SOLUSI SAKIT MAAG

Blog pengalaman sembuh sakit maag kronis | obat alami sakit maag | makanan sakit maag | cara sembuh sakit maag | pantangan sakit maag

http://solusi-sakit-maag.blogspot.com/2014/07/resensi-buku-rahasia-sembuh-sakit-maag.html

Bagaimana Tahapan Melepas Pantang Sakit Maag ?

Bismillahirrahmanirrahiim...

Bagaimana Tahapan Melepas Pantang Sakit Maag ?

Sahabat Niniek SS dimanapun berada...

Hendaknya selalu kita panjatkan sembah, puji dan syukur hanya kepada Allah SWT. Yang menciptakan diri kita, Yang mencukupi segala kebutuhan kita. Yang menguasai Seluruh langit dan bumi serta segala isinya. Yang Menguasai seluruh makhluk dengan segala kehidupannya. Dan yang menentukan sehat dan sakit kita.

Lalu tak lupa marilah kita haturkan shalawat serta salam yang seindah-indahnya kepada Baginda junjungan kita Nabi Agung Sayyidina Muhammad Rasulullah SAW, semoga terlimpah kepada keluarga Beliau yang teramat Beliau kasihi, demikian juga para sahabat Beliau yang begitu Beliau cintai serta kita sekalian yang setia dan berkhidmat menapaki jejak Beliau hingga sampai akhir hayat kita kelak. Amiin Ya Rabbal'alamiin. 

Banyak teman sakit maag atau gerd yang sudah membeli buku, sudah minum air mentah yang benar-benar higienis, dan juga minum morinda dengan mematuhi tertib panduan minumnya, yang sedianya sudah sembuh namun belum jadi sembuh dengan sempurna. Apa gerangan sebabnya ?

Kebanyakan mereka sangat pede, ketika masa terapi morinda 2 bulan menghabiskan 4 botol sudah selesai, dengan membabibuta mereka langsung makan dan minum apa saja yang selama ini menjadi pantangan sakit maag. Yang kasar, yang pedas, yang asem, yang berminyak, yang berpengawet, yang dingin dan lain sebagainya. Dikiranya kalau sudah habis minum morinda 4 botol sudah bebas merdeka bisa makan apa saja !!! Oh tunggu dulu teman !!!

Ya Allah...jangan begitu ya Teman. Luka tetaplah luka. Dimana kesembuhannya perlu waktu. Luka luar seperti luka pada kaki yang terkena knalpot saja cukup lama bukan untuk bisa sembuh total ? Perlu waktu, bukan hanya sehari dua hari, seminggu dua minggu, bahkan perlu waktu berbulan-bulan untuk benar-benar sembuh. Apalagi ini luka dilambung. Luka di usus. Tentu perlu waktu yang jauh lebih lama dari luka luar, karena letaknya berada didalam tubuh.

Jika luka luar tak tersentuh apa-apa. Maka luka lambung dan luka di usus setiap hari akan bersentuhan dengan berbagai makanan yang masuk kedalamnya. Makanan dengan segala bentuk dan zat yang dikandungnya ! Masih beruntung jika yang kita konsumsi adalah makanan atau minuman yang aman untuk lambung dan usus yang sedang luka ?

Nah kalau kita tidak tahu ? Apakah makanan atau minuman itu aman atau tidak untuk lambung luka ? Sangat riskan bukan ? Bisa-bisa lambung yang sedianya baru mau sembuh, akan terluka kembali, bahkan mungkin akan menjadi lebih parah dari sebelum minum morinda.  Karena makan makanan yang tidak selektif.

Oleh karena itu berulangkali saya tandaskan. Pesanlah Buku Panduan :”Rahasia Sembuh Sakit Maag Kronis” yang saya tulis. Disana, kecuali memuat perjalanan saya sakit maag selama 18 tahun hingga sembuh, juga saya sampaikan tentang makanan yang tak aman bagi lambung. Buah, sayur, dan lain-lain yang aman dikonsumsi oleh penderita maag. Bukan itu saja, bahkan hal-hal apa yang sebaiknya dihindari agar penderita maag cepat sembuh juga saya tulis.

