SOLUSI SAKIT MAAG

Blog pengalaman sembuh sakit maag kronis | obat alami sakit maag | makanan sakit maag | cara sembuh sakit maag | pantangan sakit maag

http://solusi-sakit-maag.blogspot.com/2014/07/resensi-buku-rahasia-sembuh-sakit-maag.html

Jalan Hidup Bag - 2

Bismillahirrahmanirrahiim…

Salam Sejahtera Bagi Seluruh Alam,

Puji dan syukur hanya kepada Allah Pemilik Seluruh Nikmat. Shalawat dan salam yang setulus-tulusnya semoga senantiasa tercurah atas Nabi Agung Muhammad Rasulullah SAW, bagi keluarga dan sahabatnya yang mulia serta para pengikut Beliau yang setia sampai akhir jaman. Aamiin.

Sahabat Pembaca Blog Yang Setia…

Saya lanjutkan kisah yang terjadi pada Jalan Hidup Bag – 1 yaa ?

Sepertinya para prajurit asing itu sama sekali tidak merasakan panasnya api kawah, bahkan iapun ikut terkena apinya namun tidak ikut leleh. Jeritan yang sangat menyayat dari tiap-tiap orang yang dibakar api kawah itu mendirikan bulu roma saya. Saya terkesiap ketika menyaksikan pemandangan itu. Saya sadar bahwa itu adalah sebuah mimpi, adalah ketika saya mendengar rame-rame suara teman-teman santri yang mendengung bagai lebah ditelinga saya. Eh ternyata rombongan Ibu Nyai sudah tiba di Lokasi Makam.

Penampakan itu tak saya ceritakan kepada teman-teman santri. Namun sepanjang meneruskan perjalanan menuju ke Makam di Banten dan sepulangnya ke Jember, pikiran saya masih dipenuhi penampakan di Makam Gunung Jati Cirebon itu. Ke Ibu Nyaipun seingat saya, sayapun juga tidak cerita, hingga saya keluar dari Pondok.

Hingga suatu hari, ketika ada kesempatan, hal itu saya tanyakan kepada seorang Ustadz yang cukup arif di Jember. Lalu beliau mengambil Al Qur’annya, entah sebelumnya membaca apa agak sedikit lama, sebelum membuka Al Qur’an itu.

Nah ketika Al Qur’an itu dibukanya hanya sekali, bukan dibolak balik, persis berisi nas yang menggambarkan penampakan, seperti yang saya lihat ketika saya terlelap bersandar di sebuah nisan di Lokasi Makam Suna Gunung Jati Cirebon. 

“Subhanallah…beruntung sekali sampeyan diberi penglihatan ini Mbak, ini adalah salah satu azab neraka” begitu kata Ustadz sambil takjub menatap diri saya. “Jarang mbak orang yang diberi penglihatan seperti sampeyan ini” Imbuhnya kemudian. Saya merinding mendengar apa yang disampaikan oleh Ustadz tentang penampakan yang pernah saya lihat.

Dan sejak itu menjadi bertambah takutnya saya kepada  Allah SWT, kepada dosa yang sekecil apapun. Dan Alhamdulillah yang tidak terhingga saya naikkan ke Hadlirat Allah SWT, Hakim Yang Maha Agung, atas karunia ini, semoga saya menjadi wanita yang sholehah, demikian juga saya sekeluarga, semoga menjadi orang-orang yang terberkahi. Amin Ya Rabbal Alamin.

Demikian, oleh karena itu, dalam hidup ini harus tegas, menegakkan hukum Allah dalam diri kita. Agar diri kita selamat didunia dan dari hukum neraka.

Jalan, kadang licin kadang tidak. 

Kita sudah tahu bahwa jalan didepan kita licin, jika kita tetap nekad melaluinya kemungkinan akan terjatuh. Namun kita tetap nekad. Ya jatuhlah kita. Seringkali didalam hidup ini Allah sudah memberikan tanda-tanda sesuatu yang mungkin akan terjadi dalam kehidupan kita, Namun kita sering cuek dan menyepelekan. Nah, setelah benar-benar terjadi, baru kita menyesal dibelakang.

