SOLUSI SAKIT MAAG

Blog pengalaman sembuh sakit maag kronis | obat alami sakit maag | makanan sakit maag | cara sembuh sakit maag | pantangan sakit maag

http://solusi-sakit-maag.blogspot.com/2014/07/resensi-buku-rahasia-sembuh-sakit-maag.html

Sakit Maag Atau GERD Bolehkah Berpuasa ?

Bismillahirrahmanirrahiim…

Salam Sejahtera Bagi Seluruh Alam,

Puji dan syukur hanya kepada Allah Pemilik Seluruh Nikmat. Shalawat dan salam yang setulus-tulusnya semoga senantiasa tercurah atas Nabi Agung Muhammad Rasulullah SAW, bagi keluarga dan sahabatnya yang mulia serta para pengikut Beliau yang setia sampai akhir jaman. Aamiin.

Pembaca Blog Yang Setia….

Insya Allah besok malam kita sudah mulai shalat tarawih. Tanda telah memasuki bulan Ramadhan. Bulan suci penuh rahmat yang selalu kita rindukan serta kita nanti-nantikan bersama. Alhamdulillah...kita akan bisa bertemu lagi dengan bulan Suci yang kita cintai.

Tentu teman-teman maag semua menantikan tulisan ini ya. Saya bukan ahlinya untuk menjelaskan hal ini, karena saya bukanlah seorang dokter, namun saya bisa memberikan kisi-kisi berdasarkan pengalaman saya dan menurut pengamatan selama ini dalam mengampu teman-teman sakit maag yang terdiri dari Sabang sampai ke Merauke.

Semua Umat Muslim yang telah dewasa dan sehat jasmani serta ruhaninya mempunyai kuwajiban berpuasa pada bulan Ramadhan sebulan penuh ( kecuali wanita yang sedang menjalankan ibadah puasa Ramadhannya, lalu datang menstruasinya, maka ia wajib berbuka atau membatalkan puasanya ).

Lalu jika kita sedang kena sakit maag atau gerd, bolehkah berpuasa ?

Meskipun puasa Ramadhan itu adalah wajib hukumnya, namun bagi yang sedang sakit dan benar-benar tak bisa menjalankan puasa, boleh tidak berpuasa. Namun pada waktu sudah sehat kembali, wajib menggantinya dengan menjalani puasa, pada hari-hari diluar bulan Ramdhan.

Sakit maag yang diakibatkan oleh berbagai penyebab sehingga lambungnya luka, sering sakit di uluhatinya, sebentar-sebentar merasa lapar walaupun baru saja makan, tubuhnya lemah, makan sakit dan tidak makan sakit, makannya masih bubur, belum tahan makan nasi lembek. Pada penderita dengan kondisi seperti ini, maka sebaiknya jangan untuk puasa dulu. Karena jika dipaksakan untuk puasa, biasanya tidak kuat sampai saatnya berbuka, dan akan bertambah sakitnya.

Sakit maag, yang sudah sangat terganggu untuk beraktifitas, untuk berjalan sakit, duduk sakit, tiduran sakit, untuk berjalan walau beberapa langkah saja sakit, maka biasanya juga belum kuat untuk berpuasa, jadi janganlah untuk berpuasa dahulu.

Sakit maag kambuhan, yang hanya terasa sakit jika salah makan, banyak pikiran, terlalu kelelahan, dan makan nasi biasa sudah bisa, maka sebaiknya berpuasa. Jangan jadikan sakit maagnya sebagai alasan untuk tidak berpuasa. Karena berpuasa, bagi umat Islam adalah wajib hukumnya. Puasa adalah untuk kepentingan diri sendiri, bukan untuk kepentingan orang lain. 

Jadi sangat merugi bagi kita yang walaupun sakit maag, namun semestinya bisa berpuasa, akan tetapi tidak berpuasa hanya karena alasan sakit maag. Kita memang bisa saja menggantinya pada bulan yang lain, namun sangatlah merugi, jika memudah-mudahkan tidak menjalani puasa pada bulan Ramadhan.

Bulan suci Ramadhan adalah kesempatan emas untuk kita interospeksi diri, menggapai ampunan dosa serta Rahmat Allah SWT. Karena pada bulan Ramadhan, oleh Allah SWT. dibuka pintu ampunan yang seluas-luasnya, pintu Rahmat yang selebar-lebarnya serta kebebasan dari api neraka ? Siapa yang tak menginginkannya ? Tentu semua Umat Islam merindukan ketiga hal tersebut diatas.

Dan lagi pada bulan suci Ramadhan semua ibadah dilipat-gandakan pahalanya oleh Allah SWT dari ibadah-ibadah yang dilakukan selain dari bulan Ramadhan. Dan pada bulan suci Ramdahan terdapat satu malam dimana jika kita beribadah pada malam tersebut, maka pahalanya menyamai dengan pahala beribadah seribu bulan ? ialah Malam Lailatul Qodar. Subhanallah.

