SOLUSI SAKIT MAAG

Blog pengalaman sembuh sakit maag kronis | obat alami sakit maag | makanan sakit maag | cara sembuh sakit maag | pantangan sakit maag

http://solusi-sakit-maag.blogspot.com/2014/07/resensi-buku-rahasia-sembuh-sakit-maag.html

Dzikir Untuk Ketenangan Hati

Bismillahirrahmanirrahiim…

Salam Sejahtera Bagi Seluruh Alam, Puji dan syukur hanya kepada Allah SWT. Pemilik Seluruh Nikmat. Shalawat dan salam yang setulus-tulusnya semoga senantiasa tercurah kepada Nabi Agung Muhammad Rasulullah SAW, bagi keluarga dan sahabatnya yang mulia serta para pengikut Beliau yang setia sampai akhir jaman. Aamiin. 

Pembaca Blog Yang Setia, dimanapun kalian berada…

Manusia, akan mempunyai hati yang tenang, jika terpenuhi kebutuhan lahir batinnya. Antara lain secara lahirnya manusia membutuhkan pangan, sandang, papan atau tempat tinggal dan kesehatan. Lalu kebutuhan batinnya, manusia membutuhkan rasa aman, rasa diakui dan dihargai, rasa dipercaya, rasa dibutuhkan, dan kebahagiaan.

Jika semua kebutuhan lahir batinnya tersebut sudah terpenuhi maka hati kita akan merasa tenang.

Sudah mempunyai pekerjaan sebagai matapencaharian utama untuk memenuhi kebutuhan hidup. Sudah mempunyai rumah sendiri, atau bisa mengontrak rumah. Anak, isteri, keluarga semua sehat. Juga orang tua serta saudara-saudara ipar tak ada yang bermasalah. Anak-anak lancar sekolahnya. Anak yang sudah berkeluarga juga sudah bisa mandiri tak  menjadi beban pikiran kita lagi.

Dalam kehidupan kita bisa beribadah dengan baik. Dengan pekerjaan tak ada masalah. Dengan lingkungan baik-baik saja. Tetangga hajatan kita diundang dan alhamdulillah bisa datang. Ada tetangga meninggal kita tahu dan alhamdulillah bisa datang takziah. Ada tetangga yang sakit kita bisa menjenguknya syukur bisa membantunya. Ke masjid alhamdulillah tak pernah absen. Anak-anak rajin mengaji dan pintar sekolahnya.Ke dhuafa dan yatim piatu, atau seseorang yang membutuhkan, alhamdulillah kita selalu diberi kesempatan oleh Allah bisa berbagi.

Nah jika seseorang bisa berkehidupan demikian, damai sejahtera, tentu hati nya akan tenang.

Apakah kondisi seperti itu bisa datang dengan sendirinya ? Tak ada sesuatupun didunia ini yang terjadi secara kebetulan. Semua memerlukan proses waktu yang panjang dan berliku-liku ! Kecuali Kun FayakunNya Allah. Dan semua selalu melibatkan perencanaan atau ijin dari Allah SWT.

Salah satu contoh begini. Ada seorang anak, kuliah, sebelum diwisuda ia sudah memperoleh pekerjaan yang mapan, dengan gaji yang lumayan tinggi kisaran 10 juta rupiah, tanpa proses sogok menyogok, dan sangat gampangnya ia mendapatkan pekerjaannya.

Apakah ini diperoleh dengan kebetulan ? Tentu tidak. Ada kolaborasi antara si Anak sebagai subyek, orang tua sebagai pendukung, dan Allah sebagai penentu. Jika salah satu saja tidak melakukan perannya, tentu “kondisi manis” si anak mendapat pekerjaan dengan gampangnya ini takkan pernah terjadi !

Si anak sendiri sebagai subyek, tentu sejak masa kecilnya sudah diarahkan oleh orang tuanya untuk menjadi pribadi yang mandiri dan bertanggung jawab. Mandiri dalam pengertian, mampu menyiapkan segala apa yang dibutuhkan tanpa harus bergantung kepada orang lain. Bertanggungjawab yang dimaksud adalah mau mempertanggungjawabkan setiap apapun yang diberbuatnya. Jika pelajar ya sebaiknya belajar dengan baik, tanpa harus setiap kali dioyak-oyak oleh orang lain.

Pada awalnya tentu semuanya perlu diarahkan oleh orang tuanya untuk rajin ngaji, rajin belajar, rajin garap peer, sehingga akhirnya akan menjadi kebiasaan tanpa disuruh-suruh lagi. 

