SOLUSI SAKIT MAAG

Blog pengalaman sembuh sakit maag kronis | obat alami sakit maag | makanan sakit maag | cara sembuh sakit maag | pantangan sakit maag

http://solusi-sakit-maag.blogspot.com/2014/07/resensi-buku-rahasia-sembuh-sakit-maag.html

HIDUP BARU SETELAH SEMBUH DARI SAKIT MAAG Bag-I

HIDUP BARU SETELAH SEMBUH DARI SAKIT MAAG Bag-I


Sakit maag yang tak sembuh-sembuh ternyata banyak merubah kehidupan seseorang. Kehidupan yang lama benar-benar berubah menjadi kehidupan yang baru dalam segala aspeknya. Mengapa gerangan ? Simak dalam artikel ini selanjutnya.

Bismillah...


Yang akan saya sampaikan ini adalah pengamatan murni dan curhatan dari para pasien maag dan asam lambung yang saya tangani, semoga menjadi cermin bagi kita semua bagi yang belum sembuh, bahwa tidak selamanya sakit adalah penderitaan, namun juga sebagai karunia dan hikmah.

Dari yang tak sholat menjadi rajin sholat

Pasien : Bund, saya merasa bahwa sakit saya ini karena dosa saya yang selama ini jarang melakukan sholat Bund. Dulu, rasanya malas sekali untuk berdiri sholat. Padahal badan sehat. Rejeki ada. Tapi untuk sholat berat sekali. Astaghfirullahaladziim...Terima kasih Bund untuk nasehatnya. Sekarang saya rindu sekali untuk bisa sholat lagi Bund. Tapi badan belum bisa diajak sholat yang sempurna. Kadang untuk tayammum saja badan kedinginan. Untuk rukuk lambung begah. Untuk sujud kepala masih kliyengan. Bagaimana ini Bund, Ya Alloh...Begitulah curhat pasien.

Nasehat saya : Sholat itu tak boleh ditinggalkan, dalam kondisi apapun selama kesadaran masih ada, sholat harus dijalankan. Tak kuat berdiri dengan duduk. Tak kuat duduk dengan merebahkan badan. Tak kuat mengucapkan lafalnya karena saking lemahnya mulut, lafalkan dalam hati. Tapi tak boleh ditinggalkan. Allah Maha Mengampuni bagi hambaNya yang mau bertaubat.

Sejak saat itu, perlahan namun pasti, setelah dengan susah payah menjalankan sholat, perlahan pula kesembuhan sakitnya mulai timbul. Alhamdulillah, seiring dengan berjalannya waktu maka sembuhlah pasien tersebut. Dengan hidup baru, sembuh dari sakitnya, rajin sholatnya, dan kehidupan keluarganya secara umum menjadi jauh lebih baik dari sebelumnya. Alhamdulillah.

Dari yang sombong menjadi rendah hati

Pasien : Bunda Niniek...Ya Alloh Bund, dosa saya banyak sekali. Saya dulu sombong banget kepada siapa saja Bund. Saya merasa ada segalanya. Saya bisa melakukan apa saja.Ternyata ketika saya sakit tak bisa ngapa-ngapain di tempat tidur, saya menjadi sadar, bahwa orang hidup sangat butuh bantuan dari orang lain. Butuh teman. Butuh kerjasama. Butuh saling menolong. Terima kasih untuk bimbingan Bunda, dan mohon doanya ya Bund, semoga Alloh mau mengampuni dosa kesombongan saya, dan menghilangkan sifat sombong saya, dan saya ingin sembuh serta menjadi orang yang lebih baik.

Nasehat saya : Manusia tertakdir dengan kehidupan yang harus saling membantu antara sesamanya. Tak bisa hidup menyendiri dengan kemampuannya sendiri. Dalam hal apapun kebutuhannya akan selalu membutuhkan bekerjasama dengan orang lain. Semua butuh bantuan orang lain ! Oleh karena itu tak boleh sombong agar hidupnya bisa nyaman dan bahagia. Karena kesombongan akan selalu memunculkan konflik dimanapun ia berada.