Maka pergunakan bulan suci Ramadhan untuk melaksanakan ibadah dengan sebaik-baik ibadah seorang hamba.

Bagi sakit maag yang juga ada gerdnya, dimana meskipun gerd namun tak begitu ada keluhan pada lambungnya, maka silahkan untuk berpuasa saja. Gerd jenis ini, insya Allah justru sangat baik untuk berpuasa, apalagi puasa Ramadhan insya Allah akan mempercepat kesembuhan maag dan gerdnya.

Ada kok gerd jenis ini, yang merasakan keluhan hanya diseputar dadanya panas, usus panas, tenggorokan kering dan kepala kliyengan. Makan tetap nasi biasa, tidak cepat lapar, makan apa saja lambung tidak menjadi sakit. Ia merasakan keluhan gerd ketika makan yang goreng-gorengan dan berpikir agak keras atau tegang, maka leher akan terasa sakit dan kering, kepala kliyengan bukan main, terkadang kepala muter persis vertigo. Gerd jenis ini insya Allah akan tahan untuk puasa hingga saatnya berbuka disore harinya. Gerd jenis ini, jika berpuasa sebaiknya tetap menghindari lemak, minyak dan lauk yang digoreng.

Namun ada juga gerd yang cepat lapar, uluhati juga sakit jika lambung kosong, dada sering berdebar, usus panas, tenggorokan kering, sering sariawan, maka sebaiknya jangan berpuasa dulu karena maag dan gerd jenis ini hampir dapat dipastikan pada lambungnya ada lukanya. Maag dan gerd jenis ini biasanya, jika lapar maka lambung atau uluhatinya akan terasa perih dan sakit. Tidak tahan lapar dan biasanya belum tahan makan nasi biasa, maka makannya masih nasi lembek atau nasi tim.

Apapun kondisi maag dan gerd kalian, sejauh masih bisa beraktifitas, makannya sudah berani makan nasi biasa, maka lambung tak bermasalah, maka cobalah untuk berpuasa. Tetap harus dicoba semaksimal mungkin untuk bisa berpuasa. Namun jika sudah dicoba berpuasa tetap tak kuat juga, lambung terasa sangat kesakitan, maka sebaiknya puasanya segera dihentikan dan tidak usah berpuasa dulu. 

Jika tidak kuat, maka kita tetap berbuka puasa dengan doa buka puasa, jangan berbuka tanpa adab, atau tidak menggunakan unggah-ungguhnya orang puasa, meskipun berbukanya sebelum adzan maghrib berkumandang. Puasa Ramadhan adalah puasa yang sangat sakral penuh makna, maka hargailah puasa Ramadhan.

Jika kita sedang tak bisa menjalani puasa Ramadhan karena sakit kita, maka ketika kita hendak makan dan minum, hendaklah jangan didepan orang yang sedang berpuasa. Hormatilah orang yang sedang menjalani puasa.

Ada juga maag kronis serta gerd yang kambuhnya selalu habis maghrib, sepanjang hari biasa saja, tak ada masalah yang berarti. Baik keluhan uluhati maupun keluhan pada kepala. Maka sebaiknya berusaha untuk puasa. Untuk gerd jenis ini, insya Allah puasa Ramadhan akan menjadi jalan bagi kesembuhan kalian.

Meskipun nanti pada sehabis maghrib selalu kambuh gerdnya dan shalat maghribnya agak terlambat, tidak mengapa, daripada tidak puasa dan tidak shalat maghrib. Separah apapun sakit kita, usahakan jangan sampai kita meninggalkan shalat kita. Karena yang akan dihizab yang pertama kali di akherat nanti adalah shalat kita. Sebagus apapun amal kita didunia, jika shalat kita buruk, maka akan buruklah nilai amal kebaikan kita yang pernah kita kerjakan dulu di dunia.

Jadi selalu jagalah shalat kita. Dari mulai dari wudhlu yang benar, niat yang lurus, shalat yang khusuk, dan pada awal waktu. Jika kita bisa sholat pada awal waktu, mengapa kita sholat ntarlu…ntarlu…entar dulu-entar dulu ? Menunggu apa ? 

Menurut saya, shalat adalah sesuatu yang paling berharga dalam hidup. Bukan kehidupan itu sendiri yang sangat berharga. Untuk apa hidup jika tidak shalat ? Karena shalat adalah saat yang diberikan oleh Allah SWT.untuk manusia boleh mengadakan perjumpaan denganNya. Allah yang berdimensi Maha Tinggi, Maha Suci dan Maha Segalanya, telah berkenan memberikan waktu khususNya kepada manusia untuk menghadap kepadaNya minimal lima kali dalam sehari.

