SOLUSI SAKIT MAAG

Blog pengalaman sembuh sakit maag kronis | obat alami sakit maag | makanan sakit maag | cara sembuh sakit maag | pantangan sakit maag

http://solusi-sakit-maag.blogspot.com/2014/07/resensi-buku-rahasia-sembuh-sakit-maag.html

Hati-Hati Anak-Anak Juga Bisa Kena Sakit Maag

Bismillahirrahmanirrahiim…

Salam Sejahtera Bagi Seluruh Alam,

Puji dan syukur hanya kepada Allah Pemilik Seluruh Nikmat. Shalawat dan salam yang setulus-tulusnya semoga senantiasa tercurah atas Nabi Agung Muhammad Rasulullah SAW, bagi keluarga dan sahabatnya yang mulia serta para pengikut Beliau yang setia sampai akhir jaman. Aamiin.

Sahabat Pembaca Blog Yang Setia…

Bagaimana kabarnya kalian pagi ini ? Semoga keluhan kalian sudah lebih baik dari kemarin siang atau tadi malam. Apakah semalam kalian bisa tidur nyenyak ? Tidak seperti malam-malam kemarin yang selalu diganggu sesak nafas dan tenggorokan selalu kayak dicekik orang. 

Yah, semoga kalian semua teman-temanku dimanapun kalian berada, tetap sabar, tawakkal dan selalu penuh semangat untuk berjuang sembuh ya teman. Saya juga dulu seperti kalian semua kok. Untuk sembuh perlu tekad baja, bukan sekedar ingin sembuh !

Kali ini saya ingin berbagi dan mengingatkan kalian, Hati-hati Anak-anak Juga Bisa Kena Sakit Maag.

Emang anak-anak bisa kena sakit maag ? Ooh..Bukan hanya orang dewasa saja yang bisa terkena sakit maag dan gerd, gila enggak ? Bisa, dan sangat bisa ! Penyakit dua sejoli ini tak memandang bulu ! Siapapun yang mempunyai kebiasaan makan sembarangan, jika lambungnya tidak kuat pasti bakalan kena sakit maag yang kemudian jika tidak hati-hati bisa berkembang menjadi GERD.

Tapi kalau anak yang sakit kita semua menyebutkan :”Anakku sering sakit perut” bukan “Anakku kena maag”. Padahal sejatinya antara sakit perut dan sakit maag tak ada bedanya.

Saya percaya kita semua para ibu, tentu ingin anak-anak kita sehat selalu selamanya. 

Dirumah,  kita sudah sedemikian rupa merawat anak-anak kita dengan perhatian serta kasih sayang yang penuh. Semuanya menjadi fokus perhatian kita. Ya makannya, ya sekolahnya, ya mainnya sampai ke anak kita tidurpun, selalu penuh dalam perhatian kita.

Kita selalu berusaha untuk menyediakan makanan yang sehat untuk anak-anak kita, yang memenuhi untuk perkembangan serta pertumbuhannya. Pokoknya untuk keperluan tumbuh kembang anak selalu kita perhatikan.

Makanan juga kita siapkan yang memenuhi gizi 4 sehat 5 sempurna kalau bisa. Agar anak kita bisa maksimal pertumbuhan jasmani, ruhani dan otaknya. Bisa menjadi anak yang sehat jasmani dan ruhaninya, saleh akhlaknya, serta cerdas otaknya. Siapapun, sebagai orang tua tentu kita mempunyai harapan yang demikian untuk anak-anak kita.

Sedemikian rupa perhatian kita sebagai orang tua kepada anak-anak kita selagi dia ada dirumah. Namun ketika dia ada di sekolah, kita tidak tahu jajanan apa yang dibelinya pada saat istirahatnya. Karena ia telah lepas dari perhatian kita. Ketika di sekolah, anak-anak kita, kita percayakan kepada bapak dan ibu gurunya di sekolah.

Namun demikian, dalam soal jajan, masih saja anak-anak lepas dari pengawasan guru. Karena tak mungkin ketika saat istirahat guru mengawasi setiap anak mereka jajan apa ?

