SOLUSI SAKIT MAAG

Blog pengalaman sembuh sakit maag kronis | obat alami sakit maag | makanan sakit maag | cara sembuh sakit maag | pantangan sakit maag

http://solusi-sakit-maag.blogspot.com/2014/07/resensi-buku-rahasia-sembuh-sakit-maag.html

Minum Morinda Sebelum Atau Sesudah Makan ?


Bismillahirrahmanirrahiim...

Alhamdulillahirabbil’alamiin jika saat ini saya masih bisa menuliskan pemikiran-pemikiran tentang upaya kesembuhan sakit maag atau GERD bagi kalian semua. Tak lain dan tak bukan, semua karena nikmat dan karunia Allah SWT. belaka. Tanpa RidhoNya tak mungkin akan terjadi sebuah kemanfaatanpun didunia ini. Oleh karena itu, sekecil apapun nikmat yang kita terima dan kita rasakan sepatutnyalah hendaknya kita syukuri !

Salam serta shalawat Allah SWT. juga hendaknya tak pernah lupa senantiasa kita haturkan kepada Baginda Yang Mulia Sayyidina Muhammad Rasulullah SAW. Tanpa Nur Muhammad, hal yang mustahil dunia seisinya ini ada. Tanpa Muhammad Rasulullah SAW, mustahil Allah mengasihi seluruh umat manusia.
Karena kasih sayang Allah kepada Muhammad Rasulullah SAW lah, maka dunia seisinya diciptakanNya. Oleh karena itulah barangsiapa ingin mendapatkan cinta Allah SWT, cintailah lebih dahulu Sayyidina Muhammad Rasulullah SAW. Dijamin !
Sahabat Sakit Maag Dan Gerd dimanapun kalian berada.

Kali ini saya ingin membahas tentang Minum Morinda itu sebaiknya Sebelum atau Sesudah Makan ?

Dalam botolnya memang tertera minum ‘sebelum’ makan. Dan saya pernah mendengar langsung dari staff managementnya dalam suatu seminarnya di Yogyakarta, minum sebelum makan memang lebih efektif.

Bagaimana minum morinda ‘sebelum’ makan bagi maag dan GERD ?

Saya memahami bahwa kebanyakan herbal menyarankan untuk diminum sebelum makan, dengan harapan agar herbal ini bisa langsung diserap oleh tubuh. Jika minum sesudah makan, maka lambung harus mencerna dulu makanan yang masuk baru kemudian mencerna serta menyerap herbal yang kemudian dikonsumsi.

Namun untuk sakit maag dan GERD, morinda tak bisa diterapkan demikian, untuk menghasilkan hasil yang maksimal. Ini berdasarkan pengalaman saya sendiri ketika minum morinda dulu. Dan pengalaman membantu ribuan penderita maag dan GERD dari seluruh Indonesia. Yang saat ini sudah diatas angka 3.000 lebih yang berobat kepada saya.

Bagaimana ceriteranya ?

Jika morinda diminum sebelum makan oleh penderita maag dan GERD, rata-rata mereka justru akan ‘DROPP’, lambung kesakitan, dan mereka lalu akan menghentikan minumnya karena trauma oleh rasa sakit yang ditimbulkannya. Bukankah ini tidak kita harapkan ? Sudah dibeli mahal-mahal namun tak diteruskan minumnya ? Sedangkan yang sehat tak mau minum karena pikirnya, itu adalah obat untuk orang sakit, bukan minuman untuk orang sehat ! Alangkah sayangnya !

Apalagi aturan minum dalam botolnya sekali minum 30 ml...Sedangkan minum 1 sendok makan saja, jika diminum sebelum makan, akan menimbulkan rasa yang ‘aduhai’ di lambung, apalagi jika minumnya 30 ml ? Dapat dibayangkan akibatnya !

