SOLUSI SAKIT MAAG

Blog pengalaman sembuh sakit maag kronis | obat alami sakit maag | makanan sakit maag | cara sembuh sakit maag | pantangan sakit maag

http://solusi-sakit-maag.blogspot.com/2014/07/resensi-buku-rahasia-sembuh-sakit-maag.html

Jangan Dendam Dan Jangan Membalas

Bismillahirrahmanirrahiim...

Allah itu Maha Benar, sehingga apapun yang di-LakukanNya, di-CiptakanNya, di FirmankanNya, adalah kebenaran.
Allah itu Maha Tahu, sehingga tak ada sesuatupun yang tersembunyi BagiNya, baik yang nyata, yang gaib, maupun yang tersembunyi sekalipun dalam hati manusia, tak ada yang bisa luput dari pengetahuan Allah.

Allah itu Maha Membalas yang baik maupun yang buruk, maka takutlah akan perbuatan jahat meskipun sebesar biji zarah karena Allah akan membalasnya, dan jangan berkecil hati akan perbuatan baikmu sekecil apapun yang mampu kalian lakukan, karena Allah tak akan pernah lupa akan balasan bagimu.

Allah itu Maha Tegas HukumNya, sehingga jangan main-main terhadap apapun yang kalian lakukan, baik bagi dirimu sendiri maupun bagi orang lain. Dzalim kepada diri sendiri juga akan terkena hukumNya, demikian juga dzalim kepada orang lain. Dzalim kepada diri sendiri seperti : Tidak memberikan hak tubuh untuk makan, saatnya atau harusnya makan tidak tidak makan, maka tubuh tentu akan mengalami dampaknya, bisa jadi akan sakit, kecuali jika diniatkan untuk puasa. Saatnya berbuka puasa ketika puasa tidak berbuka, karena menganggap bahwa berbuka itu tidaklah penting, maka tentu akan ada akibat bagi fisik kita.

Lalu dzalim kepada diri sendiri, saatnya tubuh butuh istirahat, kita tidak istirahat, maka tentu pelanggaran ini akan berdampak pada tubuh maupun ketenangan pikiran kita, karena ini sudah hukum Allah, jadi hendaknya kita memperhatikan. Agar kita dalam menjalani hidup ini tidak semau gue.

Dzalim kepada orang lain apalagi. Banyak sekali hak-hak orang lain yang sengaja ataupun tidak sengaja sering kita langgar. Merampas hak orang lain. Tidak amanah kepada janji. Tidak menghormati orang lain. Menghina orang. Memaki-maki orang. Sewenang-wenang perbuatan kita. Bengis, kejam, sombong. Suudzon atau berburuk sangka. Itu semua adalah perbuatan dzalim. Sangkanya tidak akan berbalas dan menjadi bumerang bagi dii kita ?

Ingatlah teman, bahwa setiap perbuatan baik maupun buruk PASTI akan kembali kepada diri kita sendiri. Oleh karena itu berhati-hatilah ! Apalagi jika kita sedang terbaring sakit, harus lebih berhati-hati terhadap pikiran dan perbuatan kita, agar tidak menjadikan sakit kita menjadi semakin parah !!

Allah itu Maha Teliti dan Maha Cermat, sehingga tak ada sesuatupun yang luput dari PerhatianNya. Dari PerhitunganNya. Segala perbuatan kita, yang baik dan yang buruk selalu menjadi PerhitunganNya.

Allah itu Maha Sempurna ciptaanNya.

Lihatlah manusia dengan seluruh organ tubuhnya yang mempunyai system yang teramat canggih yang belum tertandingi oleh tehnologi apapun. System pernafasan. System Pencernaan. System pembuluh darah. System syaraf. System metabolisme tubuh. System kelistrikan tubuh. Semua saling bekerja sama satu sama lain, tak ada satupun yang bekerja berdiri sendiri ! Ya tak ada satupun ! Alangkah eloknya ! Alangkah canggihnya ! Mekanismenya sangat sempurna dan selalu menganut system gotong royong ! Saling membantu saling bekerja sama antara organ yang satu dengan organ yang lain.

Buktinya, jika salah satu organ menurun fungsinya karena sakit, maka seluruh fungsi organ juga akan menjadi terganggu. Oleh karena itu ketika lambung sebagai Pusat pencernaan terjadi luka, iritasi, atau sakit, maka fungsi organ-organ lain yang terkena asam lambung yang naik akibat terganggunya pencernaan, juga akan terganggu fungsinya.