Di sekolah-sekolah terutama TK, SD dan SMP, penuh jajanan yang dijual orang beraneka ragam jenis makanan dari harga yang paling murah 500 perak hingga yang ribuan. Semuanya dibuat semenarik mungkin tampilannya agar mengundang selera, dan dibuat agar harga semurah mungkin agar terjangkau oleh uang saku anak-anak.

Untuk penampilan yang menarik dan rasa yang enak, biasanya dibuat dengan warna warni yang menarik. Untuk itulah, terkadang para pembuat makanan atau jajanan anak-anak ini menggunakan pewarna yang digunakan untuk pewarna pakaian bukan pewarna yang untuk bahan makanan. Nah betapa berbahayanya zat ini kalau dimakan anak-anak dan masuk kedalam lambung mereka.

Para pembuat makanan terkadang tidak memikirkan akibat yang bakal dialami oleh anak-anak yang mengkonsumsi makanan yang mereka buat dengan pewarna pakaian itu. Bagi para pembuat jajanan itu hanya berpikir bagaimana caranya dagangan mereka laris dan menguntungkan bagi mereka.

Belum lagi dengan bahan kimia pembuat makanan yang lain seperti : kimia pengembang, kimia pengawet, kimia perasa, kimia pelembut makanan dan banyak lagi bahan kue yang terbuat dari bahan kimia yang sangat tidak aman bagi lambung, apalagi lambungnya anak-anak kecil yang lebih rawan daripada lambung orang dewasa.

Dan anak-anak TK. SD serta SMPpun belum faham arti kesehatan. Ketika mereka jajan, yang mereka pikir enak dimakan dan murah harganya. Makin warna warni warnanya dan makin murah harganya mereka makin suka. Karena bisa mengirit uang saku mereka. Padahal yang berwarna warni itulah yang justru sangat berbahaya bagi kesehatan, dan yang murah harganya tentu makanan yang dibuat dari bahan-bahan yang murah harganya yang tidak baik kualitasnya.

Seperti makanan yang manis-manis, biasanya rasa manisnya bukan dari gula murni, namun diberi pemanis buatan yang jauh lebih banyak kimianya daripada gula murni.

Sekali dua kali memang belum terasa dampaknya bagi kesehatan anak-anak kita. Namun jika jajanan ini dikonsumsi setiap hari, berbulan-bulan maka sudah bisa dipastikan anak kita akan mulai sering mengeluh sakit perut.

Kita orang tua, tentu akan sedih dan bingung jika anak kita mengeluh sakit. Sakit perut ini bukan hanya sekali atau dua kali dikeluhkan oleh anak kita, akan tetapi setiap kali mengeluh sakit perut.

Awal mulanya hanya mengeluh mual mau muntah. Lama-lama disertai dengan pusing, lalu muntah-muntah dan buru-buru kita bawa ke dokter. Apa kata dokter ? “Anak ibu kena maag, jangan makan yang pedas, tak boleh makan mie instan dulu ya? Dan jangan jajan di sekolah, sebaiknya bawa bekal sendiri” Pesan dokter.

Lha iyalah yauw…Saking seringnya jajan makanan yang mengandung banyak kimia di sekolah, serta sukanya makan mie instan dirumah, maka dinding lambungnya iritasi, jadilah dia sakit maag.

Semua mie instan sebenarnya adalah makanan yang buruk, sekalipun praktis masaknya dan sedap rasanya. Siapa yang tak suka mie instan ? Apalagi kalau masaknya diberi telor mata sapi diatasnya, dan ditaburi bawang merah yang digoreng, lalu diberi caysim dan diberi saus yang merah menyala, siapa yang tak akan tergiur. Siapapun pasti sukalah. Rasanya sedap, pedas, panas, jika kita makan bikin keringat berleleran ! Ya kan ?

Nah kebanyakan dalam mie instan selalu mengandung zat lilin yang sulit dicerna oleh lambung dan usus. Ditambah bumbu instannya tentu juga mengandung bahan pengawet agar tidak berjamur dalam penyimpanan sebelum dimasak.

