SOLUSI SAKIT MAAG

Blog pengalaman sembuh sakit maag kronis | obat alami sakit maag | makanan sakit maag | cara sembuh sakit maag | pantangan sakit maag

http://solusi-sakit-maag.blogspot.com/2014/07/resensi-buku-rahasia-sembuh-sakit-maag.html

Tepung Kerut Memang Sangat Mujarab

Bismillahirrahmanirrahiim...

Sahabat Niniek SS yang sedang sakit maag,

Dulu, sebelum mengenal Morinda, maag penulis masih sering kambuh, walau sudah minum segala macam herbal yang paling bagus sekalipun. Lalu apa salusinya ? 

Jika sedang kambuh, penulispun selalu membuat bubur tepung kerut yang dimasak encer supaya lebih mudah dicerna. Alhamdulillah tidak lama kemudian sakitpun menjadi reda dan kemudian hilang.

Di samping ini adalah gambar tepung kerut yang biasa penulis gunakan untuk obat sakit maag. Ada yang bentuknya sudah halus seperti ini, ada yang dijual berbongkol-bongkol. Namun dua-duanya sama manfaatnya. Sekarang ini yang berbentuk halus sudah jarang ada, yang banyak dijual orang adalah yang berbongkol-bongkol.

Begitu setiap kali lambung penulis merasa kesakitan yang sangat, selalu penulis atasi dengan makan bubur tepung kerut. Dan alhamdulillah, selalu sembuh secara perlahan setiap kali sesudah makan bubur tepung kerut tersebut.

Bubur tepung kerut juga sangat bermanfaat sebagai makanan jeda ketika perut sudah melilit-lilit minta diisi sebelum saatnya makan besar tiba. Entah itu pagi siang maupun malam hari.

Soal makan nasi sudah tak begitu kebingungan, meskipun menunya tetap sangat terbatas, itu ke itu setiap harinya.  Nasi lembek dengan sayur atau lauk yang tawar, tak pedas, tak asam, tak digoreng, dan tak kasar. Namun yang sangat membingungan jika belum saatnya makan tiba, perut sudah keroncongan, berbunyi seperti ada binatangnya di dalamnya, terkadang seperti ada bunyi gemericik air.

Nah kalau sudah seperti ini, beberapa saat kemudian selalu diikuti dengan rasa melilit yang sangat, dinding lambung seperti dikucuri dengan cuka, perihnya bukan main, lalu pening dan keringat dingin segera muncul tiba-tiba begitu saja. Apa yang musti kita lakukan jika kondisi seperti ini ? Tentu bingung, panik mencari solusinya bukan ?

Kalau sudah seperti ini penulis akan segera membuat teh encer yang panas dengan gula 1 sendok kecil lalu setelah hangat kuku segera diminum. Setelah itu segera membuat bubur tepung kerut. Begitu setiap kali penulis lambungnya kambuh atau kebingungan mencari makanan jeda sebelum saat makan tiba.

Tepung kerut merupakan makanan jeda andalan penulis untuk mengatasi masalah camilan atau makanan jeda. Karena jika sudah makan bubur tepung kerut perut akan menjadi tenang, lega karena kenyang yang nyaman.

Memang sejak dulu kala tepung kerut terkenal untuk mengobati sakit perut. Jaman dulu ketika penulis masih kecil sekolah SD, sekitar tahun 60 an belum ada istilah sakit maag, tapi hanya sakit perut begitulah.

Waktu kecil, penulis masih ingat, jika perut melilit-lilit, ibu langsung membuatkan bubur tepung kerut tanpa santan. Eh tidak begitu lama sakit perutnya sudah hilang. Terkadang punggung juga dikerok kemudian dibaluri dengan minyak gosok yang panas-panas seperti minyak telon, minyak serai atau rheumason.

Ada beberapa upaya untuk mengobati sakit perut penulis diwaktu kecil yang selalu dilakukan oleh ibu antara lain dengan membuat bubur tepung kerut, membuat minuman kunyit mentah, atau membuat minuman dari pace mentah.
Seingat penulis istilah sakit maag atau sakit lambung baru muncul dekade tahun 2000 an. Entah kalau dikota, sebab penulis hidup di desa wilayah sebuah kabupaten Purworejo.

Oh ya, tepung kerut memang sangat mujarab untuk mengobati sakit maag. Lebih lebih jika dikonsumsi mentah dengan madu murni.