Ruhani orang yang senanti berdzikir setiap saat mengingat Allah SWT, akan lebih gampang menangkap tanda-tanda yang Allah berikan, dibanding ruhani dari orang yang tak pernah berdzikir. Bahkan jika hidupnya terlelap dalam dzikir selalu kepada Allah, maka ia bisa Allah ijinkan mampu menembus dimensi ruang dan waktu, menembus ruang goib dan menembus kejadian puluhan tahun sebelum dan sesudah dari saat ini. Ini adalah rahasia Allah SWT, dan rahasia para pecinta Allah dan Rasulullah SAW !

Jalan, kadang lurus kadang berbelok bahkan menikung sangat tajam.

Demikian dalam kehidupan, tidak selamanya mulus. Terkadang kita terpancing melakukan sesuatu yang menggelincirkan kita kepada ketersesatan. Oleh karena itu betapa pentingnya kita selalu bergantung kepada tali Allah agar hidup kita tidak tergelincir dalam jurang kesesatan.

Demikian pula ketika kita sakit maag tak sembuh-sembuh. Ibarat kita sudah jatuh tertimpa tangga. Karena kecuali merasakan sakit yang luar biasa dan membingungkan setiap saat, kita masih dibebani dengan pemikiran tidak enak kepada orang-orang terdekat yang telah lama merawat kita.

Kita telah merepotkan mereka, menyusahkan mereka, membingungkan mereka, dalam waktu yang cukup lama, bukan sekedar sehari dua hari namun hingga berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun.

Agar kita cepat sembuh, insya Allah, meskipun kita masih menahan sakit, kita juga harus berlaku lemah lembut dan berterima kasih yang sangat kepada mereka yang merawat kita. Karena tanpa kasih sayang mereka, tentu kita akan sangat menderita.

Misal kita ingin minum tak ada yang mengambilkan. Kita harus makan menu yang aman, tak ada yang memasakkan, kita butuh obat tak ada yang membelikan. Kita mau kekamar mandi tak ada yang membantu, padahal badan kita gemetaran setengah mati, jalan saja sempoyongan limbung serasa mau jatuh. Kepala muter kliyengan tak karuan, Ya Allah…

Di saat kita sakit, kita sangat butuh batuan orang lain, baik tenaga, pemikiran bahkan barangkali bantuan financial pula. Oleh karena itu kita harus selalu menjaga hubungan silaturahmi kita dengan siapapun juga. Suami, isteri, anak, mertua, saudara,tetangga, ataupun kenalan kita. 

Meskipun kita sedang sakit, jika kita masih selalu memikirkan kebaikan apa yang bisa kita perbuat, insya Allah hal ini akan meringankan beban pikiran kita, mengurangi stress dan menimbulkan kebahagiaan dalam hati kita.

Semua apa yang saya sampaikan adalah pengalaman yang saya alami sendiri bukan dari orang lain.

Dulu ketika saya sedang terbaring sakit, saya selalu berhati-hati dalam bersikap, bertutur kata, bahkan dalam berpikir. Saya takut jika sikap dan tutur kata saya menyakiti, menyinggung bahkan mengecewakan orang-orang terdekat yang merawat saya, seperti suami, anak dan saudara maupun tetangga saya. Sehingga mereka kemudian tak lagi perhatian dan mau merawat saya. Alangkah menderitanya saya jika sampai terjadi seperti itu.

Alhamdulillah sejak awal saya sakit hingga saya sembuh, tak ada perubahan sikap dari mereka yang merawat saya. Bahkan ketika mereka melihat perkembangan saya semakin hari semakin sehat, mereka kelihatan sangat terharu dan ikut bersyukur karena saya bisa sembuh seperti sedia kala.

Bagi saya, itu suatu karunia yang luar biasa dari Allah SWT, bahwa saya telah diberiNya kesabaran ketika menderita sakit, kekuatan dalam merasakan betapa luar biasanya derita sakit maag kronis dan gerd itu. Dan Allah telah memberikan kesembuhan yang bagi saya adalah sebuah keajaiban dan tak disangka-sangka sebelumnya.

Sakit yang dulu ibaratnya beribu ragam jenis dan rasanya, semuanya bisa hilang tak berbekas sama sekali. Subhanallah Allah Hu Akbar. Saya yang ketika sakit hanya mampu merepotkan orang-orang terdekat di sekeliling saya, Alhamdulillah sekarang bisa mandiri lagi seperti sebelum jatuh sakit.

Bahkan sekarang, semampu saya, saya bisa membantu kalian semua, dengan berbagi segenap pengalaman saya ketika sakit di blog ini. Sehingga kalian tidak menjadi putus asa. Kalian bisa sharring dengan saya melalui telepon, sms ataupun BBM dan Watshapp.