Zat-zat kimia inilah yang bakal merusak lambung nantinya, jika dikonsumsi secara terus menerus. Anak-anak kita yang terbiasa jajan disekolah, dan sering makan mie instan dirumah, lengkaplah sudah sewaktu-waktu bom waktu meletus jebol lambungnya. Artinya tahu-tahu maagnya sudah parah bahkan anak kita sudah menderita gerd.

Sehingga sering tak masuk sekolah. Kacaulah sekolahnya. Lebih menyedihkan lagi, kalau kita yang kena maag, masih bisa untuk menghindar dari makanan-makanan pantang. Lha kalau anak-anak yang terkena maag ? Tentu mereka akan sulit sekali untuk menghindari makanan-makanan yang tak aman bagi lambung. Mereka berpikir ibu pelit, makan ini tak boleh, makan itu tak boleh, selalu dilarang-larang.

Akhirnya setelah tahu akibat dari makan makanan tertentu pasti menyebabkan perutnya sakit, baru, tanpa dilarangpun sudah tak mau makanan makanan tertentu itu. Sangat kasihan jika anak-anak kita sampai terkena sakit maag. Lebih sulit kita mengatasinya, karena bukan diri kita sendiri yang mengalaminya. Masalahnya anak-anak itu terkadang sangat sulit untuk diatur.

Solusi untuk mengatasi ketika seorang anak menderita sakit maag atau GERD sama persis dengan solusi yang dibutuhkan untuk mengatasi sakit maag dan GERD orang dewasa. Mungkin yang berbeda adalah porsinya.

Ciri-ciri penyakitnyapun antara maag dan GERD anak-anak dengan orang dewasa juga sama.
Bedanya, jika yang terkena anak-anak, maka kita akan cukup sulit dalam memberikan pengertian kepada mereka, bahwa mereka tak boleh makan ini tak boleh makan itu. Setiap kali kita harus bawel mengingatkan. Berbeda dengan orang dewasa. Sekali diingatkan, insya Allah akan diingat untuk selamanya.

Untuk itu, kita sebagai orang tua yang mempunyai anak-anak yang terlanjur sudah terkena sakit maag atau GERD, harus ekstra bersabar. Jangan mudah emosi merawat anak-anak kita. Anak adalah amanah dan titipan Allah SWT. yang harus kita rawat dengan penuh perhatian dan kasih sayang. Kita didik akhlak mereka agar menjadi anak-anak yang sholeh dan shalehah, yang berakhlaqul kharimah. 

Demikian pula ketika dia sedang sakit, apapun penyebabnya, janganlah kita marah-marah dan menyalahkannya setiap saat. Kasihan mereka, sudah menderita tambah kena marah selalu setiap saat. Jika ketika sakit anak selalu kita marahi, karena dari dulu dinasehatin tak mau nurut, sehingga akhirnya benar-benar sakit, maka dia akan menjadi stress dan makin jauh dari kesembuhan.

Karena stressing pikiran sangat erat dengan kinerja lambung. Ketika stress. Maka kadar asam lambung akan naik atau bertambah tinggi, sehingga lambung makin terasa sakit. Bahayanya justru bisa berkembang menjadi GERD anak-anak.

Itu adalah permasalahan yang mungkin bisa terjadi bagi anak-anak kita yang baru sekolah TK,SD dan SMP.

Bagaimana pula dengan anak-anak kita yang sudah remaja dan sekolah di SMA ? Di lingkungan sekolah SMA, masih mending, biasanya ada kantin yang dikelola oleh fihak sekolah, sehingga jenis makanan yang dijual di kantin masih bisa dipantau oleh fihak sekolah.

Namun hampir sama saja masalahnya. Di kantin masih saja dijual bakso yang dibuat dengan borax yang mana itu sangat susah dicerna oleh lambung. Daging-dagingan sendiri sebenarnya merupkan makanan yang buruk bagi kesehatan, karena mengandung lemak jenuh yang tak dibutuhkan oleh tubuh dan juga sulit dicerna oleh lambung.

Lagian, anak-anak SMA tuh kalau makan bakso, selalu saja sambal dan pedasnya selalu melebihi ukuran ! Kalau tidak pedas sekali dan saus kuahnya belum merah menyala, mereka masih kurang ! Ini yang sangat membahayakan bagi lambung mereka.