Alhamdulillah, dengan runtuhnya kesembongan dari hatinya, kesembuhanpun berangsur-angsur dirasakan. Dan setelah sembuh, alangkah bahagianya. Ia bisa berbagi dengan siapa saja tanpa beban, semakin banyak teman. Dan hubungannya dengan siapa saja terutama dengan keluarganya semakin harmonis.

Dari kehidupan tak berTuhan menjadi mengenal Tuhan

Ada salah seorang pasien, yang hidupnya benar-benar brutal tak mengenal Tuhan. Penjudi, pemabok, pemalas, tak pernah memberi uang kepada isteri dengan layak. Uang yang diberikan kepada isterinyapun hasil dari memalak orang. Naudzubillahimindzaliik. Hingga suatu saat ia kena asam lambung yang langsung parah. Isterinya meninggalkannya karena buruknya kelakuannya kepada isterinya sebelumnya. Ia menangisi penderitaannya dalam kesendirian yang sangat menyiksa. Istri meninggalkannya. Anak tak punya. Masih beruntung orangtuanya masih mau merawatnya.

Pasien : Bund ampun Bund. Saya sangat menyesal. Hidup saya dimasa lalu sungguh sangat buruk. Sangat hina. Saya pemalas. Pantas Tuhan marah kepada saya dan memberi hukuman sakit yang seperti ini. Lambung yang sangat menyiksa. Makan apa saja sakit. Saya hanya bisa makan bubur halus Bund. Beruntung saya ketemu Bunda NiniekSS sehingga saya bisa menyadari dosa dan kesalahan saya kepada Tuhan. Kepada orang tua, juga isteri saya. Saya belum bercerai Bund. Apakah isteri saya mau kembali kepada saya ya Bund. Saya akan bertaubat Bund. Apa yang harus saya lakukan Bund ? Bantu saya Bund. Bimbing saya Bund.(Ia curhat begini di telepon sambil tersedu sedan tangisnya, padahal laki-laki).

Nasehat saya : Alhamdulillah...Bapak sudah menyadari dosa dan kesalahan Bapak. Sekarang Bapak ambil wudhlu (karena sebetulnya bapak tersebut dari keluarga Muslim, akan tetapi tak pernah menjalani kuwajibannya). Lalu sholatlah semampunya. Mohon ampunlah kepada Allah SWT. Allah akan selalu membuka pintu taubat bagi yang bertaubat dengan sungguh-sungguh dan tak mengulangi dosa-dosanya. Banyaklah membaca istighfar agar Allah mengampuni dosa Bapak. Dan bacalah sholawat banyak-banyak agar Allah ridho kepada Bapak.Silahkan mencari Ustadz disekitar tempat tinggal bapak untuk membimbing bapak mendekat kepada Allah SWT. Begitu nasehat saya. "Insya Allah Bund" balasnya.

Beberapa lama kemudian Bapak itu menelepon kembali. Menceritakan bahwa sudah mulai melaksanakan sholat. Dia sudah bertaubat. Rasanya plong katanya, hatinya. Setelah melakukan pertaubatan itu. Ia juga sudah meminta maaf kepada kedua orang tuanya. Juga kepada isterinya. Ia juga memohon dengan sangat kepada Allah agar isterinya mau kembali.

Benar, menurut pengakuannya, ia sangat bersyukur, tak lama kemudian isterinya mau kembali. Sehingga ia ada yang merawatnya. Sejak itu, ia telah menemukan Tuhannya. Melakukan sholat. Merombak total semua perilakunya yang kasar dan buruk sehingga isterinya menyayanginya. Ia makin lama makin sembuh. Dan menjadi orang yang jauh lebih baik daripada sebelum sakit.