Pengalaman ini penulis dapatkan ketika suatu hari penulis sudah sangat kelaparan, dirumah kebetulan minyak tanahnya habis, mencari minyak tanah di sekitar komplek perumahan habis waduuh ! Jadi ya tak bisa dong masak bubur tepung kerut. 

Salahnya sendiri hari gini masih masak pakai kompor minyak tanah. He he maklum penulis masih sangat trauma dengan kompor gas, karena sering mendengar akibat dari kejeblugan kompor gas yang meledak. Jadi sampai saat penulis menulis artikel inipun masih menggunakan kompor minyak tanah. Ya biarin saja dikatakan kuno, ketinggalan jaman, yang penting hati tenang.

Kembali ke masalah tepung kerut. Karena perut sudah tak tertahankan sakitnya seperti disayat-sayat pisau, sedangkan di rumah kebetulan sedang tak ada sesuatupun makanan yang bisa dimakan untuk sakit maag, maka spontanitas penulis mengambil gelas, menuangkan 2 sendok makan tepung kerut ke dalamnya, penulis beri air putih dari alat penyaring air, lalu penulis tuangi madu 2 sendok makan. Lalu penulis aduk hingga rata dan penulis minum.

Di samping ini adalah gambar tepung kerut mentah yang sudah dicampur dengan air putih dan madu murni 2 sendok makan.
Ternyata rasanya seger banget. Sebelumnya penulis sempat ragu-ragu untuk minum resep ini karena belum pernah minum tepung kerut mentah. Namun penulis ingat, bukankah selama ini penulis sudah sering mengkonsumsi resep singkong mentah untuk obat maag, dimana juga menggunakan tepung beras yang dicampur dengan air dalam keadaan mentah tanpa dimasak lebih dahulu?

Jadi, penulis mantaplah untuk kemudian meminumnya tanpa ragu-ragu sedikitpun. Apa bedanya tepung beras dan tepung kerut, toh sama-sama tepungnya. Jika berbeda tentu dari kandungan zat dan gizinya. Penulis sudah siap-siap untuk menerima reaksinya dalam perut jika memang ada. Karena penulis sudah terbiasa minum obat herbal, jadi sangat faham jika minum herbal biasanya ada reaksi positif yang kemudian muncul, sebagai dampak dari bekerjanya herbal tersebut di dalam tubuh.

Penulis tunggu beberapa lama. Belum ada reaksi yang penulis rasakan. Rasanya minum resep minuman tepung kerut dan madu hanya seperti orang minum kekenyangan. Ya memang kenyang, kan tepung kerut penuh karbohidrat dan madu penuh dengan vitamin dan mengandung mineral. 

Namun perut yang tadinya melilit tak karuan karena lapar, langsung reda secepatnya, enaaak sekali rasanya kondisi perut ketika ini.

Lalu ada “keajaiban” yang terjadi juga. Pagi hari sesudah sholat subuh, kebiasaan penulis adalah konsumsi bubur yang beli langganan pada saudara sendiri yang sama-sama tinggal di komplek perumahan.

Astaghfirullahaladziim…penulis lupa kalau hari tersebut adalah tanggal merah. Setiap tanggal merah kan saudara yang jual bubur juga ikutan libur. He kaya PNS saja tukang jual bubur ikut-ikutan libur. Tapi ya memang benar, boleh mencari uang sebanyak-banyaknya, tapi jangan sampai melupakan hak badan untuk beristirahat. Supaya ada keseimbangan dalam hidup. Supaya tetap banyak duit tapi badan tetap sehat. Maunya !

Ya Allah…padahal pagi ini belum nanak nasi, karena pikirnya menggantungkan mau sarapan bubur. Jam sudah menunjukkan jam 7 pagi karena kesibukan menulis artikel untuk blog hingga terlupa juga belum nanak nasi. Lalu penulis buru-buru mencuci beras dan memasaknya dengan magic com. 

Menunggu nasi masak kurang lebih satu jam terasa lama sekali, apalagi penulis kalau masak nasi selalu lebih dari 1 jam, karena kalau satu jam sudah diangkat, rasa nasinya sangat tidak enak karena masih mengandung tajin. 

Padahal sebenarnya nasi yang sehat ya nasi yang seperti inilah, kandungan gizinya masih lumayan daripada nasi yang terus berada dalam magic com sekalipun sudah matang, masih dibiarkan terus berjam-jam lamanya tidak diangkat ? Sama halnya makan sampah dong ! 

Makan nasi yang selama berjam-jam terus berada dalam magic com yang menyala, sama saja makan sesuatu yang tidak ada manfaatnya karena tidak ada sesuatu yang bisa diambil lagi dari nasi yang seperti itu, apalagi nasi yang sudah kekuning-kuningan dalam magic com Ohooo…alangkah mubazirnya. 