Sebab betapa unik dan pelik, serta rumitnya sakit lambung itu. Baik bagaimana menjaga makanannya, minumannya, aktifitas keseharian, bagaimana menjaga istirahatnya, menjaga pikirannya agar tidak stress, dan menjaga semua-semuanya agar maag atau lambung tidak kambuh dan agar lekas sembuh.

Dan semuanya itu harus dilakukan secara bersama-sama, tidak hanya salah satu saja. Makanan dan minuman dijaga, namun selalu kerja keras tiap hari, angkat yang berat-berat, mikir yang berat-berat, suami atau isteri atau anak tak mendukung, tak mau membantu, ya tak cepat sembuhlah.

Begitu juga sebaliknya. Pikiran sudah santai. Istirahat juga cukup. Namun ia tak menjaga makanan yang aman untuk lambung, apa saja dilahapnya. Ya sulit sembuhlah. Mungkin saja ia tak tahu makanan yang harus dihindari, atau mungkin saja sudah tahu karena sudah membaca Buku bu Niniek, tapi ia tetap nekadlah karena tak bisa menahan diri melihat makanan yang enak-enak tapi membahayakan bagi lambung itu. He he...

Jadi memang betapa sulitnya untuk sembuh dari maag atau sakit lambung ini. Harus benar-benar berjuang keras memenuhi hal-hal yang menjadi jalan kesembuhan. Kalau tidak sudah bisa diduga, bakal tak sembuh-sembuh maag kita. Apa kalian mau ? Kalian sudah biasa menahan kesakitan sekian lamanya. Apa salahnya sedikit waktu lagi setelah terapi minum morinda, menahan pantang lagi dan melepasnya secara bertahap, tidak serta merta bagaikan orang lepas dari tahanan.

Bagaimana Tahapan Melepas Pantang Sakit Maag ?

Tahapan melepas pantang sakit maag harus dimulai dari makanan yang paling ringan resikonya. Ini ni yang saya lakukan dulu sehingga alhamdulillah sekarang ini saya bisa dikata tak pernah kambuh yang berarti.
  • Minum teh
Kalau selama sakit maag saya minum teh yang sangat encer dengan satu sendok teh gulaku untuk segelas besar teh, setelah saya menghabiskan 4 botol morinda, saya mencoba minum teh yang agak sedikit kental dengan gula “gulaku” yang saya tingkatkan gulanya menjadi 2 sendok teh untuk 1 gelas besar teh.
  • Sayur bersantan
Kalau sebelumnya saya sama sekali tak berani makan dengan sayur yang mengandung santan, maka ketika saya mulai melepas pantang, saya mencoba makan dengan sayur yang diberi santan yang encer sekali, santan yang ke 3. Alhamdulillah.

Selama beberapa minggu makan dengan sayur yang bersantan ke 3, baru saya naik makan dengan sayur yang bersantan ke 2. Inipun berlangsung selama kurang lebih beberapa minggu, baru setelah itu sedikit demi sedikit, saya mulai mencicipi makan dengan sayur yang dengan santan kental.

Untuk pertama kali mencoba makan dengan sayur bersantan kental perut masih mulas, maka saya kembali ke sayur yang santan ke 2 sampai sekarang. Saya makan dengan sayur bersantan kental jika benar-benar sudah tak tahan lagi, misal pada saat lebaran tiba. Dimana-mana disajikan lontong opor ayam. Ya saya makan sedikit untuk obat kepingin saja he he.

Jadi meskipun saya sudah sembuh, saya tetap hati-hati ( bukan berpantang lagi ), meskipun saya sudah bebas makan apa saja.
  • Sayur pedas
Alhamdulillah sekarang saya sudah bisa makan dengan sambal. Meskipun begitu saya tetap menjaga lambung saya. Meskipun saya hobby makan pedas, ketika sudah sembuh ini, saya juga makan sayur yang pedas, namun jika saya masak, saya hanya menggunakan 1 atau 2 biji lombok saja, tak berani banyak-banyak. Saya masih trauma dengan sakitnya lambung saya dulu.

Nah bagaimana tahapan saya dulu ketika mau makan pedas lagi ?