Terus kalau dirumah mereka lapar tak ada makanan, langsung saja sambar mie instan. Karena sudah bisa masak sendiri, setiap kali pengin mie, mereka memasaknya sendiri. Bahkan bagi yang cowok, kadang-kadang sekali membuat, tak cukup satu bungkus, namun dua bungkus. Dirumahpun sama saja, mereka makan dengan kuah menyala dan sambal botolan yang super pedas. Itu semua menurut saya adalah makanan sampah yang tak layak dikonsumsi, karena sangat membahayakan kesehatan.

Saya sangat salut kepada adik kandung saya laki-laki, yang anak putrinya dari TK. hingga SMA sama sekali tak pernah dibiasakan makanan jajanan instan, dan tak pernah makan mie instan. Setiap ke sekolah selalu dibawain bekal makanan dari rumah. Dan dari sejak TK selalu ditanamkan pengertian bahwa jajan diluar semuanya racun ! yang membahayakan kesehatan dan tidak berkah, karena kemungkinan dalam pembuatannya tidak dengan mengucapkan bismillah.

Boleh jajan diluar jika bersama ibu dan bapak, karena ibu dan bapak sudah tahu mana makanan yang sehat dan mana yang tidak.

Sehingga sejak kecil sudah tertanam dibawah ambang sadarnya bahwa jajan diluar adalah tidak baik. Makanan yang baik dan berkah adalah makanan yang ada dirumah buatan ibu sendiri. Sesederhana apapun !

Dan yang lebih mengharukan adalah sejak masih sekolah TK selalu diajarkan setiap habis sholat harus membaca Al Qur’an meskipun hanya satu ayat. Kebiasaan baik tersebut dilakukan “prunan” saya itu (Prunan = anak adik/Jawa) dari mulai TK. hingga sekarang sedang menempuh pendidikan S-3 di UGM Yogyakarta, tak pernah lepas sekalipun.

Dan kalian tahu prestasinya ? IQnya mencapai 130. Dari TK hingga kini dalam masa pendidikannya di S-3 selalu cumlaude. Meskipun perempuan, bisa menduduki KETUA OSIS ketika menempuh SMAnya di SMA Taruna Nusantara Magelang, SMA Eksklusif yang sangat diimpikan bagi lulusan SMA berprestasi, dan seleksi masuknyapun super ketat !

Lalu S1-nya bisa diterima di UGM pernah mendapat tugas belajar ke Jerman, S-2nya mengambil Pendidikan Ekonomi Syariah International di London Inggris, tempat kuliahnya Pak Antonio Syafi’I pakarnya Syariah Indonesia. Dan sekarang sedang berjuang keras untuk menyelesaikan S-3nya di UGM. Usianya baru 23 tahun ! Mudah-mudah menjadi professor termuda untuk Indonesia, dan perempuan lagi !

Ia ingin mengikuti jejak Pak Antonio Syafi’i menjadi ahli Ekonomi Syariah di Indonesia. Sehingga bisa ikut membenahi perekonomian Indonesia menjadi perekonomian yang benar-benar Syar’i sesuai hukum Islam, bukan sekedar label Syar’i agar laku dijual dikalangan umat Muslim. Impian yang masuk akal, karena mayoritas rakyat Indonesia adalah beragama Islam !

Saya bukan memamerkan prunan saya tanpa pamrih kepada kalian. Saya hanya ingin menunjukkan betapa DAHSYATnya prestasi seorang anak yang mau mengamalkan membaca Al Qur’an sejak dini, dan betapa hebatnya perkembangan otak seorang anak yang jarang tersentuh makanan kimia. Itu saja maksud saya. Subhanallah…Allah Hu Akbar !

Jadi jika kalian sebagai pasangan muda yang kini mempunyai anak-anak yang masih kecil atau balita, silahkan ajari mereka untuk melazimkan membaca Al Qur’an sejak dini, dan cegah mereka konsumsi makanan yang berkimia agar mereka mempunyai masa depan yang gemilang.

