SOLUSI SAKIT MAAG

Blog pengalaman sembuh sakit maag kronis | obat alami sakit maag | makanan sakit maag | cara sembuh sakit maag | pantangan sakit maag

http://solusi-sakit-maag.blogspot.com/2014/07/resensi-buku-rahasia-sembuh-sakit-maag.html

Jangan Sepelekan Soal Mengunyah

Soal mengunyah sepertinya adalah hal yang sepele, tapi jangan disepelekan ! apalagi bagi orang yang sedang sakit maag.

Sejak kita duduk di bangku Sekolah Dasar kita pasti sudah diberitahu oleh bapak dan ibu guru kita, bahwa mengunyah makanan yang kita makan hendaknya sampai 32 kali. Kepada kita hanya dijelaskan mengapa harus mengunyahnya sebanyak 32 kali ? adalah agar makanan menjadi lembut ketika masuk kedalam lambung sehingga gampang dicerna oleh usus atau pencernaan kita. Namun alasan yang lebih penting dari itu kita tak pernah diberitahu.

Bahkan saya percaya, diantara kita banyak yang belum pernah mencoba mengunyah makanan hingga 32 x iya kan ? Ya iyalah…wong saya yang sudah setua ini ya baru-baru ini kok mengunyah makanan yang saya makan hingga 32 kali, bahkan hingga 50 kali ! Ini akibat revolusi kesehatan yang dipropagandakan oleh Dr.Hiromi Sinya ( Seorang Ahli usus terkemuka didunia dari Jepang yang tinggal di Amerika ) dalam bukunya :”The Miracle Of Enzyme” ( Buku yang telah diterjemahkan dalam bahasa Indonesia ini, sudah saya salin secara bertahap dalam blog ini agar Anda dapat membacanya secara bersambung, memahaminya, merenunginya, lalu harapan saya Anda mau merevolusi kesehatan Anda dengan panduan buku ini yang hasilnya akan sangat mengejutkan Anda asal Anda tekun ! ).

Terus terang, selama ini, sebelum membaca The Miracle Of Enzyme, sejak kecil  saya mempunyai kebiasaan yang sangat buruk yaitu makan dengan tergesa-gesa, walau makan dengan lauk enak sekalipun, sehingga tidak menikmatinya.

Mengapa ? Karena sejak kecil saya terbiasa diburu oleh pekerjaan. Adik saya 5 orang, bapak saya seorang Kepala Jawatan Penerangan disuatu kecamatan sehingga waktunya habis untuk anjangsana ke desa-desa, ibu saya seorang guru SD senior. Beliau berdua aktivis partai politik sehingga waktunya nyaris habis diluar rumah. Sehingga sayalah yang ketiban sampur mengurus segala pekerjaan rumah tangga termasuk momong adik-adik saya yang masih kecil-kecil. Karena kami jarang punya pembantu rumah tangga.

Ya wajarlah kalau saya makan dengan tergesa-gesa karena sudah ditunggu oleh berbagai pekerjaan rumah tangga, kadang saking kepepetnya waktu makan sambil berjalan mengerjakan pekerjaan. Misalnya, sudah saatnya berangkat sekolah belum sarapan, ya sambil menyiapkan alat-alat sekolah sambil menyuap, takut terlambat…lalu berangkat sekolah sambil berjalan cepat agar tidak terlambat. Untung SDnya tidak begitu jauh dari rumah…waktu itu saya baru SD kelas 6…Astaghfirullahal'adziim…Ampuni saya Tuhan…

Dulu, sejak masih kecil, saya makan selalu hanya beberapa kunyah, yang penting asal sudah bisa tertelan, terkadang terasa masih berasa nasi yang sudah terpecah saja, boro-boro mengunyahnya hingga lembut, tak pernah ! lalu untuk mengantisipasi agar nasi yang hanya dikunyah beberapa kali itu tetap mudah dicerna dalam lambung, saya segera menggelontornya dengan air minum mentah dari sumur…Ya Allah segarnya..Selesailah acara makan saya yang sembarangan itu. Dan hal ini berjalan hingga bertahun-tahun Sahabat ! Bayangkan !

Maka jika puluhan tahun kemudian saya terkena sakit maag hingga belasan tahun tak sembuh-sembuh, ya memang itulah akibatnya. Akibat dari kebiasaan makan yang sangat buruk ! Makan yang hanya dikunyah beberapa kali, dan langsung minum banyak..Ini kebiasaan makan yang sangat salah menurut Dr.Hiromi Sinya..Dan ini saya sadari setelah saya membaca bukunya Dr.Hiromi Sinya.

Meskipun saya menemukan kesalahan besar saya ini baru-baru saja, ketika saya sudah tua, namun ini bukanlah suatu keterlambatan, bahkan suatu keberuntungan yang besar, minimal saya bisa membangun generasi penerus yang sehat dan menularkannya kepada Anda sekalian.

Makan yang sehat adalah, setengah jam sebelum makan, minumlah lebih dulu 1 atau 2 gelas air putih, atau makan buah, agar bercampur dengan enzyme yang ada didalam lambung.

Lalu ketika makan, kunyahlah minimal 32 kali (sebanyak jumlah gigi yang ada di dalam mulut kita), sebelum ditelan. Dengan mengunyah sebanyak itu, maka makanan yang padat akan menjadi lumat dan berbentuk cairan dan bercampur dengan air liur (saliva) yang bermanfaat untuk pencernaan, kesehatan tubuh dan kesehatan gigi.

