SOLUSI SAKIT MAAG

Blog pengalaman sembuh sakit maag kronis | obat alami sakit maag | makanan sakit maag | cara sembuh sakit maag | pantangan sakit maag

http://solusi-sakit-maag.blogspot.com/2014/07/resensi-buku-rahasia-sembuh-sakit-maag.html

Perutku kok mual terus ya?

Beberapa hari ini perutku kok mual terus ya? Sudah dikerokin sama anakku, sudah minum hangat, sudah buat istirahat, tapi belum sembuh juga ! Rasanya seperti meriang. Apa aku masuk angin ya? Awal-awal, begitulah yang dirasakan oleh sebagian orang yang sakit maag. Hanya seperti masuk angin.

Akhirnya periksa ke dokter

Dengan rasa malas karena badan gak enak campur demam, aku akhirnya pergi juga ke dokter untuk periksa. Antriannya panjang. Maklum dokter langgananku adalah dokter yang cukup familiar dan bersahabat dengan para pasien, bayarnyapun bersahabat pula, taripnya ditentukan tergantung obat yang diberikan.

Terkadang kalau beliau memberikan resep, karena persediaan obatnya tidak ada, maka periksanya gratis. He he ini pucuk dicinta ulampun tiba, maklum kadang-kadang untuk berobat yang paling sederhanapun fuluskupun sangat mepet. Nah loo !..

“Assalamu’alaikum Dok..” sapaku ketika tiba giliranku diperiksa.

“Wa’alaikumussalam…napa mbak?”

“Perut saya kok mual terus Dok, sudah kerokan, minum hangat, dan saya pake untuk istirahat, tapi kok masih tetep mual dan badan agak meriang” jawabku.

Seperti biasanya, sayapun langsung berbaring dibad tempat untuk memeriksa pasien. Dengan statoskop yang tergantung dilehernya dokterpun mulai memeriksaku.

“Tensinya agak rendah mbak.Kayaknya maag ini” Kata dokter.

“Lho kok kayaknya to Dok, lha maag bukan?”

Dokter perempuan yang berperawakan gendhutpun tersenyum lucu mendengar pertanyaanku.

“Lha ya memang kayaknya, lha kan dokter Cuma kira-kira” akunya jujur.

“Perutnya sakit tidak?”

“Gak dok”

“Coba julurkan lidahnya”

“Gak putih kok Dok, kayaknya saya bukan typus” mendengar jawabku yang polos dokter tersenyum lebih lebar. Beliau sudah sangat faham pada saya, kalau saya ini salah satu pasiennya yang kritis, banyak nanya dan banyak ngeyelnya. Tapi saya tetep menjulurkan lidah saya, menghormati permintaan dokter untuk mendiagnose penyakit saya.

 “Oh iya bener, bukan typus mbak” katanya.

“Nah apa kata saya, wong tadi sudah saya lihat lidah saya tidak putih kok” Dokterpun tersenyum lagi. Kalau memeriksa saya dokter itu banyak tersenyum, mungkin saya sangat aneh dimatanya.

“Gak usah diresepin, minum ini aja ya mbak, makan yang teratur, istirahat yang cukup, mikir yang santai saja jangan spanneng, ndak stress, ini Mbak Nien karena banyak mikir” Berkata begitu dokter sambil menyodorkan pil bulat gepeng warna hijau, khas obat maag.

“Lho kok ini persis kayak promaag to Dok?” Tanyaku.

“Ya gak masalah, wong ini memang juga obat maag kok”

“Berapa Dok adminnya?”

“Seperti biasa aja”

“Dua puluh ribu?”

“Ya..”

“Ya Allah, bener gak kurang Dok?” tanyaku sambil mengangsurkan lembaran 50 ribuan. “Dari dulu kok gak naik-naik, padahal harga-harga sudah naik semua lho Dok?”

“Masih ada risky yang lainnya kok mbak, biarlah, kasihan pasien kalau mahal-mahal” katanya kemudian.

“Lha gak perlu disuntik ya Dok?” saya masih kepingin tahu lebih lanjut.

“Gaak, ini hanya maag ringan, nanti juga sembuh..kalau belum sembuh 3 hari kesini lagi ya mbak?” pesan dokter.

“Insya Allah ya gak perlu balik kesini lagilah Dok, mudah-mudahan sudah sembuh” jawabku.

“Terima kasih sekali ya Dok, semoga dokter senantiasa sehat agar selalu bisa mengobati dan merawat pasien” timpal saya kemudian.

“Amiin..” seru dokter.

“Permisi Dok, assalamu’alaikum” sayapun lalu pamitan, diluar antrian masih panjang.

“Nggih sami-sami, wa’alaikumussalam” Masih kedengaran dokter membalas salam saya.

Minum Obat Dokter

Pulang sampai rumah langsung makan supaya segera bisa minum obat. Tidak lama setelah minum obat, mual mulai berkurang. Namun aneh, sejak minum obat maag itu ada rasa aneh dilambung, bukan sakit, tapi lambung rasa seperti penuh kebanyakan makan, padahal saya makan tak seberapa.

Tiga hari memang mual tidak terasa lagi tapi berganti rasa yang sangat tidak nyaman didalam lambung. Lho obatnya habis kok mual lagi bahkan demam yang tadinya sudah hilang kini muncul lagi.

Kepala juga pening, tidak ada nafsu makan. Rasanya hanya pengin baring-baring terus. Gimana mau makan, wong rasanya mual dan tak kepingin makan ? Padahal pesan dokter, makan harus teratur, hindari pedas, asem dan goreng-gorengan. Padahal pedes dan gorengan adalah hobby saya. Makan kalau tidak pedas tidak nafsu dan hilang selera rasanya.

Tak Sembuh Juga

Saya kembali ke dokter lagi. Dengan pengalaman yang hampir sama, dokter mengatakan saya sakit maag.

“Masih makan pedes dan asem gak mbak” tanyanya.

“Males makan, gak ada nafsu Dok..” jawabku jujur.

“Yaah, jangan begitu, harus dipaksa ! sebab sakit maag itu lambung tak boleh sampai kosong..” dokter menjelaskannya kemudian.

“Saatnya makan ya makan..sedia cemilan kalau males makan” katanya.

“Ini saya tambah untuk nafsu makan ya dan vitamin tambah darah biar gak lemes”

“Ya Dok makasih”

Seperti biasa sesudah sampai dirumah semua anjuran dokter saya jalankan.

Namun dokter tidak menganjurkan agar saya mengkonsumsi nasi lembek dan makan makanan yang halus. Jadi pola makan lama tetap jalan terus.

Ya bagaimana mau sembuh, lha orang sakit maag itu kan lambungnya iritasi mungkin juga luka di dinding lambung, kok tetap mengkonsumsi nasi keras dan segala makanan yang kasar-kasar?

Ya itu salah satu pengalaman saya awal sakit maag, jadi jika terasa mual seperti mual tak sembuh-sembuh, perlu diwaspadai sebagai gejala sakit maag. Dan agar tidak menjadi parah, silahkan telusuri setiap tulisan yang ada di blog ini, karena insya Allah sudah saya posting tentang berbagai tips dan solusi mengatasinya.

Salam sehat selalu,

NiniekSS
Labels: Tips

Thanks for reading Perutku kok mual terus ya?. Please share...!

0 Komentar untuk "Perutku kok mual terus ya?"

Back To Top