SOLUSI SAKIT MAAG

Blog pengalaman sembuh sakit maag kronis | obat alami sakit maag | makanan sakit maag | cara sembuh sakit maag | pantangan sakit maag

http://solusi-sakit-maag.blogspot.com/2014/07/resensi-buku-rahasia-sembuh-sakit-maag.html

Selamat Idul Fitri 1435 Hijriyah

Selamat jumpa kembali setelah sekian lama saya tak sempat menyapa para sahabat dalam blog ini. Semoga sahabat semua berada dalam sehat wal'afiat, sejahtera dan penuh keselamatan, tanpa aral suatu apa. Amiin.

Oleh sebab berbagai kesibukan, meski sudah jauh terlambat ijinkan dengan segala ketulusan dan kerendahan hati saya mengucapkan “Selamat Hari Raya Idul Fitri 1435 Hijriyah, Mohon Maaf Lahir dan Batin, atas segala kekhilafan saya yang mungkin dalam artikel yang saya posting sering menyinggung perasaan sahabat, sering melukai hati, atau sering membuat sedih para sahabat karena kata-kata saya, yang semuanya tentu tidak saya sadari, maafkanlah. Semoga Allah Swt berkenan mengampuni dosa-dosa kita semua. Amiin.

Semoga semua amal ibadah kita pada Bulan Ramdahan ini berkenan dan diterima oleh Allah Swt sebagai amal yang putih dan ikhlas. Sehingga bisa menjadi bekal bagi kehidupan baru kita kedepan. Amin Ya Rabbal Alamin.

Para Sahabat Blog yang saya sayangi…

Sebulan sudah kita para Umat Islam menjalankan ibadah puasa Ramadhan yang kedatangannya selalu kita tunggu-tunggu dengan penuh harap dan kerinduan jiwa.

Bulan dimana ditumpahkan berbagai kasih sayang Allah yang berupa ampunan, berkah dan kebebasan dari api neraka. Bulan dimana kita diberi kesempatan oleh Allah Swt untuk mensucikan jiwa raga kita dari segala dosa dan maksiat serta keburukan dan kejahatan yang kita lakukan setahun sebelumnya.

Alhamdulillah mudah-mudahan kemarin telah kita lewati dengan selamat dengan penuh kemenangan. Bukan sekedar memperoleh haus dan lapar, namun mudah-mudahan yang kita peroleh lebih dari sekedar itu.

Ketika kita puasa, menahan haus dan lapar, kita bisa merenungi saudara-saudara kita yang “terpaksa lapar” karena memang tidak ada sesuatupun yang hendak mereka makan, mereka saudara-saudara kita para dhuafa, anak-anak yatim yang tidak lagi mempunyai ayah yang mencarikan nafkah, anak-anak piatu yang tidak lagi mempunyai ibu yang biasa mengasihi mereka, menyayangi mereka, mengasuh mereka, memperhatikan segala kebutuhan dan hari-hari mereka.

Lebih-lebih anak-anak yatim piatu yang telah kehilangan kedua ibu bapak mereka, mereka harus kehilangan sosok dimana mereka menggantungkan segala sesuatu, kehilangan tempat mengadu serta tempat berbagi cerita yang penuh kehangatan dan kenyamanan.

Saat yang tepat untuk kita merenungi saudara kita para dhuafa yang tidak mempunyai tempat tinggal yang layak, sehingga harus berteduh digubuk-gubuk kumuh yang memprihatinkan. Yang tidak mempunyai mata pencaharian, sehingga harus mengais sesuap nasi dari mengais sampah dan bekerja yang tidak halal, Ya Allah…

Para orang tua jompo yang tidak mendapatkan kasih sayang dan perhatian dari anak-anaknya, sehingga kehidupan mereka menjadi terlantar.

Semua itu mengugah kesadaran kita betapa kita harus penuh syukur, mensyukuri setiap nikmat yang telah Allah berikan kepada kita sekalian.

Kita diberi nikmat sehat, nikmat keselamatan dari musibah, nikmat rejeki yang Allah berikan dengan kemudahan, nikmat kebahagiaan karena putra putri kita naik kelas, lulus ujian atau diterima pada Perguruan Tinggi yang baik dan kita diberi kemudahan membiayainya. Lalu nikmat mempunyai tempat tinggal yang layak, nikmat mempunyai pekerjaan yang baik, serta beribu nikmat yang lain yang bahkan jarang kita ingat dan tak pernah kita ingat-ingat. 

Subhanallah, betapa Allah memberi kita nikmat yang tak terhingga banyak dan besarnya. Kekerdilan jiwa kitalah, keterbatasan pemahaman kitalah yang menjadikan kita tak mampu menangkap nikmat yang telah kita terima dari Allah Yang Maha Rahman dan Maha Rahim.

Kebahagian keluarga kita, hubungan antara suami dengan isteri yang harmonis, hubungan anak dengan orang tua, menantu dengan mertua yang berjalan mulus tak pernah ada kendala, anak-anak yang sholeh dan sholehan, risky yang lancar, rumah tangga yang sejahtera, sepertinya sesuatu yang datang secara kebetulan, karena kerja keras kita.