Awalnya saya makan dengan sayur yang saya masak dengan cabe hijau yang besar hanya saya ambil pucuknya cabe...Loh kok tak apa-apa. Itu saya lakukan beberapa minggu.  Lalu saya tingkatkan lomboknya menjadi sepertiga lombok hijau besar. Alhamdulillah tak apa-apa juga. Lalu dengan lombok setengah, ¾ lombok dan akhirnya dengan lombok utuh 1 biji. Namun dari tahap ke tahap saya lakukan berminggu-minggu. Bukan pertama mencoba sayur pedas langsung yang pedasnya ekstrim, misal dengan lombok 4 atau 5 buah sebagaimana pedasnya sayur orang-orang yang sehat lambungnya.
  • Makanan gorengan
Makan gorenganpun juga saya lalukan dengan bertahap. Awal mula saya lakukan percobaan adalah dengan menggoreng tahu putih dengan dibumbui garam dan bawang putih sedikit. Saya rendam dengan bumbunya beberapa menit agar meresap. Lalu tahu itu saya goreng dengan minyak panas, namun minyaknya hanya beberapa sendok makan. Menggorengnya hanya beberapa menit, tidak sampai kering. Ibaratnya yang penting asal dicemplungkan sebentar kedalam minyak di penggorengan, dan sebentar banget kemudian lalu diangkat. Digoreng setengah matang. Saya rasakan lho kok lambung sudah tak sakit makan tahu putih setengah matang ? Alhamdulillah Ya Allah, nikmatnya...

Lain waktu beberapa minggu kemudian saya coba dengan menggorengnya lebih lama, lho kok juga lambung sudah aman ? Alhamdulillah saya sangat bersyukur kepada Allah SWT. Demikian cara saya melepas pantang makanan sakit maag. Benar-benar setahap demi setahap dan sangat hati-hati memilih menu. Dari yang empuk-empuk seperti tahu, kemudian membuat perkedel, lalu membuat telur dadar, kemudian tempe bacem yang digoreng, lalu ayam goreng yang sebelumnya diungkep dengan bumbu, dan lain sebagainya.
  • Buah 
Buah juga demikian, semua dicoba dari yang paling aman lebih dahulu. Seperti alpokat, pepaya, segala jenis pisang dari yang semula hanya bisa makan pisang ambon dan pisang kapok maka sekarang jenis pisang apapun alhamdulillah sudah bisa makan dan perut aman.

Namun sampai sekarang saya tak mau mencoba buah yang asam-asam, saya masih khawatir types saya akan kambuh. Saya tak mau spekulasi hanya untuk mencoba lambung saya sudah benar-benar sembuh atau belum ? biarlah dengan kesembuhan seperti ini saya sudah sangat bersyukur. Untuk apa mencoba-mencoba yang hanya untuk pembuktian ? Toh tak ada yang mengharuskan !
  • Kue 
Awalnya saya coba segala macam kue basah, lalu kepada kue kering.  Dan alhamdulillah untuk makan kue ini saya sudah tak ada yang tak bisa saya makan.
  • Makanan selingan
Ketika mencoba makanan selingan yang lain selain ubi, sukun yang dikukus, bubur kerut, maka saya mencoba makan pisang rebus, ubi yang dibalut tepung terigu dan digoreng tidak sampai kering, talas kukus, dan kue-kue basah yang lain yang tak mengandung banyak mentega susu dan terlalu banyak telor. Dan alhamdulillah tahapan inipun sukses.
Dari hari kehari makin banyak makanan yang bisa saya makan tanpa perut mengalami sakit. Alhamdulillah.
  • Nasi
Nasi adalah makanan tahap terakhir yang saya coba. Pada saat parah-parahnya saya sakit saya hanya bisa makan bubur sumsum yang dibuat dari tepung beras putih. Enaknya dimakan hangat-hangat dengan diberi sedikit garam dan daun salam yang masih basah selembar saja ketika memasaknya. Padahal pada saat ini nafsu makan tak ada sama sekali, sehingga bubur baru saya makan ketika sudah menjadi dingin dan bahkan sudah mulai berair. Wah betapa tidak enaknya. Setiap makan bubur sumsum yang dingin langsung mual mau muntah. Namun ketika masih hangat malas sekali untuk segera makan.