Apalagi kemudian ada orang yang memberinya pekerjaan ringan mencatat keluar masuknya barang, pada gudang penyimpanan barang. Sehingga ia mempunyai pekerjaan halal, yang sebagian penghasilannya ia serahkan kepada ibunya sebagai tanda bakti dan terima kasih selama ini telah merawatnya, dan sisanya ia serahkan semua kepada isterinya. Subhanalloh...Alhamdulillah...

Dari yang sering KDRT kepada isteri menjadi penyayang isteri

Pasien : Ada pasien ibu-ibu usianya masih cukup muda. 30 puluhan kira-kira. Mengeluh sakit lambung. Dan memang sudah gastritis kronis. Lambungnya sudah cukup parah. Kalau lagi kambuh suka guling-guling saking sakitnya. Tapi yang ia keluhkan bukan semata sakitnya. Ia curhat sambil menangis sangat sedihnya. Bahwa dalam kondisi sakit ia masih sering dimarah-marah sama suami. Bahkan sering kena pukul. Suaminya tak percaya bahwa ia sungguh-sungguh sakit. Dikiranya pura-pura saja dan malas mengurus rumah tangga. Karena sering tak bisa masak. Atau cucian masih numpuk belum dicuci. Lantai masih kotor dan lain sebagainya.

Nasehat saya : Sabar dan ikhlaslah. Ada Allah yang Maha Penyabar menampung curhatan manusia. Adukan kepada Allah semua apa yang dirasakan. Maafkanlah semua kelakuan suami yang kasar dan tak faham sakit maag. Doakanlah suami agar menyadari semua kekasarannya, dan berubah menjadi penyayang. Ajak suami ikut baca buku Bu Niniek. Agar tahu bagaimana sebenarnya sakit maag itu.

Benar. Alhamdulillah suami mau ikut membaca buku Rahasia Sembuh Sakit Maag Kronis yang saya tulis. Bahkan lalu suaminya menelepon saya. Kami berbincang cukup lama di telepon. Yang kami bahas seputar sakit maag. Subhanalloh. Akhirnya terjadi perubahan nyata pada sikap suaminya. Suaminya menjadi penyayang kepada isterinya. Tak pernah marah lagi. Dan bahkan mau membantu semua pekerjaan rumah jika isterinya memang lagi sakit dan tak bisa mengerjakannya. Allah Maha Besar. Itulah semua pertolongan Allah. Yang selalu senang mendengar doa kemudian mengabulkannya.

Pelan, namun pasti, kesembuhan ibu itu melaju cepat. Alhamdulillah. Ibu itu kemudian sembuh benar-benar sembuh. Hanya sesekali saja kambuh, namun sebentar kemudian juga sudah pulih kembali. Hingga saat ini hubungan mereka berdua dengan saya masih terjalin baik bagaikan anak sendiri. Alhamdulillah...

Dari tukang rentenir menjadi dermawan

Pasien : Salah satu pasien ibu-ibu stengah baya mengeluh sakit lambung. Menurut diagnose dokter sakitnya sariawan usus. Sepanjang hari 24 jam katanya perutnya sakit terus, tak ada jeda sedikitpun. Sudah berobat kemana saja tidak sembuh. Hingga seluruh hartanya habis untuk berobat, namun belum sembuh juga. Lalu ia mencari alternatif di internet. Dan ketemulah dengan blog saya ini.

Dalam proses konsultasi saya tanyakan tentang aktifitas sehari-hari, supaya saya lebih tepat dalam memberikan pengarahan untuk kesembuhannya. Sebab pasien itu tak sembuh-sembuh berobat ke saya. Padahal sudah minum segala macam herbal berkualitas yang saya anjurkan. Hingga habis jutaan rupiah. Tapi ibu itu ngotot tak mau memesan buku saya. Alasannya lebih membutuhkan obat daripada bukunya. Sayapun tak memaksanya.

