SOLUSI SAKIT MAAG

Blog pengalaman sembuh sakit maag kronis | obat alami sakit maag | makanan sakit maag | cara sembuh sakit maag | pantangan sakit maag

http://solusi-sakit-maag.blogspot.com/2014/07/resensi-buku-rahasia-sembuh-sakit-maag.html

Jangan Melanggar Pantangan Jika Belum Sembuh Bag-2

Bismillahirrahmanirrahiim…

Salam Sejahtera Bagi Seluruh Alam,

Puji dan syukur hanya kepada Allah Pemilik Seluruh Nikmat. Shalawat dan salam yang setulus-tulusnya semoga senantiasa tercurah atas Nabi Agung Muhammad Rasulullah SAW, bagi keluarga dan sahabatnya yang mulia serta para pengikut Beliau yang setia sampai akhir jaman. Aamiin.

Pembaca Blog Yang Setia..

Tulisan ini merupakan kelanjutan dari “Jangan Melanggar Pantangan Jika Belum Sembuh Bag-1”, jika belum membacanya sebaiknya kalian baca dulu DISINI yaa ?

Tentu banyak yang harus dipantang atau dihindari jika kita sakit maag, agar sakit maag kita lekas sembuh dan tak berkepanjangan hingga belasan tahun seperti saya. Kalian insya Allah, sungguh-sungguh sangat beruntung jika bisa menemukan Blog Solusi Sakit Maag ini. Karena disini sudah saya tuangkan berbagai pengalaman ketika saya menderita sakit maag yang demikian lamanya, hingga lebih dari 15 tahun atau tepatnya 18 tahun. Sehingga kalian bisa belajar banyak dari pengalaman sakit saya.

Inilah Bagian Ke-2 dari artikel sebelumnya, silahkan disimak ya ?

Memikirkan Sesuatu Yang Tak Perlu Dipikir, sebagai contoh :

Digunjing Tetangga Anaknya Nakal Tak Terurus.
Tentu saja hal ini bisa terjadi pada kita ibu rumah tangga yang mempunyai anak-anak yang masih kecil dan kita sedang terkena sakit maag kronis. Sakit maag kronis ini akan menyebabkan kita tak bisa beraktifitas dengan baik. Hanya ada beberapa aktifitas yang bisa kita lakukan akan tetapi yang sifatnya ringan-ringan saja.

Anak kecil tentu sukanya bermain. Kadang-kadang dalam bermain ini sering kurang kontrol sehingga sering menimbulkan pertengkaran sehingga sampai berkelahi dengan temannya. Suatu saat kita sedang terbaring sakit ditempat tidur nih. Mendengar laporan bahwa anak kita bertengkar dengan anak tetangga. Apa yang harus kita lakukan ?

Jika kita sedang sehat, tentu kita akan segera mencari ketempat anak kita bertengkar untuk melerainya. Namun jika kita sedang terbaring sakit ? Tentu tak mungkin kita bisa mencari anak kita yang sedang bertengkar. Inilah salah satu kondisi yang sering terjadi di komplek-komplek perumahan yang rapat penghuni atau asrama-asrama militer. Pertengkaran anak-anak yang sering berbuntut panjang. Orang tua masing-masing tentu akan membela anaknya sebgai fihak yang benar.

Lalu bagaimana solusi untuk kita yang sedang tak berdaya jika kita sedang terbaring sakit, dan tak berdaya untuk berbuat sesuatu ? Kecuali kita berdoa memohon pertolongan Allah, mintalah bantuan seseorang untuk pergi ketempat anak kita yang sedang bertengkar. Melerainya dan memintakan maaf kepada orang tua anak yang sedang bertengkar dengan anak kita. Siapapun yang bersalah itu tak perlu dipikir, yang penting kita sudah meminta maaf sekalipun diwakilkan. Dan katakan pula bahwa kita sedang sakit tak bisa datang kesana sendiri.