Doktrin fletcherism ( mengunyah sebanyak 32 kali ) ini, pencetusnya adalah Horace Fletcher yang hidup pada 1849-1919. Seorang pakar nutrisi otodidak di Era Victorian, atas doktrin yang diluncurkannya maka ia memperolah julukan The Great Masticator ( Sang Pengunyah Agung ). Fletcher juga menyarankan agar kita makan ketika lapar. Sebagaimana nasehat Kanjeng Nabi Rasulullah SAW bahwa kita sebaiknya makan ketika lapar dan berhentilah sebelum kenyang. Nasehat yang luar biasa dan sangat ilmiah.

Teori Fletcher ini kemudian hari dibuktikan oleh penelitian Dr.Hiromi Sinya melalui pengamatan, penelitian terhadap tidak kurang dari 300.000 usus manusia selama kurang lebih 40 tahun masa prakteknya ! Bahwa kesehatan manusia sangat dipengaruhi oleh kesehatan ususnya, dan kesehatan usus sangat ditentukan oleh apa yang dikonsumsi dan bagaimana cara makannya, ialah sedikit atau banyaknya kali dalam mengunyah makanan yang dikonsumsinya.

Fletcherizing ( mengunyah makanan minimal 32 kali ) akan mengubah sang rakus yang malang menjadi penikmat makanan yang cerdas dan sehat.

Makan dengan tergesa-gesa tidak baik, juga tidak menguntungkan bagi kesehatan. Nikmatilah makanan dengan perlahan-lahan, bersyukur kepada Allah SWT yang telah memberi kita nikmat rizky makanan, nikmat sehat bisa menelan dengan baik, karena di sekitar kita masih banyak orang yang kelaparan, banyak orang yang meskipun banyak duit tapi tidak bisa menelan makanan, entah tenggorokannya sedang sakit ataupun sedang dirundung kemalangan hingga makanan tidak bisa tertelan. Maka selalu bersyukurlah kita semua atas segala nikmat yang kita terima.

Memasukkan makanan kedalam mulut sebaiknya sedikit demi sedikit, dikunyah dengan baik hingga lembut, baru memasukkan suapan berikutnya, tidak terburu-buru, suapan sebelumnya baru dikunyah belum selesai sudah disusul dengan suapan berikutnya sehingga pipi menggelembung tidak nyaman sekali untuk dipandang.

Saya, yang walaupun belum genap 2 bulan mempraktekkan mengunyah makanan hingga 50 kali, alhamdulillah sangat merasakan manfaatnya, membuktikan kebenaran dari penelitian Dr.Hiromi Sinya. BAB saya sangat lancar...dan tidak begitu berbau seperti sebelumnya, lebih mudah bangun malam untuk ibadah, bisa tidur yang effektif. Sebelumnya saya bisa tidur panjang namun masih terasa kurang. Namun setelah mempraktekkan mengunyah lebih dari 50 kali, saya bisa beristirahat hanya beberapa menit namun tubuh sudah terasa segar. Apalagi jika selama berjam-jam berada didepan komputer untuk menulis artikel, tentu sesudahnya tubuh terasa sangat capai, namun sekarang alhamdulillah cukup istirahat beberapa menit merebahkan diri saja, tubuh sudah kembali fit.

Oh ya perlu Anda ketahui, menurut penelitian Dr.Hiromi Sinya, sebagai tolok ukur kesehatan usus kita adalah jika tinja kita sudah tidak berbau ini menunjukkan bahwa usus atau pencernaan kita adalah benar-benar sehat ! Hebat kalau sudah bisa begini bukan ?

Memang makanan yang dikunyah hingga 50 kali menjadi kehilangan rasa, hambar dan tidak enak karena menjadi cairan, namun saya lebih mengutamakan kesehatan daripada sekedar nikmat di lidah namun akan berakibat fatal bagi kesehatan secara keseluruhan dalam jangka panjang.

Kita semua tentu ingin panjang umur, yang sehat, yang manfaat dan bahagia.

Saya juga sedikit demi sedikit mulai mempraktekkan pola hidup Dr.Hiromi Sinya. Setiap bangun pagi saya bangun sejenak untuk mensyukuri nikmat Allah bahwa telah dibangunkan dari kematian saya, telah diberi karunia hidup lagi pada hari itu...Lalu saya berbaring lagi sebentar, terlentang, saya gerakkan kaki kanan dan kiri naik turun secara bergantian. Lalu tangan kanan kiri naik turun bergantian, lalu saya liukkan badan kekanan dan kekiri dengan gerakan perlahan, agar tidak keseleo...Baru saya bangun yang sesungguhnya, minum air putih mentah 2 atau 3 gelas, setelah tidak berkeringat, barulah saya mandi dan sholat subuh.

Sesudah sholat shubuh baru membuka jendela di seluruh rumah sambil menghirup udara segar di belakang rumah dimana sawah membentang hijau sejauh mata memandang. Allah hu Akbar.

Begitulah saya belajar menyehatkan diri ala Dr.Hiromi Sinya. Dan alhamdulillah semakin hari semakin banyak perubahan yang terjadi terhadap kesehatan kami sekeluarga. Siapa mau menyusul ? Hidup sehat dengan biaya murah dan mudah ? Semoga Bermanfaat.

Oleh : NiniekSS.
Labels: Tips

Thanks for reading Jangan Sepelekan Soal Mengunyah. Please share...!

3 comments on Jangan Sepelekan Soal Mengunyah

  1. terimakasih sist, sangat bermanfaat

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah jika bermanfaat. Terima kasih untuk kunjungannya di blog.

      Salam,

      Hapus

Back To Top