Morinda aman untuk semua usia

Morinda aman untuk semua usia. Balita saja minum morinda boleh, apalagi untuk remaja dan orang dewasa. Karena kandungan kimianya 0 %, alias tak ada ! Maka aman juga diminum oleh ibu hamil dan ibu menyusui...
Jika diminum anak kecil aman-aman saja tak menimbulkan reaksi yang menyakitkan, mengapai jika diminum orang dewasa, seolah tubuh berontak menolaknya ?

Mengapa bisa begitu ? Ketika diminum morinda akan mencari sel yang tak sehat dalam tubuh, membenahinya lalu kemudian membangunnya kembali menjadi sel-sel yang sehat. Nah ketika pencarian ini berlangsung, maka ketika morinda bertemu dengan sel yang tak sehat, maka segera akan terjadi ‘reaksi’ dalam tubuh yang kemudian akan menimbulkan kondisi : kadang mual, pusing, kadang demam atau sembelit, kadang diare atau lemas.

Reaksi ini tidak sama pada seseorang. Tergantung berat ringannya stadium sakit. Semakin parah, maka akan semakin terasa reaksinya! Maka inilah alasan saya memberikan panduan minum mulai dari 3 x 1 sendok makan ‘sesudah’ makan.

Meskipun kurang efektif, itu akan lebih baik karena kita masih bisa minum, masih mampu menahan reaksinya, daripada minum ‘sebelum’ makan, dropp lalu menghentikannya, sehingga kita tak jadi sembuh dengan morinda.

Dan setelah minum dengan dosis 3 x 4 sendok makan dalam sehari ‘sesudah’ makan, maka saya sarankan untuk mulai mencoba dengan minum 3 x 1 sendok makan, akan tetapi minumnya ‘sebelum’ makan.

Meskipun lambung sudah adabtasi selama 12 hari dengan minum ‘sesudah’ makan, ternyata jika dilanjut dengan dosis 3 x 1 sendok makan ‘sebelum’ makan, tetap banyak yang kemudian tak kuat, dropp lagi, kesehatan lambungnya jadi mundur lagi. Lalu kapan mau sembuhnya ?

Ada teman, yang sudah lancar minum 3 x 4 sendok makan ‘sesudah’ makan. Alhamdulillah kesehatan lambungnya maju cukup pesat. Dia sudah bisa mulai makan apa saja. Karena ingin segera sembuh total, dia langsung minum 30 ml ‘sebelum’ makan, tanpa bertanya lebih dahulu kepada saya.

Apa yang terjadi ?

Pikirnya karena minum dari awal hingga dosis 4 sendok makan sekali minum ‘sesudah’ makan sama sekali tak ada reaksi apapun, dia pikir aman-aman saja jika minum 30 ml ‘sebelum’ makan.  Lalu mulailah dia minum 30 mili ‘sebelum makan 3 x sehari. Nah 2 hari kemudian, mulailah muncul reaksinya, yang tak bisa tidur, yang lemas, yang perutnya ga nyaman, yang kepala berat, hingga saat ini sudah berlangsung hampir 1 bulan belum normal lagi kondisinya. Meskipun pola minumnya yang ‘sebelum’ makan sudah dihentikan, dan kemarin minum ‘sebelum’ makan hanya beberapa hari saja !

Oleh karena itu, daripada lambung kalian dropp, lebih baik minumnya ‘sesudah’ makan saja hingga sembuh. Saya minumnya juga ‘sesudah’ makan kok, hingga sembuh ! Dan buktinya, walau saya konsumsinya morinda selalu ‘sesudah’ makan, saya alhamdulillah kan sembuh ? Padahal kondisi saya sudah maag stadium lanjut.

Sudah kehilangan pendengaran, kehilangan pengliatan, kesadaran setiap hari sudah hilang-hilang timbul ? Jari-jari untuk angkat sendok tak kuat. Bab dan muntah sudah campur darah...Minum air putih hangat 1 sendok makan saja dari mulai tenggorokan hingga dubur perihnya bukan main ? Makan bisanya bubur tepung beras dan hanya bisa makan 1 suap dua suap ?