Digunjing Rumah Berantakan, dianggap pemalas.
Hampir semuanya mengalami hal yang sama. Jika ibu rumah tangganya sakit tentu keadaan rumahnya berantakan. Karena tukang bersih-bersihnya, tukang merapikannya lagi sakit, ha ha..
Saya sendiri dulu waktu masih sakit. Risih sekali melihat keadaan rumah saya, hari-hari kaya kapal pecah. Rumah belum disapu. Pakaian kotor berhari-hari belum dicuci, piring kotor berantakan. Tapi apadaya ? Karena saya sedang sakit. Untuk berjalan saja perut sakitnya bukan main. Kalau berjalan perut harus dipegangi sambil terbongkok-bongkok. Sebab kalau untuk berjalan tegak lambung tak akan kuat. Dan saya harus sabar. Tak mungkinlah menyuruh-nyuruh suami untuk melakukan ini atau melakukan itu. Biar Allah yang menggerakkan hatinya untuk tahu memberesi rumah, tanpa saya meminta tolong kepada beliau.

Tapi yang sering tak kuat kita rasakan adalah pergunjingan tetangga. Baik yang kita dengar langsung ataupun tidak langsung. Misal :”Bu jam segini belum nyuci apa ? Belum nyapu apa ? Belum masak apa ? Belum ngepel apa ? Belum belanja apa ?” meskipun ketika tetangga itu datang kerumah kita tahu, bahwa kita sedang terbaring sakit. Disangkanya kita terbaring hanya sekedar malas-malasan. Sakit-sakitan. Tak mau kerja. Ya Allah.

Hal-hal seperti ini sering menimpa kita kaum perempuan yang sedang terkena sakit. Apalagi sakit kita tak sembuh-sembuh. Ini adalah hal yang tak bisa kita hindari. Dan sering membuat beban dalam pikiran kita, dan pikiran ini akan ngefek pada lambung. Badan tambah tak enak, kepala makin kliyengan karena mikir suara-suara minir dari tetangga, dan uluhati perih lagi, padahal hari kemarin sudah terasa enak. Nah loo !

Sulit memang mengatasinya. Jadi yang bisa kita lakukan hanyalah BERSABAR !!! Tak perlu menjelaskan panjang lebar kepada tetangga, karena untuk menceritakan mengapa kok jam segini belum nyapu, belum belanja, belum masak, belum nyuci, nafas kita akan ngos-ngosan dan langsung nyeseg karena kehabisan energi.  Sebab untuk bercerita memerlukan energi yang tak sedikit teman !

Digunjing Tak Aktif Dalam Kegiatan Sosial.
Tentu kalau kita sakitnya lama, tak bisa mengikuti segala macam kegiatan sosial yang ada dilingkungan tempat tinggal kita. Yang pengajianlah, yang PKKlah, yang takziah, yang menengok orang melahirkan, yang undangan Hajat Pernikahan, Hajat Khitanan, dan lain sebagainya.

Orang sakit maag. Sakitnya atau keluhannya hilang-hilang timbul. Jadi tak selamanya terbaring di tempat tidur tak bisa ngapa-ngapain. Pagi sehat siang lemas. Siang sehat sore jantung berdebar-debar. Sore sehat malam lemas dan timbul rasa panik, apalagi kalau sudah keringat dingin keluar, gemetar dan lemas, tak bisa diceritakan rasanya.

Kondisi yang semacam ini sering dilihat orang bahwa kita ini sehat. Namun karena saking seringnya muncul keluhan yang tiba-tiba tak bisa diduga sebelumnya, sehingga jika kita harus bepergian keluar rumah untuk menghadiri kegiatan apapun, selalu was-was sebelumnya. Jangan-jangan nanti di pengajian aku lemas, jangan-jangan di tempat hajatan pernikahan lambungku kambuh, jangan-jangan di PKK jantungku berdebar-debar…nah berbagai kecemasan ini tak bisa kita hindari. Sehingga kita akhirnya benar-benar tak bisa menghadiri kegiatan apapun diluar rumah, karena kalau menghadiri undangan, kita kelelahan dan benar-benar muncullah berbagai keluhan lambung ! Itulah masalahnya !