Antara lain paru paru terganggu, menjadi sesak nafas. Jantung terganggu menjadi irama detaknya tak karuan. Debarannya menjadi kencang atau terkadang menjadi sangat lemah sehingga seseorang merasa teramat lemas tiba-tiba. Ginjal terganggu tubuh menjadi lemas karena darah tidak tersaring sempurna sehingga racun makanan beredar ke seluruh tubuh.

Mata terganggu oleh asam lambung yang naik menjadi pandangan buram bahkan gelap untuk melihat. Telinga terganggu oleh naiknya asam lambung, maka pendengaran menjadi berkurang bahkan terkadang jika terjadi infeksi pada gendang telinga seseorang menjadi tuli.

Bagaimana pula jika asam lambung naik mengganggu ke syaraf otak ? Maka berbagai akibat gangguan di kepala kita rasakan. Yang migren, yang vertigo, yang kliyengan, yang pusing tak karuan. Dan berbagai gangguan di kepala yang sulit diatasi oleh medis maupun obat-obatan kimia !

Tahukah kalian bahwa sinusitis juga merupakan keluhan yang merupakan bagian dari dampak naiknya asam lambung. Yang bisa berakibat sangat mengerikan jika sampai mengenai syaraf otak. Karena kakak kandung saya sendiri meninggal karena penderitaan sinusitis. Beberapa minggu sebelumnya dalam kondisi sadar sudah tak mampu lagi mengenali sekelilingnya. Isterinya. Anaknya. Adik-adik dan kakaknya. Ya Allah...begitu dahsyatnya dampak dari penyakit GERD. Asam lambung yang naik !

Kembali ke Allah itu Maha Sempurna CiptaanNya.

Lihatlah seekor capung. Binatang kecil yang sangat sederhana, yang mampu terbang tinggi dengan sayapnya yang indah transparant. Inilah kemudian yang menjadi inspirasi dunia penerbangan menciptakan pesawat berbentuk capung dengan segala kecanggihan terbangnya.

Lihatlah pula rumah lebah yang berbentuk hexagonal yang demikian rapinya tanpa campur tangan manusia. Rumah sekaligus sebagai penyimpan madu sebagai cadangan makanan anak-anak lebah yang ternyata sangat terpelihara dari kontaminasi kuman dan bakteri, sehingga madu menjadi makanan yang terkenal sebagai anti kuman, sebab kuman akan mati didalamnya. Subhanallah...Renungkanlah..siapakah yang memberikan insiprasi kepada lebah untuk membuat sarangnya yang demikian indah dan canggih sehingga bisa terbebas dari kuman ?

Lihatlah konstruksi sarang binatang berang-berang, yang melengkung hingga sampai kepada kedalaman air yang tahan terhadap derasnya arus air. Makanan berang-berang adalah ikan. Dengan kecerdasannya maka berang-berang membangun rumahnya dari kayu yang dirobohkan kearah sungai lalu dibuatnya bendungan pada sungai itu dengan kayu-kayu tadi agar ia mudah mendapatkan ikan-ikan yang terbendung airnya.

Fenomena inilah yang kemudian menginspirasi para tehnisi bangunan dalam membangun bendungan-bendungan besar, sehingga tahan terhadap derasnya arus air sehingga bendungan tak akan mudah jebol. Mengherankan bukan ? Banyak kehebatan binatang yang kemudian menginspirasi tehnologi manusia bagi kepentingan kemanusiaan.

Lalu siapakah yang berada dibalik kecerdasan capung ketika terbang ? Dibalik kecerdasan berang-berang dalam membuat sarangnya membendung air agar tak gampang jebol ? Dibalik kecerdasan lebah yang mampu membuat sarang demikian rapi dan simetris bentuknya serta mampu melindungi makanan dari kuman ? Siapakah ? Bukankah semua itu dari Kebesaran Allah Yang Maha Menciptakan ?

JANGAN MENDENDAM DAN JANGAN MEMBALAS...

Jika kita itu sudah mengetahui bahwa Allah itu Maha Benar, Maha Tahu, Maha Membalas, Maha Tegas HukumNya, Maha Teliti dan Maha Cermat, maka janganlah suka mendendam dalam hati kepada kesalahan orang.

Sadarilah bahwa setiap orang adalah manusia biasa yang tak luput dari salah dan khilaf dan dosa. Siapapun itu. Demikian juga diri kita sendiri. Oleh karena itu ampunilah atau maafkanlah siapapun orang yang bersalah kepada kita. Dia meminta atau tidak meminta maaf, atau sebelum orang yang bersalah itu meminta maaf kepada kita.