Masak nasi yang benar ya yang sekali habis untuk seluruh keluarga. Jika nanti mau makan lagi ya masak lagi nasi yang baru… lebih fresh dan banyak gizinya.

Nah ini dia “keajaiban” yang ingin penulis sampaikan. Apakah itu ? 

Bayangkan, biasanya jam setengah enam pagi penulis sudah makan bubur nasi, ini hingga jam 08.30 masih belum makan apa-apa. Tapi kok aneh ya? Perut tetap tenang meskipun lapar. Tidak meronta dan melilit seperti biasanya kalau lapar. Apalagi ini laparnya hingga berjam-jam menunggu nasi matang ?

Penulis cukup takjub juga ketika itu. Terus berfikir apakah gerangan penyebabnya kok bisa sudah kelaparan lama tapi kok perut tidak sakit ? Pagi itu belum ketemu juga penyebabnya.

Siangnya terjadi lagi kejadian yang hampir sama. Penulis pergi bersilaturahmi ke rumah kenalan, seorang jenderal purnawirawan yang sudah lama tak pernah ketemu. 

Kebetulan memang ada amanah dari Habib Dahlan di Purworejo untuk menyampaikan undangan pengajian tentang bedah kaji Syariat Islam. Pucuk dicinta ulam tiba, karena memang sudah lama penulis ingin bersilaturahmi kerumah Pak Jendral dan Ibu, namun belum sempat-sempat juga. Jadi ada alasan bersilaturahmi ke sana menyampaikan amanah dari Habib.

Ketika sampai di rumah Pak Jendral, tak lama kemudian saat adzan dhuhur, jadi suami berdua dengan Pak Jendral berjamaah di masjid yang kebetulan tak jauh dari kediaman beliau. Penulis lalu ngobrol dengan bu Jendral karena sudah lama tak ketemu.

Setelah beliau berdua pulang dari masjid, dan kami berempat sudah cukup ngobrol beberapa lama, kamipun, penulis dan suami segera mohon pamit.

Nah ini nih…perut mulai keroncongan lagi. Yang biasanya jam 11.30 sudah makan siang, ini pulang dari rumah Pak Jendral sudah jam 13.30 belum ketemu nasi. Tadi tidak membawa bekal nasi dari rumah, karena pikirnya perginya hanya sebentar saja. 

Tidak tahunya pulangnya terpaksa berjalan kaki karena menunggu angkot atau becak lama sekali tak ada yang lewat. Kebetulan melewati rumah teman. Rasanya gak enak banget mau tak mampir. Kamipun lalu mampir. Mungkin karena lagi belum rejeki, di sanapun kami tak disuguh makan siang he he. Kami hanya sebentar di sana karena masih ada beberapa pekerjaan yang harus penulis selesaikan. Setelah penulis  numpang sholat, segera pamit.

Pulang dari rumah teman sudah jam 14.00 lebih. Lapar sekali memang. Tapi kok perut tidak sakit, tidak melilit dan juga tidak seperti disayat-sayat seperti sebelumnya.

Kami berdua terus berjalan kaki sambil matanya celingukan mencari warung makan yang barangkali punya ketupat, sama kuah sotopun jadilah asal jangan makan nasi keras.

Tiba-tiba kami melewati rumah kenalan yang kebetulan jual nasi rames dan lotek, dan kebetulan kamipun dipersilahkan mampir. Kamipun mampir dan ketika ditawari makan penulis memilih lontong lotek tak pake lombok.

Ternyata sesudah jadi loteknya, loh kok ada rasa pedas-pedasnya ? Waduuh ngeri banget nih, pikiran jadi galau campur aduk ! Mau dimakan gimana kok pedas, tak dimakan kok perut sudah sangat lapar. 

Usut punya usut ternyata tempat yang untuk melembutkan bumbu, tadi bekas dipakai untuk melembutkan bumbu orang beli lotek yang pedas lupa mencucinya. 

Ya sudahlah tak enak kan mau minta ganti lotek lagi. Tapi pedasnya kok cukup menggigit ya ? Apaboleh buat siap-siap saja untuk diare nanti pulang kerumah.

Subhanallah, ternyata sampai ke rumahpun Alhamdulillah perut aman-aman saja tidak mengalami sakit yang biasanya sakit kalau terjadi lama telat makan, juga tidak diare, pokoknya perut tak mengalami masalah apapun.