Kondisi semacam ini tentu tak bisa difahami oleh orang lain. Terutama yang belum pernah mengalami sakit maag dan GERD ! Mereka hanya bisa mencemooh, mencibir dan mengolok-olok kita. Oleh karena itu tak perlu kita pikirkan dengan serius hal-hal seperti itu. Sebab jika apa-apa sedikit-sedikit kita pikir, akan menghambat kesembuhan maag kita.

Apapun yang kita alami semua ini adalah UJIAN dari Allah agar kita lurus kembali, dengan mendekatkan diri kepadaNya. Jadi  kita harus terus dan tetap BERSABAR DAN BERJUANG !!! 

Hidup selalu ada ujiannya. Ujian, selalu ada soal ujian yang susah dan ada soal ujian yang mudah. Dan soal ujian selalu disesuaikan dengan tahapan masing-masing peserta ujian. Tak ada anak SD kok diuji dengan materi pelajaran SMA, jelas tak mungkin. Demikian pula Allah selalu menguji manusia sesuai dengan kemampuan yang diberikanNya kepada tiap-tiap hambaNya.

Ada yang mau mempelajari soal-soal yang akan keluar dengan tekunnya karena menginginkan prestasi LULUS, dan ada pula yang cuek dengan soal-soal ujian yang ada dihadapannya. Boro-boro belajar dengan tekun, bahkan menjamah soal-soalpun terkadang juga tidak. Mau lulus ataupun tidak masa bodoh amat.

Demikianlah dengan sakit kita. Banyak yang hanya mengeluh dan mengeluh. Jika tak sembuh sembuh menyalahkan dokter, obat ataupun segala herbal yang diminumnya, lalu menyalahkan orang-orang yang merawatnya selama ini, yang tak pintar bikin menulah, yang ketika terjadi keluhan tak segera ditolonglah, yang orang serumah tak mau tahulah. Masih seabreg keluhan yang ada.
  • Jarang diantara kita, yang sakit tak sembuh-sembuh, yang mau interospeksi diri demi kesembuhannya. Bercermin diri, mengapa yah aku kok sakit susah nian sembuhnya ? 
  • Apa salah dan dosaku ya ? yang membuat aku diberi peringatan yang seberat ini oleh Allah SWT?
  • Apakah karena selama ini aku melalaikan ibadahku kepada Allah SWT yang seharusnya justru menjadi hal yang paling diutamakan ? 
  • Apakah karena aku tak berbakti kepada kedua orang tuaku hingga beliau meninggal ?
  • Apakah karena kerakusanku selama ini, yang sering membeli makanan mahal tapi tak sehat karena aku punya uang ? 
  • Apakah aku sering memubadzirkan rejeki Allah dengan membeli barang-barang yang tak perlu ? 
  • Apakah karena kesombonganku selama ini dimana penghasilanku yang jauh diatas suamiku ? 
  • Apakah karena kekikiranku yang tak pernah mengeluarkan zakat dan sedekah ? 
  • Apakah karena harta yang kumakan adalah harta yang tidak halal ? 
  • Apakah karena pekerjaanku adalah pekerjaan yang tak halal sehingga menghasilkan uang yang tak halal pula, sehingga menyebabkannya aku sakit seperti ini ? 
  • Apakah karena aku hidup bermewah-mewah sementara orang lain untuk makan sehari-hari saja susah ? 
  • -Apakah karena aku blas tak pernah membaca Al Qur’an karena waktuku habis untuk mengurus pekerjaanku, itu saja terkadang kurang waktu, boro-boro membaca Qur’an ? 
  • Ataukah karena aku selalu menyepelekan orang-orang tak mampu disekitarku yang seharusnya aku bantu, boro-boro membantu dengan sedikit uang untuk meringankan bebannya, untuk mendengarkan keluhannya saja sering aku tak punya waktu ! 
  • Atau karena dosaku kepada suamiku, dimana aku merasa gajiku lebih gede darinya sehingga aku sewenang-wenang tak menghormatinya ? 
  • Atau karena kekasaranku kepada anak-anakku yang mereka sedang membutuhkan perhatian serta kasih sayangku, namun aku tak punya waktu untuk mereka karena pekerjaanku ?
Begitulah seharusnya kita introspeksi diri, bukan malah menyalahkan orang lain.