Dendam akan membuat hati dan ruhani menjadi ternoda. Dan noda ini yang akan menghijab kita dengan Kemuliaan Allah. Bagaimana kita akan melihat dan merasakan Keagungan Allah ? Kerahmanan dan Kerahiman Allah ? Ke Maha Perkasaan Allah dan semua sifat-sifat agungnya ? Jika diri kita penuh dendam, noda batin dan dosa fisik ? Apalagi mampu menangkap signal-signal yang diberikan oleh Allah sebagai bimbingan dan petunjuk kepada kita ? Ya Allah...boro-boro ! Tahu saja tidak apalagi mampu menangkap signalNya...

Bagi kita yang sedang sakit, dan belum sembuh-sembuh...untuk mudah sukses dalam perenungan atau interospeksi, ya terlebih dahulu harus bisa menyingkirkan dahulu pernik-pernik dendam dan kedengkian dalam hati, suudzon yang tak ada alasannya dan tak ada manfaatnya. Buang jauh-jauh pikiran-pikiran negatif yang mendatangkan kegelisahan, was-was, kesedihan, keputusasaan, serta jauh dari rasa syukur kepada Allah SWT.

Dendam adalah penyakit hati yang bisa menjauhkan kita dari Rahmat Allah, dari aliran rejeki, dari ketenangan batin, dari kebahagiaan ruhani, dari keberuntungan hidup, dari perlindungan Allah, dari kesejahteraan hari-hari, dari segala apapun yang kita butuhkan dalam kehidupan kita. Karena dendam beraura negatif. Aura negatif selalu akan menyerap hal-hal yang negatif dan menolak hal-hal yang bersifat positif.

Sebaliknya, kesabaran, ketawakkalan, keikhlasan, adalah beraura positif. Sehingga orang yang sabar, tawakkal dan ikhlas selalu menyenangkan dalam pergaulan. Auranya adem. Kata-katanya rendah hati. Jauh dari kesombongan. Apalah sih yang mau disombongkan ? Karena kita ini tak memiliki apapun dan kemampuan apapun tanpa Ridho dan pertolongan dari Allah SWT.

Aura positif selalu akan menarik pula hal-hal yang positif pula seperti : kemuliaan hidup, ketenangan hati, kesejahteraan, keberuntungan, kebahagiaan, perlindungan dan Rahmat Allah, kesuksesan impian dan segala kemudahan.

Pada galibnya, kesucian lahir dan batin adalah sumber segala kebahagiaan hidup baik didunia maupun insha Allah di akherat.

Tak perlu ada dendam, tak perlu ada irihati, tak perlu ada angkara murka, tak perlu ada keserakahan. Sebab semuanya sudah diatur demikian apik dan sempurnanya oleh Allah SWT. Kurang apalagi kita ini ? Bukankah hanya perlu mohon ampun, bersyukur dan mohon bimbingan serta perlindunganNya belaka ?

Untuk apa dendam dan membalas ? Sebab Allah adalah Pembalas dengan balasan yang luas dan sangat adilnya ? Masya’Allah...

Jika kita dendam dan membalas, bisa-bisa saja. Namun seringkali tak akan mengena sasaran dengan tepat, bahkan bisa jadi akan menjadi bumerang bagi diri sendiri. Apa pula untungnya sih jika kita membalas ?

Namun jika kesedihan karena perilaku buruk orang kepada kita itu kita 
serahkan dengan seikhlas-ikhlasnya kepada Allah Yang Maha Adil dan Maha Tahu, Yang Maha Membalas dengan pembalasan yang sebaik-baiknya, maka hati kita akan menjadi tenang, sehingga penyakit kita cepat atau lambat akan berkurang dan akhirnya berganti dengan kesembuhan.

Marilah kita belajar bersabar. Belajar membuang dendam kedengkian yang ada dalam hati kita, agar segala kesucian mau hadir kedalam diri kita, mengundang juga kehadiran Rahmat dan Kasih Sayang Allah. Menghadirkan kebahagiaan-kebahagiaan. Menghadirkan keselamatan. Menghadirkan keberuntungan. Menghadirkan kemudahan-kemudahan. Aamiin Ya Rabbal’alamiin.

Demikian apa yang saya bagikan pagi ini, semoga menambah semangat teman-teman semua untuk berharap tetap sembuh, hingga Allah mengijinkannya.

Alhamdulillahirabbil’alamiin.

Purworejo, 22 Juli 2016

Yang tak pernah putus mengharap RidhoNya.
Niniek SS
Labels: Rahasia Sembuh, Renungan, Tauhid

Thanks for reading Jangan Dendam Dan Jangan Membalas. Please share...!

0 Komentar untuk "Jangan Dendam Dan Jangan Membalas"

Back To Top