Bukan hanya lima kali dalam sehari. Kapan saja manusia menghendaki perjumpaan denganNya, adalah dalam waktu-waktu sholat yang diijinkanNya (sebab ada waktu-waktu yang haram untuk mendirikan shalat). Bukankah Allah Maha Pemurah, Pengasih dan Penyayang ? Sehabis waktu sholat kita bisa mengadukan segala problematika hidup kita dengan sepuasnya tanpa ada seorangpun yang tahu. 

Inilah curhat yang paling menyelamatkan dengan solusi yang sangat pasti ! Soal cepat tidaknya datangnya solusi atas permasalahan yang kita hadapi, tergantung Allah sendiri. Karena Allah Maha tahu. Lebih tahu daripada kita sendiri yang mempunyai problem. Hanya manusia yang tak mengertilah, yang tak sabar menanti terjawabnya sebuah doa. Padahal Allah PASTI akan mengabulkannya, pada waktu yang Allah anggap tepat, dan dalam bentuk yang Allah anggap tepat pula bagi yang bersangkutan. Oleh karena itu jangan meremehkan shalat dan doa !

Jika shalat merupakan kemurahan Allah kepada manusia untuk mendekat kepadaNya, maka demikian juga bulan suci Ramadhan. Bulan yang diberikan sebagai “Hadiah Besar” kepada Umat Muslim yang mau taat menjalaninya. Semakin taat kita menjalaninya, semakin bagus serta penuh harap kita melakukannya, serta penuh keikhlasan semata hanya karena Allah, maka akan semakin “bernilai” pula sesuatu yang akan kita peroleh dibulan suci Ramadhan.

Berlomba-lombalah untuk menggapai Rahmat, Ampunan serta Karunia Allah pada bulan suci ini, dengan sebaik-baiknya. Pergunakan setiap detik hidup dan kehidupan kita benar-benar untuk niat ibadah, semoga amal ibadah kita pada bulan suci Ramadhan ini diterima oleh Allah SWT. Amiin Ya Rabbal’Alamiin.

Puasa Ramadhan bukan sekedar menahan dari haus dan lapar, namun lebih dari itu. Menahan diri dari semua nafsu maksiat yang selalu menjerumuskan diri kita kepada kerugian dan kehancuran. Namun kita sering tak menyadarinya, ketika mendzalimi diri sendiri.
  • Enak ketika kita bisa marah dan membentak-bentak kepada orang lain, namun apakah kita sadar bahwa apa yang kita lakukan cepat atau lambat bakal kembali kepada diri sendiri ? bisa dalam bentuk sakit penyakit atau datangnya kesialan-kesialan dimasa yang akan datang ?
  • Enak ketika kita memperlakukan seorang pembantu dengan semau gue karena kita merasa telah membayarnya dengan gaji besar. Namun kita lupa bahwa iapun manusia yang terbatas tenaga dan kemampuannya. Iapun punya rasa yang jika dibentak-bentak akan merasa sedih dan meratapi nasib buruknya. Ia juga punya lelah seperti kita. Hal-hal kecil seperti inilah yang lalai dari perhatian kita sehingga akan menimbulkan akibat yang tak pernah kita perhitungkan di kemudian hari. Terjadinya penculikan anak-anak, terjadinya perampokan, terjadinya kecelakaan yang setelah diusut oleh polisi bersumber dari rasa sakit hati seorang pembantu rumah tangga atas perlakuan kita kepadanya.
  • Enak ketika kita melakukan zina atau selingkuh, sepertinya tak bakal ketahuan oleh orang lain atau oleh suami atau isteri kita. Kita lupa, bahwa kita mempunyai anak perempuan, yang barangkali saja akan mempunyai suami yang tukang berzina seperti kita, sehingga hidupnya akan menderita karena punya suami yang tukang selingkuh seperti kita bapaknya. Ahai…pernahkah terlintas dalam benak kita wahai para bapak yang masih sering suka selingkuh ? Atau para ibu yang suka bersenang-senang dengan laki-laki lain yang bukan muhrimnya, tanpa memperhitungkan akibatnya, tanpa takut sama sekali kepada Allah SWT, sementara anak dan suami menunggu dirumah dengan penuh kesetiaan dan kepercayaan kepada kita ? Naudzubillahimindzaliik.
  • Enak ketika kita mengkorup uang rakyat karena kita bisa menambah kekayaan kita hingga berlimpah. Namun pernahkah terlintas dalam benak kita, bahwa itu adalah harta haram yang akan menjadi darah daging yang buruk bagi keluarga kita. Harta haram itu jika kita makan akan mengotori aliran darah kita, dan menumbuhkan sifat-sifat hitam dalam diri kita. Sadarkah kita akan hal ini ?
  • Sifat hitam itu bisa berbentuk dalam berbagai macam ujud. Bisa berbentuk keserakahan, bisa berupa kejahatan, bisa berupa nafsu amarah, berupa nafsu dzalim, nafsu menguasai milik orang lain, tidak mengenal rasa bersyukur, berupa kebodohan, berupa sifat membangkang, tidak berbakti kepada orang tua, sulit untuk mengaji dan shalat, sifat malas, jauh dari sifat rajin, dan berbagai sifat-sifat hitam yang lain. Jadi berhati-hatilah dengan harta haram yang kalian berikan kepada keluarga kalian.
  • Kalian hanya marah-marah jika isteri kalian tidak taat kepada kalian, tidak mau menuruti nasehat kalian. Kalian hanya emosi jika anak-anak kalian bengal, ngeyel dan sulit dinasehati, bahkan berani kepada orang tua. Bahkan anak kalian selalu menimbulkan masalah diluar rumah, yang mabuklah, yang ikutan judilah, yang ngebut dijalananlah.
  • Kalian hanya geram ketika anak kalian bodoh dan sama sekali tak berprestasi disekolah, padahal kalian sudah mencukupi semua keperluannya bahkan memanjakannya dengan uang yang berlebih kepada anak kalian. Namun apa yang kalian harapkan dari anak kalian, justru kebalikannya yang kalian dapatkan. Anak kalian tukang bolos, sering menimbulkan masalah di sekolah sehingga sering kena skorsing sekolah dan kalian sering dipanggil oleh guru karena ulah anak kalian di sekolah.
  • Kepala kalian rasanya mau pecah, memikirkan kelakuan anak kalian yang bengal, ketika tiba-tiba kalian sedang meeting dikantor dipanggil oleh polisi karena anak kalian terlibat tawuran antar sekolah. Nah semua itu siapakah yang salah ? Kalian sama sekali tak menyadari bahwa semua itu diakibatkan oleh perbuatan kalian sendiri. Memberi nafkah keluarga dengan harta haram yang kalian korupsi !
Nah bulan Ramadahan ini adalah kesempatan yang sangat baik untuk merenung, untuk interospeksi, untuk mohon ampunan dan memperbaiki diri, pumpung pintu ampunan dibuka selebar-lebarnya bagi kita Umat Muslim. Bukan hanya pintu ampunan yang dibuka selebar-lebarnya oleh Allah SWT, namun juga pintu Rahmat serta pintu penghapusan dari azab neraka.