Digunjing Orang Suka Nyuruh-nyuruh Suami ke Warung atau Beli-beli, serta mengerjakan pekerjaan rumah yang seharusnya dikerjakan oleh perempuan.

Kita hidup berumah tangga, antar suami isteri harus saling kasih sayang, perhatian dan menghormati. Ketika salah satunya sakit, harus mau merawatnya dengan sabar serta penuh kasih sayang, termasuk menggantikan semua pekerjaan yang biasa dilakukan pasangan kita, jika kita mampu.

Kita, para isteri yang sedang kena sakit maag yang belum sembuh-sembuh, tentu sangat mengharapkan bantuan dan dukungan sekeluarga demi kesembuhan kita. Mau tidak mau, jika kita tidak mempunyai anak, atau anak kita hanya satu dan sedang kuliah diluar kota, tentu hanya bisa meminta tolong kepada suami kita, satu-satunya orang yang ada dirumah kita, jika kita ada suatu keperluan. Misal ke warung atau ke toko untuk membelikan sesuatu yang kita perlukan. Iya kan ?

Nah hal-hal seperti inilah yang sering dinilai oleh orang lain atau tetangga kita, bahwa kita bukanlah isteri yang baik, karena suka menyuruh-nyuruh suami kita untuk berbelanja ke warung. Untuk beli ini beli itu. Suara minir dari tetangga yang seperti ini sering membuat hati kita sangat sedih, jengkel, marah bahkan menimbulkan keptutus asaan dalam diri kita.Sepertinya kita ini tak bisa melepaskan diri dari belenggu lingkaran setan ini. Tidak sepenuhnya tetangga salah mempunyai anggapan seperti ini, karena apa yang ia nilai apa yang nampak dimatanya. Walaupun sikapnya membuat hati kita bersedih.

Oleh karena itu, sebaiknya kita jangan mencontoh sikap dari tetangga kita yang suka menilai orang hanya dari sisi yang nampak saja. Jangan suka menilai dari apa yang nampak saja, karena apa yang nampak belum tentu yang sebenarnya terjadi. Untuk menentukan kebenarannya masih perlu penyelidikan dan pengamatan yang seksama. Atau yang paling baik, adalah jangan suka menilai orang, karena diri kita sendiri belum tentu lebih baik dari yang kita nilai. Ohooo....