Alhamdulillah sesakit apapun penderitaan saya waktu itu, saya tak pernah mengeluh. Saya hanya sangat sedih, karena hidup enggan mati tak hendak. Saya tak bisa ngapa-ngapain. Saya tak bisa berharap mati karena itu adalah dosa besar. Dan saya jujur saja waktu itu sudah tak tahan hidup, dengan beribu penderitaan yang saya rasakan...Beruntung sekali saya mendapatkan pertolongan Allah SWT. Dengan kedatangan pak Kyai Zakaria. Disaat saya berada di titik nadir saya. Dibatas akhir iman saya. Subhanallah Alhamdulillah Allah Hu Akbar. Karena waktu itu sepertinya sudah saatnya ajal saya menjelang...Waktu itu saya sudah tak mau ditinggal oleh suami saya, biar hanya keluar kamar. Saya minta suami untuk berada disisi saya, siapa tahu saat ajal tiba,saya tidak berada sendirian.

Sampai sebegitu keadaan saya. Jadi, jika kondisi sakit kalian, kalian masih bisa beraktifitas, menangani pekerjaan rumah tangga, ke kantor, mengajar, antar jemput anak ke sekolah...Jangan mengeluh ya ? Kalian masih harus bersyukur. Karena sakit kalian belum parah seperti saya. Kalian harus tetap berikhtiyar. Harus tetap semangat ! Harus tetap yakin, bahwa Allah sedang memberikan yang terbaik untuk kalian !

Bagaimana dengan minum morinda ‘sesudah’ makan ?

Minum morinda ‘sesudah’ makan banyak keuntungannya bagi maag dan GERD. Mengapa ?

Meskipun setahap demi setahap, insya Allah akan terjadi kesembuhan. Agak lama sedikit waktunya. Tapi kan insya Allah akan sembuh ? Daripada minum ‘sebelum’ makan hanya bertahan beberapa hari saja, sesudah itu dropp, dan trauma, lalu tak berani minum lagi ?

Dan menurut pengalaman dari ribuan sahabat maag dan GERD yang telah memesan morinda dari saya, serta minum dengan panduan minum ‘sesudah’ makan, alhamdulillah semua menunjukkan perkembangan yang menggembirakan. Meskipun tidak sembuh total, minimal mereka bisa kembali menikmati hidup tanpa keluhan yang berarti. Tidak seperti sebelum minum morinda. Banyak yang merintih, mengaduh, mengeluh dan putus asa. Karena sembarang obat dan ikhtiyar sudah dijalaninya, termasuk di ruk’yah, ke psyikiater juga. Namun kesembuhan belum juga ada bayangannya. Alangkah sedihnya...

Minum morinda 1 sendok makan ‘sesudah’ makan saja, masih tetap ada reaksinya, bagi penderita gerd, apa yang akan terjadi jika mereka disuruh minum dengan 30 mili ‘sebelum’ makan ?

Sahabat Niniek SS. Di seluruh Tanah Air...dan di belahan bumi yang lain...

Rahasia Kesembuhan Niniek SS. Dengan Morinda

Lalu ada rahasia apakah dibalik morinda bagi kesembuhan Niniek SS ?
Kesembuhan saya bukan karena kedahsyatan morinda. Tapi morinda adalah jawaban Allah SWT. Terhadap kerendahan hati, kepasrahan diri saya yang mutlak kepada Allah SWT. Saya interospeksi dengan sangat cermatnya atas setiap dosa dan kesalahan apapun yang saya lakukan kepada siapapun terutama kepada Allah SWT. Yang menjadikan 18 tahun lamanya sakit maag kronis dan GERD saya kok belum kunjung sembuh ?

Saya mencari dosa-dosa dan kesalahan diri bagaikan seorang yang mencari kutu pada rambut dalam kepala. Helai-demi helai rambut ditelitinya apakah ada kutunya atau tidak. Dari kutu yang paling besar, anak kutu, hingga ke telor-telor kutu kepala yang belum jadi anak-anak kutu. Yang bentuknya seperti telur super kecil dan punya ekor kuuueciiil banget, dan jika ia besuk calon menjadi anak-anak kutu, maka jika dipithes dengan kuku dan kuku jari bunyinya :”thiis”.