Malam penulis mulai merunut apa yang menjadi penyebab keajaiban ini. Perubahan pola makan atau perilaku apa yang penulis lakukan selama sehari dua hari sebelumnya. 

Ternyata makan tepung kerut yang tanpa dimasak, alias mentah itulah penyebabnya. Karena hanya itu yang penulis lakukan lain tidak.

Ternyata mengkonsumsi tepung kerut dalam keadaan masih mentah tanpa dimasak lebih dahulu “jauh lebih mujarab” daripada dimasak jadi bubur. Jadi silahkan konsumsilah dalam keadaan mentah saja lebih manfaat.

Jika Anda mau pesan tepung kerut hubungi penulis di 0877 3259 8747. Murah kok per kg harga hanya Rp.25.000,- diluar ongkir. Madu yang biasa penulis konsumsi juga murni dan cukup murah, per kg hanya Rp.125.000,- di luar ongkos kirim.

Apapun yang Anda keluhkan akibat sakit maag, tak perlu Anda berkecil hati, karena kini telah hadir bagi Anda, buku Panduan untuk Kesembuhan Sakit Maag, yang alhamdulillah telah banyak membantu para penderita sakit maag di Seluruh Indonesia, sembuh dari sakitnya. kini giliran Anda insya Allah mudah-mudahan sembuh seperti mereka. PESAN DAN MILIKI SEGERA agar tidak kehabisan karena sangat banyak peminatnya. Terima kasih.

Demikian semoga bermanfaat. Nantikan tulisan-tulisan sederhana berikutnya di blog ini. Semoga bisa menambah wawasan solusi sehat untuk Anda pembaca setia dari blog ini. Alhamdulillahirabbil'alamiin...

Salam Sehat Selalu,
Niniek SS
Labels: Pengetahuan Baru, Tips

Thanks for reading Tepung Kerut Memang Sangat Mujarab. Please share...!

10 comments on Tepung Kerut Memang Sangat Mujarab

  1. Balasan
    1. Novita Nafis

      Tepung kerut dan tepung garut itu sama mbak. Namun banyak pengalaman yang pada beli tepung GARUT di supermarket malah pada sakit perut, maagnya kambuh. Gak tahu kenapa ya ? Lebih baik jika membeli di pasar-pasar tradisional, biasanya masih asli.

      Salam,

      Hapus
  2. Masih ada tepung kerutnya?? Saya minat beli mabk

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yadi Yanuarrasyid

      Tepung kerut ? Alhamdulillah masih. Untuk pemesanan silahkan sms ke nomor 0877.3259.8747 kirim nama + alamat lengkap + nomor Hp, dan sertakan keterangan "pesan tepung kerut" minimal 2 kg.

      Salam,

      Hapus
  3. dimana bisa memperolrh tepung ini

    BalasHapus
    Balasan
    1. Erwa Global

      Silahkan pesan di blog ini. Hubungi saya ( Bu Niniek ) lewat sms saja ke nomor 0877.3259.8747 Kirimkan nama, alamat, nomor hp. Saat ini harga 25.000/kg + ongkir/ Minimal pesan 2 kg. Terima kasih.

      Salam,

      Hapus
  4. Mba tepung kerut tuh sama ama tepung umbi ato ubi mbasoalnya aq baru denger..aq mau pesen mba..mba punya no wa ga??aq mau konsul aq penderita gerd mba udah 4 bulan selalu kambuh mba

    BalasHapus
    Balasan
    1. febriana ponulele

      Tepung kerut itu tepung atau sari pati dari umbi tanaman kerut. Sejak jaman nenek moyang orang Jawa memang terkenal sebagai obat orang sakit perut. Maka sangat bagus untuk makanan orang sakit maag. Bisa sebagai makanan utama pengganti nasi. Atau sebagai makanan jeda apabila bingung mencari cemilan yang aman untuk lambung.

      WA ibu 0877.3259.8747 dan 085.228.401.939 Ditunggu ya mbak Febri..

      Salam,

      Hapus
    2. Untuk mengatasi perut yang kembung bsa g ya? Karena hampir setiap hari perut saya kembung.

      Hapus
    3. Unknown

      Lebih tepat dengan GRAVIOLA (ekstrak daun sirsak + alkali) + habbatussauda. Harga 1 paket 170.000 + ongkir. Tepung kerut memang makanan yang bagus untuk sakit maag, tapi jangkanya perlu waktu untuk kesembuhan yang signifikan.

      Salam,

      Hapus

Back To Top