibat tukak lambung. Namun, saya menasihati pasien saya untuk menahan diri agar tidak mengonsumsi obat-obatan tersebut lebih dari 2-3 minggu. Sementata rasa sakit diredakan oleh obat-obatan tersebut, penyebab tukak lambung pun disingkirkan.

Ada bermacam-macam penyebab tukak, seperti stres serta jumlah, kualitas, atau waktu makan, dan kecuali jika penyebab-penyebab inti tersebut diatasi, obat sebanyak apa pun tidak akan efektif menyembuhkan kondisi ini. Walaupun mungkin sepertinya tukak lambung itu telah disembuhkan sementara dengan obat-obatan peradangan pasti akan terjadi lagi.

Satu-satunya cara mendasar untuk menyembuhkan penyakit apa pun terletak dalam gaya hidup kita sehari-hari. Oleh karena itu setelah penyebabnya disingkirkan dan tukak lambung disembuhkan, untuk mencegah agar tukak itu tidak akan pernah kambuh lagi, sangatlah penting untuk menjalankan kebiasaan makan yang baik secara teratur.

Enzim pangkal tidak diproduksi secara otomatis. Pada saat Anda berhati-hati untuk makan dengan baik dan menjalankan gaya hidup sehat yang tidak menguras enzim, saat itulah hidup memproduksi energi yang dibutuhkan oleh tubuh Anda.

Mengetahui bagaimana membatasi penipisan secara tidak seharusnya enzim pangkal Anda yang berharga adalah rahasia untuk menyembuhkan penyakit dan menjalani hidup berumur panjang dan sehat.

Disalin Oleh : NiniekSS
Dari Buku Dr.Hiromi Sinya :"The Miracle Of Enzyme" 

Catatan Penting :

Anda ingin segera sembuh permanen seperti saya ? Yang lebih dari 15 tahun terkapar merasakan penderitaan sakit maag dengan berbagai keluhan silih berganti bertubi-tubi, namun sekarang Alhamdulillah sudah sehat kembali dan bebas makan apa saja ?


Pelajari kiat-kiatnya dalam Buku Panduan Rahasia Sembuh Sakit Maag Kronis tersebut. Anda akan tahu dimanakah letak kesalahan Anda hingga tak sembuh-sembuh. PESAN SEGERA SEKARANG DISINI ! Agar tak kehabisan karena persediaan sangat terbatas.


Buku yang sangat sederhana ini bukan sekedar membeberkan segala terori. Namun semua yang tertuang didalamnya adalah hasil praktek kesembuhan saya. Dan Alhamdulillah telah banyak yang telah sembuh setelah membaca dan mempraktekkannya. Yuk sembuh seperti saya…
Labels: The Miracle Of Enzyme

Thanks for reading Mengapa Obat Anti kanker Tidak Menyembuhkan Kanker? . Please share...!

0 Komentar untuk "Mengapa Obat Anti kanker Tidak Menyembuhkan Kanker? "

Back To Top