Setelah agak sembuh saya mencoba makan dengan nasi tim. Beberapa tahun saya mencoba makan nasi tim ini karena mencoba meningkat makan nasi lembek lambung masih sakit.

Ketika kondisi lambung sudah lebih membaik, saya berusaha untuk meningkatkan dengan mencoba makan nasi lembek, dengan lauk dan sayur  yang benar-benar selektif.  Pokoknya percobaan yang saya lakukan untuk lepas dari makanan pantang benar-benar merangkak bagaikan meniti anak tangga. Terlompati satu tangga saja masih akan terasa pada lambung.

Apakah hanya soal makanan saja yang dilepas dengan bertahap ?

Bukan hanya kebiasaan makan saja yang harus dicoba dengan bertahap. Namun hal-hal lain juga harus dicoba dengan bertahap pula, antara lain.
  • Mandi
Mandi bagi seorang penderita maag kronis selalu menjadi masalah tersendiri. Sebenarnya sih keinginan untuk mandi agar badan bersih dan segar selalu menggebu. Namun jadi malas mandi karena trauma, ditengah-tengah mandi belum selesai tubuh selalu kedinginan. Itulah. Maka kebiasaan mandi jika sudah merasa sembuh juga merubahnya dengan bertahap.

Misal biasanya berani mandi agak siangan sekarang diusahakan jamnya agak sedikit diajukan. Besoknya lagi maju lagi dan akhirnya lama-lama bisa mandi sebagai mana umumnya orang mandi pada pagi hari.

Lalu jika biasanya mandi dengan air hangat. Ketika sudah merasa sembuh, sebaiknya jagan frontal lalu mandi dengan air dingin dari bak. Mandilah dengan air yang suhu kehangatannya suam-suam kuku beberapa hari atau minggu, baru kalau adabtasi ini sudah berhasil, secara perlahan mandi dengan air dingin namun jangan lama-lama supaya lambung tidak kaget dan menjadi keram.
  • Bepergian
Bepergian juga begitu. Orang yang sakit maag kronis biasanya hanya bisa berdiam diri dirumah saja. Ketika sudah merasa sembuh hendaknya jika ingin bepergian jangan langsung pergi ketempat yang jauh. Dicoba dulu dengan jalan kaki mondar mandir didepan rumah. Kalau sudah bisa, tidak gemetar lagi, tidak keluar keringat dingin lagi, maka cobalah ke warung membeli sesuatu yang jaraknya tidak begitu jauh dari rumah. Kalau sudah bisa, cobalah pergi ke toko yang jaraknya agak jauh dari rumah dengan ditemani jangan sendirian. Lalu kapan-kapan dicoba lagi bepergian dengan jarak yang sama tanpa pengawalan orang lain.

Nah kalau begitu berarti kekota sudah aman nih, lain waktu kalau badan lagi fit, cobalah bersilaturahmi de tempat saudara yang menempuh jarak perjalanan naik bis satu jam. Kuat atau tidak. Kalau sudah kuat pulang pergi naik kendaraan jarak 1 jam perjalanan, insha Allah lambung kita berarti sudah mendekati kesembuhan yang sebenarnya, yang mudah-mudahan tidak akan kambuh-kambuh lagi.
  • Naik Kendaraan bermotor
Bagaimana pula, apakah sakit maag yang sudah merasa sembuh sudah boleh naik motor sembarangan ? Untuk menjajal naik motorpun sama saja. Harus dicoba dari jarak yang paling dekat, secara bertahap menuju jarak yang lebih jauh, hingga akhirnya kuat menempuh perjalanan jauh naik motor tanpa kambuh lagi lambungnya.
  • Angkat Junjung Berat
Saya ketika maag saya lagi parah-parahnya tak berani angkat apapun meskipun itu barang yang enteng. Yang berani saya angkat hanya sebatas mengangkat bantal dan guling saja. Lalu ketika saya mulai merasakan kesembuhan. Saya melatih dengan mengangkat beban 1kg, 3 kg, 5 kg dan sekarang, alhamdulillah untuk mengangkat karung beras seberat 10 kg, lambung sudah aman-aman saja. Dulu untuk menggeser kursi meja makan saja, langsung lambung sakitnya bukan main. Betapa bersyukurnya saya yang sekarang kesembuhan saya sudah benar-benar normal.
  • Tidur
Tidurpun, ketika sudah merasa sembuh harus diatur sedemikian rupa. Mentang-mentang sudah sembuh, yang sebelumnya biasanya tidur jam 8 atau jam 9 malam atau sesudah sholat isya ketika masih sakit, eh setelah merasa sembuh langsung begadang hingga jam 11 malam atau bahkan lebih. Ya bisa KO kembalilah !