Ketika saya mencermati dosa-dosa saya, tak sempat terlintas sepintaspun akan bayangan kesalahan orang lain. Sakit saya adalah akibat dosa-dosa saya ! Orang lain tak ada yang ikut-ikutan. Tak ada ikut campur tangan orang yang menjadikan saya sakit. Ini adalah antara saya dengan Allah SWT. 

Allah menunjukkan kepada saya, bahwa apapun yang terjadi didunia ini. Ya, apapun itu, adalah semata karena ijin atau sepengetahuan Allah. Jadi sakit saya ‘pasti’ juga merupakan rencana Allah atas hidup saya kedepan. Bukan ke belakang.

Ikhtiyar saya sudah habis-habisan sungguh ! Lahir maupun batin. Moril maupun materiel tak ada lagi yang tersisa ! Ludes ! Yang tersisa tinggal senoktah iman dan harapan kepada Allah. Sebuah keikhlasan full yang luar biasa yang kemudian Allah hadirkan di sanubari saya ketika itu.

Saya, dihadapan Allah memposisikan diri bagaikan bahan donat ditangan pembuat donat yang mahir. Terserah mau diapakan saya. Mau dibanting, mau dihancurkan, atau mau dijadikan donat yang paling enak dan memuaskan para penggemar donat...Terserah ! Terserah ! Ya Terserah Allah saja. Saat-saat terakhir kesembuhan saya justru ketika saya tak punya keinginan apa-apa lagi. Ingin hidup tidak, ingin matipun tidak. Terserah Allah sajalah.

Saat itulah Allah hadirkan kesembuhan yang penuh keajaiban kepada saya melalui ‘info air mentah’ lewat Pak Kyai Zakaria Purworejo dan berita tentang keunikan morinda bagi kesembuhan penyakit apa saja.

Kesembuhan Bukanlah Kebetulan.

Kesembuhan adalah proses interaksi positif antara kita dengan Allah. Jika kita tak aktif berinteraksi, berhubungan dengan Allah, maka kesembuhan akan sangat lamban terjadi. Namun jika kita aktif berinteraksi dengan Allah, maka akan sangat kita rasakan kesembuhan merambat naik. Dan iman kita terus bertambah sabar menjalani sakit. Kita akan sabar, akan kuat, akan nyaman hingga datangnya kesembuhan kita.

Namun jika interaksi kita dengan Allah tak pernah kita lakukan. Rencana Allah terhadap sakit kita akan terus berlangsung. Kita akan terus sakit. Kita terus semakin tak sabar. Iman kita semakin lemah. Sehingga yang ada hanya keluhan-dan keluhan. Umpatan dan caci maki terhadap diri sendiri. Terhadap orang-orang yang merawat kita. Terhadap keadaan. Sehingga kondisi makin kian kacau tak terkendali ! Seolah dunia sudah hampir kiamat saja.

Diri kacau. Keluarga kacau. Pekerjaan kacau. Lingkunganpun terkontaminasi menjadi kacau gara-gara kita yang sakit lama tak sembuh-sembuh setiap saat selalu merintih, mengaduh, memaki, blas tak ada ketenangan diri dan tak ada keikhlasan menerima keadaan...

Jadi berbaik-baiklah kepada Allah Sang Penyembuh Sakit. Bukan bergantung kepada obat atau seseorang yang mengobati secanggih apapun itu...Termasuk bergantung kepada morinda, biocypress atau yang lain. Oh jangan ! Sama sekali jangan ! Kalian akan rugi berkali-kali jika kalian mendewakan apa yang menjadi lantaran ikhtiyar kalian. Apakah itu dokter, apakah itu perukyah, apakah itu psykholog, atau obat herbal, atau yang lain...Karena semua itu hanyalah ibarat talang air. Bukan Pencipta sumber mata air itu sendiri.