Meskipun diantara kalian ada yang tak mengucapkan terima kasih atas apa yang pernah saya lakukan kepada kalian, bahkan ada kalian yang mendakwa saya bahwa apa yang saya lakukan di blog ini hanya semata untuk mencari uang. Itu semua bukanlah urusan saya. Karena saya berbuat apapun bukan demi kalian semata, tapi karena saya banget-banget merindukan dan mengharapkan Ridho Allah SWT. dalam hidup saya.

Bahkan kerinduan saya kepada Allah SWT. dan Rasulullah SAW merupakan kerinduan yang setiap saat membelenggu hidup dan kehidupan saya Ya Allah.

Jika saya berbuat demi kalian, maka ketika perbuatan baik saya kepada kalian tak kalian balas, maka saya tentu akan kecewa ! Tidak teman. Jika kalian tak mau membalas meskipun mampu, dengan sekedar ungkapan terima kasih, apa lagi sebuah doa, itu adalah urusan kalian dengan Allah SWT. Saya tak akan kecewa sedikitpun. Saya berbuat semata karena Allah. Dan saya hanya mengharap Ridho Allah semata. Bukan mengharap dari apapun yang lain.

Allah Yang Maha Kaya, Allah Yang Maha Membalas setiap kebaikan, dan tak luput mencatat setiap keburukan, Allah Yang tak mau berhutang kepada manusia, Allah Yang senantiasa mencukupi kebutuhan seluruh manusia yang diciptakannya, dan tak akan menjadikan miskin karenanya.

Jadi jika kita berbuat baik, janganlah kita berharap balasan dari manusia, namun tanpa kita mohonpun Allah PASTI akan membalas sebesar biji zarahpun kebaikan yang pernah kita lakukan.

Karena ada beberapa teman yang sering mengeluh :”Mbak, berapa kali saja saya berbuat baik kepada dia, namun blas gak ada rasa terima kasihnya pada saya !”. Nah loo…ini nih yang perlu diluruskan dalam Jalan Hidup kita. Lha kita ini, kalau berbuat baik mengharap balasan dari yang bersangkutan, ya justru rugi besar. Paling-paling hanya ucapan terima kasih, tak ada bonusnya yang lainnya iya kan ? he he..

Tapi kalau kita ini bersedekah, berbuat baik kepada orang lain seperti kita membuang hajat. Sudah tak pernah mengingat-ingat lagi apa yang pernah kita sedekahkan, apa yang pernah kita berikan ke orang lain. Terserah Allah sajalah. Mau dibalas mau enggak, biarlah itu menjadi urusan Allah. Urusan kita hanya berbuat baik saja, syukur dengan ikhlas. TITIK !

Maka kalau kita bisa begini. LOS dalam berbuat kebaikan. Tunggu saja apa yang akan terjadi. Banyak sekali kebaikan, berkah-berkah, keajaiban yang bakal turun dari kanan kiri kita, atas bawah kita, dan dari depan belakang kita, dan dari diri kita tiba-tiba akan muncul idée-idee kreatif yang kita sendiri sering dibuat takjub atas keajaiban-keajaiban yang terjadi. “Lho kok bisa seperti ini ya ?”. 

Begitulah kalau Allah sudah berkehendak membalas kepada hambanya yang ikhlas dan tawakkal. Terkadang melimpah ruah tak terbendung ! Bahkan bisa jadi kita ini disangka menjadi paranormal tiban, karena bisa ini bisa itu, atau miara thuyul, karena tiba-tiba bisa beli ini, beli itu.

Carilah berkah-berkah yang model begini, yang datangnya atas kehendak Allah bukan atas keinginan kita. Siiiiplah !

Demikianlah teman, Soal Jalan Hidup. Ambil jika ada manfaatnya, dan buang jauh-jauh jika ada mudhlaratnya. Terima kasih atas kunjungan kalian semua di blog ini, jika ada yang tak berkenan tolong maafkan saya ya ? Semua karena keterbatasan saya. Semoga kita semua menjadi insan Muslim yang selalu dinaungi oleh RidhoNya. Amin Ya Rabbal Alamiin.

Alhamdulillahirabbil’alamin.

Salam Penulis,
Niniek SS
Labels: Motivasi, Renungan

Thanks for reading Jalan Hidup Bag - 2. Please share...!

0 Komentar untuk "Jalan Hidup Bag - 2"

Back To Top