Oleh karena itu jika kalian ingin memperoleh kesembuhan yang total, usahakan untuk melepas apapun pantangan sakit maag dan gerd dengan bertahap. Jangan serta merta mengubah kebiasaan dengan frontal, dalam hal makanan, minuman, bepergian, naik sepeda motor, mandi, tidur, angkat yang berat-berat dan lain sebagainya.

Demikian dulu yang bisa saya sampaikan, semoga ada manfaatnya buat kalian semua. Terima kasih ya bagi kalian yang telah setia mengunjungi blog ini, semoga kalian dirahmati dan diberkahi oleh Allah SWT. Aamiin Ya Rabbal’alamiin.

Alhamdulillahirabbil’alamiin..

Purworejo, 31 Juli 2016

Yang terus menggali kesucian,
Niniek SS
Labels: Cara Makan, Cara Mandi Sakit Maag, Hal-hal penting untuk diketahui, Kiat-Kiat Sembuh

Thanks for reading Bagaimana Tahapan Melepas Pantang Sakit Maag ?. Please share...!

10 comments on Bagaimana Tahapan Melepas Pantang Sakit Maag ?

  1. terima kasih untuk tulisan tulisan nya mbak. ternyata sembuh total dari penyakit maag kronis benar benar butuh perjuangan, kesabaran, dan waktu yang lama ya mbak. apalagi bagi mahasiswa yang jauh dari keluarga di kampung halaman.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mas Gilang Eka Putra,

      Salam kenal mas Gilang. Terima kasih juga untuk kunjungannya di blog mas. Wah iya banget. Untuk sembuh total, artinya sembuh yang benar-benar sembuh dari sakit maag benar-benar diperlukan kesabaran, ketelatenan, perjuangan yang sungguh-sungguh dan memerlukan waktu yang cukup lama.

      Sabar menghadapi apa saja. Ya menghadapi makanan yang itu-itu saja yang sangat membosankan. Ya sabar merasakan sakit yang luar biasa. Ya harus sabar menghadapi orang-orang di sekeliling yang terkadang tak mau mengerti kondisi kita. Dan sabar menghadapi semuanya.

      Juga harus telaten. Telaten minum obatnya. Telaten belajar menghindari pikiran-pikiran negatif, telaten untuk banyak beristirahat walau pekerjaan menumpuk, dan lain-lain.

      Dan itu perlu waktu yang lama hingga berminggu-minggu bahkan berbulan-bulan. Namun jika mau terapi dengan cara Bu Niniek yaitu dengan : Buku Panduan Sembuh Sakit Maag + Terapi Minum Air Mentah + Konsumsi Morinda yang dari Bu Niniek, insya Allah waktu kesembuhan bisa terukur, antara 2 hingga 3 bulan sudah banyak perubahan.

      Demikian dulu share dari ibu mas. Semoga ada manfaatnya.

      Salam,

      Hapus
  2. Assallamu'alaikum. Bu ninik sangat menginspiratif. Saya penderita maag dan typus. Bulan juni lalu di rawat di rumah sakit. Keadaan membaik setelah lebaran. Makin membaik bisa makan nasi. Tapi karena saya langsung mencoba makan sayur pedas dan mungkin kurang menjaga makanan, maag saya kumat lagi, sepertinya lbh parah dari yang dulu. Perut panas dan perih juga untuk menelan dada sakit. Boleh minta info bu ninik untuk pembelian buku dll. Terimakasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mbak Nurlita Pusparani,

      Wa'alaikumussalam Wr.Wb.