Aha kita lupa mensyukuri semuanya, bahwa segala kenikmatan hidup adalah semata-mata karena kasih sayang Allah Swt kepada kita atas kehendakNya.
Demikian pula kita lupa bahwa segala ketidak nyamanan hidup, termasuk musibah dan sakit penyakit adalah ujian yang Allah berikan kepada kita karena kasih sayangNya semata agar kita lebih mendekat dan hanya berharap kepadaNya semata !

Kebanyakan dari kita hanya mensyukuri nikmat yang enak-enak saja, dan selalu mengeluh atas segala ketidak nyamanan hidup yang kita alami.

Allah menghendaki kita semua terutama Umat Islam, agar kembali keHadliratNya dalam keadaan yang fitrah, suci kembali sebagaimana ketika kita dilahirkan.

Nah diturunkannya bulan Ramadhan ini adalah bagian dari Rencana Allah untuk menggodog kita Umat Muslim agar menjadi fitri atau suci kembali…Semoga kita semua menjadi “Jiwa Yang Tenang” ketika kelak kembali menghadapNya. Allohumma Amin.

Kembali kepada Ramadhan, hendaklah kebiasaan yang dilakukan pada bulan Ramadhan tidak berhenti pada ketika itu saja, namun jadikan kebiasaan-kebiasaan baik dibulan Ramadhan menjadi kebiasaan harian bagi kita. Hidup penuh kesahajaan dalam segala perilaku. Hidup penuh perenungan dan introspeksi diri. Hidup penuh dengan riyadhoh dan rasa kesukuran. Hidup dengan hati yang selalu penuh cinta kepada Allah Swt beserta Rasul yang agung Muhammad Saw yang begitu sangat dikasihi oleh Allah Swt.

Hidup dengan penuh keteladanan Kanjeng Nabi Rasulullah Saw. Menjadikan Alqur’anul Karim sebagai Pusaka dan Tuntunan Hidup, menjadikan sunnah-sunnah Rasul Saw sebagai teladan yang wajib kita lakukan dalam keseharian.

Untuk menjalani kehidupan yang penuh kesucian sehingga menghadirkan kebahagiaan sejati memang tidaklah mudah. Sebagai manusia yang berlumur dosa setiap harinya, hendaklah kita selalu banyak membaca istighfar agar mendapat ampunan setiap saat dari Allah Swt. 

Untuk mendapat kasih sayangNya, hendaknya kita selalu membaca shalawat sebagai tanda cinta kita kepada Kanjeng Nabi Saw Rasul kita. Barangsiapa mencintai Rasul Saw, maka Allah juga akan mencintainya. Karena, Allah Swt pun juga membaca shalawat untuk Rasul Saw, demikian juga seluruh malaekat.

Alangkah indahnya menjadi orang yang bisa mencintai Allah Swt dan Rasul Saw, karena duka dan bahagia, senang dan susah, manis dan pahit, selalu sama rasa dan warnanya, semuanya mengandung hikmah kasih sayang Allah Swt.

Semoga tulisan ini bisa menjadi tambahan perenungan, dan insya Allah saya selalu mendoakan semua para sahabat pengunjung blog ini, agar melalui blog ini mendapatkan hikmah kehidupan, dan mendapat kesembuhan tanpa obat, hanya dengan pembenahan diri. Amin.

Salam Ukuwah Islamiyah selalu,
NiniekSS
Labels: Renungan

Thanks for reading Selamat Idul Fitri 1435 Hijriyah. Please share...!

2 comments on Selamat Idul Fitri 1435 Hijriyah

  1. Mbak..assalamualaikum. ..sy dah sebulan lbih ngrasain spt itu mbk..dkit2 mual mkn gk enak..pdhl sy dah ngindari semua pntangan..dah 4 x ke dokter gnti2..tp perubahanya dkit bntar n kmudian mual lagi n lagi..awalnya sama sesak nafas n skit lmbungnya..sekrang dah gk..tpi mualnya n lmes mles mkn gk ilang2 dh sebulan lbih mkn cuman pakai sayur bening spt yg mbk saranin di tulisan2 mbak..tpi msih jg mual n mual..pa lgi tlat mkn bntar ja..sya mkn 5 sampai 6 x mbk se hri..sy krj mlm..gmana obatnya mbk..sedangkn sy krj di malaysia..tolong mbk..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mbak Dwi Bertuah

      Wa'alaikumussalam Wr.Wb.

      Memang sakit maag seperti itu mbak. Tak gampang sembuh. Itu sudag maag stadium menengah. Sebenarnya tak boleh kerja berat.

      Jika berada di Indonesia bisa pesan produk pengobatan dari saya, tapi kalau di Malaysia agak susah kirimnya.

      Jadi silahkan ikuti saran-saran yang ada dalam blog ini. Karena banyak kok yang tanpa obat, hanya mengikuti blog ini alhamdulillah juga sembuh.

      Semoga Allah memberikan kesembuhan kepada Mbak Dwi ya ?

      Salam,

      Hapus

Back To Top