Yang harus kalian takjubi bukan airnya, bukan talang airnya, bukan sumber airnya. Tapi Pencipta dari sumber mata air itu sendiri, ialah Allah Sang Maha Pencipta.

Kembali kepada jalan yang lurus

Untuk sembuh yang terpenting bukanlah ikhtiyar mencari obatnya dulu. Namun carilah dulu penyebab sakit. Baik dari sisi lahir maupun batin. Jika sudah ketemu. Maka hindarilah penyebabnya. Jika penyebab lahir adalah tidak teratur makan. Ya perbaikilah pola makannya. Jika penyebabnya pola makan yang buruk untuk lambung, ya perbaikilah dengan makanan yang aman dan baik untuk lambung.

Jika penyebabnya pola pikir yang tak seimbang, ya seimbangkanlah dan berpikirlah selalu yang positif-positif. Sebab pikiran positif akan menghadirkan ketenangan jiwa dan menjauhkan dari sakit. Jika penyebabnya pola istirahat yang buruk ya perbaikilah. Seimbangkanlah antara aktifitas dengan istirahat atau tidur. Sebab tubuh juga mempunyai haknya untuk beristirahat.

Nah carilah penyebab bathinnya ! Sudahkan baik ibadah kita ? Sudahkah kita melakukan perintah-perintah Allah dengan baik ? Dan sudahkah kita menjauhi segala apa yang dilarangNya ? Jika belum, perbaikilah. Bukalah Al Qur’an, bacalah dan pelajarilah maknanya, agar kita mendapatkan petunjuk !

Sudahkah baik hubungan kita dengan orangtua ? Sanak saudara, kerabat, teman, tetangga dan handai taulan ? Jika belum perbaikilah semuanya ! Ya semuanya ! Setahap demi setahap agar sakit kalian sembuh. Dengan setiap perbaikan dalam diri kalian yang kalian lakukan, insya Allah akan mendatangkan keberkahan serta kerahmatan Allah SWT. Dan insya Allah juga pengampunan.

Pengampunan selalu berdampingan dengan rahmat dan karunia. Itu yang saya rasakan. Jika ada kenyamanan hidup, kebahagiaan batin yang kita rasakan, saya yakin, bahwa ada satu dosa yang telah gugur atas pengampunanNya. Entah itu dosa yang mana, yang kita tidak tahu !

Oleh karena itu jangan pernah putus dalam memohon ampunan atas dosa-dosa kita kepada Allah SWT. Selagi pintu taubat masih terbuka. Agar turun Rahmat, Karunia juga RidhoNya.

Demikian share tentang Minum Morinda Sebelum dan Sesudah Makan. Serta sedikit pengalaman tentang upaya kesembuhan. Semoga bermanfaat. Sampai jumpa dalam artikel-artikel yang akan datang. Insya Allah. Dan semoga kalian semua cepat sembuh, dan senantiasa berada dalam naungan kasih sayangNya. Aamiin.

Alhamdulillahirabbil’alamiin.

Purworejo, 24 Oktober 2017

Salam Tauhid
Niniek SS.

Labels: Herbal Berkualitas, HERBAL HALAL, Morinda Bioactive

Thanks for reading Minum Morinda Sebelum Atau Sesudah Makan ?. Please share...!

4 comments on Minum Morinda Sebelum Atau Sesudah Makan ?

  1. Mau tanya harga morindanya brp 1 botolnya bu niniek...? Untuk maag kronis biasanya habis brp botol yaa bu..? Terimakasih bu..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Anonim

      Harga morinda yang Original 1 botol 545.000 + Ongkir. Untuk maag kronis biasanya minimal membutuhkan 2 botol.

      Salam,

      Hapus
  2. Bu jual temulawak iris kering

    BalasHapus
    Balasan
    1. Fuji Fuji

      Saya jual temulawak kering per bungkus 15.000/1/2 kg belum ongkir. Silahkan pesan di nomor 085.228.401.939/0877.3259.8747

      Salam,

      Hapus

Back To Top