Nah bagaimana upaya kita orang tua agar anak-anak kita tak terkena maag ataupun GERD ? Ini ada beberapa tips yang bisa kita terapkan dalam sehari-hari :
  • Rawat dan didik anak-anak kita dengan penuh perhatian dan kasih sayang, bukan dengan cara yang otoriter atau memaksakan kehendak kepada anak. Anak yang dididik dalam suasana yang otoriter akan menjadi anak-anak yang nantinya bersikap otoriter pula, berkarakter keras dan suka memaksakan kehendaknya kepada orang lain.
  • Anak yang dididik penuh kekerasan akan tertekan jiwanya dan menjadi stress, ini bisa memicu sakit maag pada mereka, dan prestasi dirinya tak bisa berkembang dengan sempurna karena selalu ketakutan setiap saat dan ragu-ragu untuk mengambil keputusan. Sikap ini akan terbawa hingga mereka menjadi dewasa kelak, sehingga bisa menghambat dalam pergaulan.
  • Didik anak dengan tuntunan Al Qur’an dan Al Haditz yang penuh kebenaran dan penuh berkah.
  • Usahakan setiap hari, bawakan anak bekal makanan ke sekolah, jangan membiasakan memberi uang jajan yang melebihi porsi, yang akan memicu anak menjadi tukang jajan dan pemboros. Kecuali itu anak akan terkena sakit maag karena banyak jajan yang tidak genah, sehingga membuat masa depannya suram.
  • Untuk apa kita bersusah payah mencari uang untuk anak kita, jika masa depannya telah suram akibat dari kecil sakit-sakitan yang itu adalah akibat keteledoran kita sendiri dalam menjaganya ? Artinya, percuma kita mempunyai uang yang banyak, namun anak kita tak bisa menempuh jenjang pendidikan tinggi baik yang formal maupun di pondok pesantren. Karena anak kita sakit-sakitan. Kasihan sekali bukan ?
  • Berikan pengertian sejak dini bahwa jajan adalah tidak baik dan tidak berkah. Karena makanannya sering tidak menyehatkan, dan kemungkinan ketika membuatnya tidak disertai doa kepada Allah SWT. Sehingga anak-anak lebih mencintai makanan ibunya dirumah daripada jajan diluar atau di sekolah.
  • Ceriterakan kepada anak tentang bahayanya makanan kimia bagi tubuh dengan bahasa yang mampu ditangkap oleh anak dan tidak membosankan.
  • Ciptakan suasana yang kondusif, yang menyenangkan dan membahagiakan anak dirumah, sehingga mendukung tumbuh kembang anak, sehingga anak bisa berkembang sempurna prestasi serta kemuliaan akhlaknya.
  • Biasakan sebagai ibu, membuat sendiri jajanan kecil yang sehat yang disenangi oleh anak yang tidak mengandung bahan kimia. Jajanan tradisional seperti kue nagasari, gethuk, pisang rebus, singkong rebus, jenang tepung kerut, agar-agar, sukun dikukus, kolak pisang, dan sejenisnya adalah jajanan yang sehat bagi anak-anak. Jika selalu tersedia dirumah maka tidak memicu anak untuk jajan di warung, seperti chiki, taro,krip-krip dan lain-lain yang tidak menyehatkan.
  • Berdoalah untuk anak-anak kita setiap saat, agar selalu sehat wal’afiat, selamat dan sejahtera hari-harinya dalam lindungan Allah SWT. menjadi anak yang soleh dan solehah, taat kepada Allah SWT.dan Rosulullah SAW.serta berbakti kepada orang tua.
Demikian, tentang “Hati-hati Anak-anak Juga Bisa Kena Sakit Maag”. Semoga bermanfaat bagi kita sekalian. Terima kasih atas kunjungan setia kalian di blog ini, nantikan artikel-artikel mendatang. 

Alhamdulillahirabbil’alamiin.

Salam Penulis,
Niniek SS
Labels: Makanan Pantang, Motivasi, Pengetahuan Baru, Renungan

Thanks for reading Hati-Hati Anak-Anak Juga Bisa Kena Sakit Maag. Please share...!

0 Komentar untuk "Hati-Hati Anak-Anak Juga Bisa Kena Sakit Maag"

Back To Top