Kali ini saya bukan hanya sekedar memberikan kisi-kisi siapa penderita maag dan gerd yang boleh puasa dan tak boleh puasa. Namun berpuasalah kita bukan untuk mendapatkan lapar dan haus saja, namun agar puasa kita menjadi puasa yang ber-esensi. Puasa yang bermakna, yang bisa mendapatkan semua apa yang dijanjikan oleh Allah SWT, adalah Rahmat, ampunan dosa serta kebebasan dari api neraka. 

Tanpa introspeksi diri teramat sulitlah kita akan menyadari semua dosa serta kesalahan kita, dan memohon ampunan kepada Allah SWT. Mudah-mudahan kita belum terlambat untuk bertaubat, taubatan yang nasuha. Yang tidak akan diingat-ingat kembali dan tidak melakukannya lagi.

"Selamat Menjalankan ibadah Puasa Ramadhan, semoga Ibadah kita Diterima oleh Allah SWT."

Pada kesempatan ini, saya dan keluarga, mohon maaf atas segala khilaf dan kesalahan saya yang manapun, lahir maupun batin. Semoga kita kaum Muslimin dan Muslimat dapat menjalankan ibadah Puasa Ramadhan dengan khidmat. Amiin Ya Rabbal Alamiin.

Bagi yang belum bisa menjalankan puasa, bersabarlah. Istikhomahlah dalam beribadah dan berbuat kebaikan. Raihlah apa yang mampu kalian raih di bulan Suci Ramadhan ini dengan ikhlas dan penuh ketulusan. Insya Allah ibadah serta kebaikan kita yang ikhlas kita lakukan semata karena Allah di Bulan Suci Ramadhan, akan mendapat balasan di Sisi Allah SWT. Yang Maha Membalas Setiap Kebaikan. Amiin.

Alhamdulillahirabbil’alamiin.

Salam Penulis,
Niniek SS
Labels: EDISI SPESIAL, Pengetahuan, Renungan

Thanks for reading Sakit Maag Atau GERD Bolehkah Berpuasa ?. Please share...!

0 Komentar untuk "Sakit Maag Atau GERD Bolehkah Berpuasa ?"

Back To Top