      Memang demikian mbak. Untuk melepas pantang harus hati - hati. Baik makan pedas, asem dan lain - lain harus bertahap. Sedikit demi sedikit. Pasti akan kambuh lagi. Ibu dulu juga begitu.

      Mau mencoba makan rasa pedas bukan langsung makan sambel dengan lombok yang banyak. Ibu coba membuat sayur lodeh dengan santan yang sangat encer, lalu lomboknya hanya sepucuk saja nggak sampai sepertiganya. Lalu ketika aman, besuk mencoba dengan santan yang lebih kental dengan lombok sepertiga biji. Lalu dengan lombok separuh, satu, dua, dan mentok 3 biji he he...

      Untuk pembelian buku, hubungi Ibu di No 085.225.401.939 saja ya ? Sms saja, sebab kalau telp terkadang saya lagi menerima telp dari yang lain. Ditunggu.

      Salam.

      Hapus
  3. Assalamualaikum wr.wb

    Bu ninik,terima kasih atas tulisan dan pengalamannya.
    saya mau tanya pada saat maag saya kambuh sering perut keras,dada terasa sesak dan badan lemas terkasang fikiran kosong (selalu begitu)dan kalau malam juga sering mimpi buruk dan langsung dada saya sesak persis ketika yang saya rasakan pada saat maag kambuh terkadang saya menjadi sering merasakan ketakutan.
    Apakah memang begitu efek dari sakit maag tersebut ? dan hal ini sudah saya alami 10 tahun ini.

    Sebelumnya terima kasih ya bu atas jawaban dan solusinya & semoga Allah tetap memberikan berkah kepada Ibu..Ammin ya robbal alamiiinn...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wa'alaikumussalam Wr.Wb.

      Bapak Windarto,

      Keluhan yang bapak rasakan ini adalah gejala gerd pak, bukan maag biasa. Aamiin. Terima kasih atas doanya yang tulus. Solusinya, jika bapak mau, silahkan pesan buku maag + minum air mentah yang higienis + pesan morinda. Hubungi saya ( Bu Niniek ) di no hp. 0877.3259.8747. Sebaiknya sms saja jangan telp, sebab kalau telp. belum tentu saya bisa angkat. Kesibukan saya sangat padat pak.

      Salam,

      Hapus
  4. Bagaimana tahapan makan sambal bu?

    BalasHapus
    Balasan
    1. yuni rafika

      Untuk mulai makan sambal lagi ketika sedang sakit maag, tak boleh langsung. Harus dipastikan dulu apakah sakit maagnya sudah sembuh atau belum ? Dengan mencoba makan sayur yang pedasnya sedikiiiit sekali mungkin lomboknya seujung kecil.Lalu besuk meningkat makan sayur kuah (misal sayur lodeh dengan lombok seperuh), besuknya lagi dengan sayur berkuah dengan lombok satu.

      Jika sudah kuat dengan makan sayur berkuah yang berlombok satu, hampir bisa dipastikan makan dengan sambal sudah tak ada masalah. Tapi lombok harus digoreng bukan sambal lombok mentah. Dan dimulai mencoba dengan sedikit demi sedikit.

      Insya Allah mulai makan dengan sambal akan sukses.

      Tapi kalau langsung mencoba makan sambal akan sangat riskan akibatnya kalau tidak mencobanya dengan makan sayur pedas sedikit demi sedikit mbak Yun.

      Salam,

      Hapus
  5. Bu selama ibu sakit sayuran yang boleh dikonsumsi bayam, wortel, labu, sawi sendok, dsb dAn itupun untuk bayam dan sawi sendok hnya daunnya saja, stlh ibu sembuh gagangnya bisa ibu konsumsi juga?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yuni Rafika

      Ya mbak. Setelah sembuh, saya sudah makan segala sayuran termasuk kangkung yang pantangan, hanya bagian yang kasar-kasar tak saya telan. Alhamdulillah hampir 4 tahun kesembuhan, tak pernah kambuh, karena saya selalu menjaga. Ingat saat sakit gak ketulungan penderitaannya.

      Salam,

      Hapus

Back To Top