Melakukan Aktifitas Yang Belum Boleh Dilakukan.
Kambuhnya penyakit maag atau GERD, bukan sekedar salah makan atau banyak mikir atau kurang istirahat saja, namun melakukan aktifitas yang beratpun bisa mengakibatkan kambuhnya maag kita. Misal :
  • Olah Raga Lari Pagi. Lari pagi ini menggerakkkan seluruh otot kaki kita hingga otot perut kita. Sehingga jika maag belum belum sembuh kita melakukan jogging, maka akibatnya akan cukup fatal bagi lambung kita. Baru-baru ini, teman kita Pak Malik dari Nunukan Kalimantan Utara, mengeluh BABnya kok keluar darah. Saya agak kaget. Padahal sebelum minum morinda tak pernah BAB mengeluarkan darah. Sedangkan dosis yang saya anjurkan sudah sesuai dengan dosis yang biasa untuk penderita yang selevel dengan Pak Malik ini. Usut punya usut, ternyata Pak Malik kemarin sore harinya baru saja melakukan jogging. Dipikirnya lambungnya sudah agak enak setelah beberapa waktu mengkonsumsi morinda, eh Pak Malik ingin mencoba lari-lari kecil agar badannya bertambah sehat jika bisa keluar keringat. Bukan hanya Pak Malik saja yang mengalami habis jogging kondisi menjadi dropp. Mas Agus dari Yogya, saya sendiri dulu, Bang Adi dari Pakanbaru, Mbak Nana dari Tulung Agung Jawa Timur, dan masih banyak lagi yang lain. Oleh karena itu berhati-hatilah melakukan kegiatan yang belum boleh dilakukan.
  • Angkat Yang Berat-berat. Semuanya saja, kita yang sakit maag. Jika badan sedikit merasa enak, seolah-olah sudah seperti sembuh betul. Tentu ingin melakukan apa saja. Apalagi yang nampak tak beres didepan kita. Misal angkat-angkat gallon. Kemudian kita ini terbiasa beres-beres kamar anak-anak kita karena mereka sudah tak punya waktu untuk memberesi kamarnya. Waktunya sudah habis untuk sekolah dan kegiatan ekstra kulikulernya.Nah.Kita yang sakit maag ini, suatu hari merasa benar-benar sehat. Meskipun perlahan kita mencoba beres-beres kamar anak kita. Kita coba memindahkan buku-bukunya. Satu persatu bukunya kita lap karena banyak debunya. Kita susun agar lebih rapi dan bersih, enak dipandang mata. Eh sebelum selesai beres-beres tiba-tiba mata kita berkunang-kunang, tubuh gemetaran, keluar keringat dingin. Nah loo ! kenapa ini ? Yah karena buku-buku itu kan berat ? Gerakan memindah-mindah buku menurunkan, lalu menaikkan lagi setelah kita bersihkan ke rak buku anak kita, mengganggu luka dilambung kita. Inilah yang menjadikan kita lemas, gemetaran, berkunang-kunang karena juga banyaknya energi yang kita keluarkan saat itu.
  • Duduk Terlalu Lama.Duduk terlalu lama, misal menerima tamu, atau mencuci sesuatu yang terlalu lama bisa menyebabkan lambung kambuh karena lambung tertekan saat duduk lama tadi.
  • Jongkok terlalu lama. Jongkok terlalu lama juga hampir sama dengan duduk terlalu lama. Namun jongkok terlalu lama akibatnya pada lambung jauh lebih berat karena tertekannya lambung juga lebih berat disbanding jika duduk. Jadi hindarilah duduk atau jongkok yang terlalu lama. Ibu-ibu biasanya lebih suka ketika menyiangi sayuran dengan duduk atau jongkok dilantai. Yang dingin meskipun sudah beralaskan sesuatu.
  • Naik Turun Tangga. Naik turun tangga, tanpa kita sadari juga bisa mengakibatkan kambuhnya lambung kita, karena gerakan otot kaki dan perut dan butuh energi ekstra yang memmacu kerja jantung dan mengganggu ketenangan lambung. Oleh karena itu, jika tidak perlu hindarilah untuk naik turun tangga jika tidak perlu. Perlupun hindarilah !
  • Berjalan Jauh. Berjalan kaki jauh juga sangat riskan bagi orang yang sakit maag, bisa menyebabkan lambung kambuh. Karena gerakan kaki yang menggangu otot lambung dan banyaknya energi yang keluar.
  • Bepergian Jauh. Bepergian jauh juga sangat riskan bagi yang sakit maag, apalagi yang sudah kronis atau lama tak sembuh-sembuh. Goncangan kendaraan selama perjalanan akan sangat terasa pada lambung. Lambung bisa semakin luka. Bukan itu saja. Tentu di perjalanan tidak ada rumah makan yang menyediakan atau menjual nasi lembek dan lauk-pauk orang sakit maag. Dan misal kita ketempat saudar, juga enggan mau masak sendiri, takut menyinggung tuan rumah, meskipun ia adalah saudara kita sendiri. 
  • Naik Motor. Bagi orang yang lambungnya sehat, naik motor tak akan menjadi masalah. Namun bagi orang yang maagnya sedang sakit, naik motor bisa berakibat maagnya tak sembuh-sembuh. Apalagi bagi yang setiap harinya harus pulang pergi naik motor karena tempat kerjanya atau kantornya jauh dari rumah. Goncangan yang terjadi ketika naik motor itulah yang menyebabkan luka yang ada pada lambung tak sembuh-sembuh. Jujur saja nih. Jika maag ingin lekas sembuh memang harus banyak istirahat. Walau tidak badrest, minimal tidak melakukan gerakan atau kegiatan yang menyebabkan goncangan pada lambung.
Demikian “Jangan Melanggar Pantangan Jika Belum Sembuh”. Semoga bermanfaat bagi kalian semua. Jika ada yang tak berkenan dari tulisan ini, saya mohon maaf yang dalam. Semoga kalian semua, yang rajin membaca blog ini selalu mendapatkan ampunan dari Allah SWT, dan mendapatkan keberkahan dari Allah SWT. bagi kalian atau keluarga kalian, lekas sembuh dari sakitnya. Amin Ya Rabbal’Alamiin.