Usut punya usut, ternyata ibu ini punya warung sembako sekaligus jual tabung gas. Setiap hari ia mengangkat banyak tabung gas yang dibeli pelanggannya. Padahal, sakit lambung itu tak boleh angkat yang berat-berat seperti tabung gas. Juga tak boleh naik turun tangga. Padahal rumahnya berlantai 2 sehingga mau tak mau sering naik turun tangga. Dan didalam buku itu semua petunjuk itu ada. Baik tak boleh angkat beban berat maupun tak boleh naik turun tangga. Sebab akan mengganggu ketenangan lambung yang menyebabkan lambung tak sembuh-sembuh sekalipun sudah minum obat canggih.

Coba dari sejak awal mau membeli buku yang harganya hanya 100.000 itu ? Tentu ia tak perlu menghabiskan jutaan rupiah untuk pesan obat herbalnya. Berkali-kali maka saya sarankan pesan buku ! Pesan buku ! Karena sangat penting sebagai pendukung kesembuhan.

Setelah saya tanya kesehariannya kecuali toko sembako, apakah masih ada sumber penghasilan yang lain. Ia mengaku jujur, bahwa ia juga menolong orang dengan uangnya tapi kembalinya dilebihin, alias renten. Pantas saja hartanya dihabisin oleh Alloh dengan sakitnya itu karena Allah sayang, sehingga harta haram itu dihilangkan oleh Alloh dari kehidupannya.

Nasehat saya : Tak usah disesali semua harta yang habis untuk berobat itu. Karena Allah sayang kepada ibu. Allah ingin ibu kembali kepada jalan yang benar sehingga harta haram yang ada pada ibu dipunahkanNya. Jika ibu ikhlas atas kehilangan ini, insya Allah ibu akan segera sembuh. Percayalah.

Alhamdulillah ibu ini nurut dengan nasehat saya. Ia berusaha ikhlas kehilangan hampir semua hartanya yang habis untuk berobat. Rumah, tanah, mobil habis semuanya. Tinggal Rumah yang untuk toko. Kecil dan tak seberapa. Itupun sudah tak lengkap lagi dagangannya.  Setelah ibu ini ikhlas. Ia banyak membaca istighfar dan sholawat. Seluruh barang dagangan di tokonya dijualnya. Dan hasilnya justru disedekahkan untuk yang membutuhkan. Ibu ini seperti diburu hantu dalam bersedekah. Katanya takut sekali akan azab Allah.

Ada keajaiban disini. Setelah bersedekah, kesembuhannya berjalan cepat sekali dan tak masuk akal. Lalu lebih mengejutkan lagi, ada tawaran modal dari mana-mana untuk kembali mengisi tokonya. Modal tak bersyarat dan longgar waktu pengembaliannya. Karena dari kenalannya sendiri. Subhanalloh. Alloh Hu Akbar.

Sejak kesembuhannya, ibu itu sangat rajin bersedekah. Sudah tak pernah membungakan uang lagi. Benar-benar sudah bertaubat. Dan usaha tokonya juga lalu berkembang pesat. Semoga Allah mengampuni dosa ibu tersebut yang dulu suka membungakan uang. Aamiin...

Demikian semoga artikel ini bermanfaat. Dan bisa kita jadikan cermin serta pembelajaran bagi kita semua. Bersabarlah dalam menjalani sakit, dan ikhlaslah, agar kita segera memperoleh kesembuhan beserta hikmahnya. Aamiin.

Bersambung ke Artikel Bagian ke II, silahkan simak DISINI

Alhamdulillahirabbil’alamiin

Purworejo, 1 Oktober 2020

Salam Penuh Hikmah
NiniekSS

Labels: BERSABAR DALAM SAKIT, HIKMAH SAKIT, SAKIT ADALAH UJIAN

Thanks for reading HIDUP BARU SETELAH SEMBUH DARI SAKIT MAAG Bag-I. Please share...!

0 Komentar untuk "HIDUP BARU SETELAH SEMBUH DARI SAKIT MAAG Bag-I"

Back To Top