Alhamdulillahirabbil’alamiin

Salam Penulis,
Niniek SS
Labels: Obat Alami Sakit Maag, Pengetahuan, Tips

Thanks for reading Jangan Melanggar Pantangan Jika Belum Sembuh Bag-2. Please share...!

10 comments on Jangan Melanggar Pantangan Jika Belum Sembuh Bag-2

  1. Ibu........ terimakasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mbak Candra,

      Sama-sama. Bagaimana kabarnya ? Semoga terus membaik maagnya ya mabk. Aamiin.

      Salam.

      Hapus
  2. Dari kondisi sudah mulai membaik berapa lama waktu yg diprlkn untuk menghindari hal2 tersebut buk?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sahabat Qinan Abdi,

      Jika kondisi sudah baik, diperlukan waktu berapa lama untuk menghindari hal - hal yang bisa menyebabkan maag atau gerd kambuh ? Tergantung tingkat keparahan sakit yang diderita sebelumnya.

      Jika maag atau gerd awal, cukup 1 bulan atau 2 bulan. Jika maag kronis dan gerd katagori menengah, maka waktu yang diperlukan untuk tetap berhati - hati seputar1/2 tahunan.

      Namun jika maagnya atau gerdnya sangat parah hingga bisanya terbaring ditempat tidur, maka diperlukan waktu sekitar 1 tahun untuk tetap hati - hati dan waspada menghindari hal - hal penyebab kekambuhan.

      Salam,

      Hapus
  3. Assalamualaikum.... mbak trima kasih atas sarannya.. saya mw nanya ..Klw mengkonsumsi ubi bisa bahaya ya bagi penderita maag??

    BalasHapus
    Balasan
    1. Putra Ismiraj

      Wa'alaikumussalam Wr.Wb.

      Terima kasih juga atas kunjungannya di Blog ini. Jika ubi kayu/singkong, dan masaknya dengan cara dikukus cukup riskan bagi lambung yang sedang sakit. Karena bisa menyebabkan perut sangat sakit, begah dan panas. Apalagi jika yang dimasak singkong yang sudah tua, dan sudah cukup lama memanennya dan umbinya sudah keluar warna kebiru-biruan tidak putih bersih.

      Tapi ubi rambat yang daunnya menjalar jika belum keluar serat-seratnya dan belum begitu tua memanennya, bisa dikonsumsi orang sakit maag. Asal konsumsinya tidak banyak-banyak, sekedarnya saja ya ?

      Ubi kayu atau singkong lebih aman dikonsumsi mentah dengan cara sepotong singkong diparut, beri air sepertiga gelas tanggung, aduk rata disaring lalu diminum airnya. Malah bisa sebagai obat untuk sakit maag atau lambung.

      Salam,

      Hapus
  4. Mba, saya minta menu2 makanan yang boleh di makan penderita maag dan buah2an yang boleh di makan penderita maag dong

    BalasHapus
    Balasan
    1. Muhammad Fikri Akbar

      Menu makan bagi penderita maag dan buah-buahan yang boleh dimakan oleh penderita maag ada dalam buku maag mas. Sudah pesan belum ?

      Salam,

      Hapus
  5. Saya mau pesan cara ny gmn ya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ridzal

      Pesan apa ya mas Ridzal ? Untuk pemesanan produk2 NiniekSS silahkan WA/SMS ke nomor 0877.3259.8747. Kirim nama + alamat lengkap + Nomor Hp.pribadi Tulis yang mau dipesan.

      Salam,

      Hapus

Back To Top