Anak rajin ngaji, itu juga karena adanya keteladanan dari kedua orangtuanya yang juga rajin beribadah. Mereka juga rajin belajar karena selalu dimotivasi sejak kecil oleh orangtuanya. Anak dididik agar berusaha dengan semaksimal, sehingga bisa menjadi yang terbaik.

Banyak orang tua yang nasehatnya tak digubris oleh anak, karena mereka hanya bisa menasehati, tanpa mampu meneladani. Menyuruh anaknya sholat dan baca Al Qur'an, tapi dirinya sendiri tak sholat apalagi membaca Qur'an. Yang terpenting adalah keteladanan bukan sekedar nasehat.

Anak-anak yang terdidik dengan kesalehan, maka ketika ia menginjak jenjang pendidikan yang lebih tinggi, dari TK ke SD, lalu ke SMP, SMA dan Perguruan Tinggi, insya Allah akan mulus jalannya. Ia selalu berusaha semaksimal mungkin, selalu mohon doa restu kepada kedua orangtuanya dalam setiap langkahnya, dan tak pernah lupa selalu berdoa menggantungkan seluruh cita-citanya kepada Allah SWT.

Dan sebagai orang tua, yang sadar bahwa anak adalah amanah yang dititipkan oleh Allah SWT. kepada dirinya, maka mereka sebagai orangtua akan selalu mendidik, membimbing, mengarahkan si anak dengan memohon kepada pimpinan Allah selalu. Dengan memberinya perhatian serta kasih sayang sepenuhnya serta mendoakannya setiap waktu untuk anak-anaknya.

Dan Allah, ketika melihat si anak tersebut dalam menjalani proses kehidupannya, yang bersungguh-sungguh, bekerja keras, tekun dan selalu memohon RidhoNya, serta melihat kesungguhan kedua orang tuanya dalam mendoakan anaknya, melihat kesalehannya, tentu akan mengabulkan yang terbaik bagi keluarga itu, salah satunya adalah memberinya pekerjaan yang mapan kepada anak dari keluarga tersebut, bergaji besar, sebelum wisudanya, dengan mudah.

Apakah proses ini hanya berlangsung dalam satu atau dua hari ? Lalu jleg ! jatuh kebahagiaan itu dihadapan kita ? Tidak bukan ? 

Memerlukan waktu yang demikian panjang bertahun-tahun yang harus dilalui dengan segala ketekunan dan kesabaran.

Seorang Habib di Purworejo, Habib Dahlan, dalam sebuah tauziahnya kepada saya pernah mengatakan : Jika kita menginginkan sesuatu yang luarbiasa, maka kitapun harus berjuang meraihnya dengan cara yang luarbiasa pula, diatas rata-rata. Lebih keras dalam berusaha, lebih sabar dalam meraihnya, dan tak pernah putus asa dalam berdoa. Semua tergantung apa yang hendak kita raih. Cita-cita yang biasa ? Atau yang luar biasa ? Itu harus disadari sebelum melangkah menggapainya.

Jadi hidup adalah soal pilihan. Mau memilih yang luar biasa dengan perjuangan yang penuh tantangan dan panjang prosesnya, atau mau memilih pilihan yang sederhana, mudah dicapai dan pendek prosesnya, namun juga sederhana pencapaiannya ?

Seperti ketika saya diberi sakit yang demikian panjangnya oleh Allah SWT, 18 tahun !...Saya yang sudah belajar hakekat sejak kecil, menerimanya dengan berusaha dan belajar sabar dan ikhlas, serta terus penasaran akan hikmah yang akan Allah berikan dibalik sakit saya yang luar biasa itu.

Bukan hanya sekedar sakit maag kronis yang begitu panjang saja, namun sepanjang kehidupan saya yang penuh dengan onak dan duri ujian kehidupan, sebagai bentuk perhatian dan kasih sayang Allah SWT. kepada diri saya, agar derajat ruhani saya bisa meningkat dari kekotoran menjadi derajat yang lebih putih. 

Ternyata dari sakit saya yang panjang itu, Allah mempersiapkan saya agar bisa mempunyai ilmu maag, ilmu GERD, dan ilmu anxyetas yang cukup akurat, karena mengalaminya langsung, dan saya mengamatinya, merisetnya, sehingga bisa menarik kesimpulan yang insya Allah MENDEKATI, karena yang sempurna hanyalah Allah SWT. belaka.

Alhamdulillah jika kemudian saya bisa menghasilkan karya sebuah buku :”Rahasia Sembuh Sakit Maag Kronis”. Lalu sayapun, Allah beri pengetahuan dan kemampuan untuk menulis artikel-artikel di blog ini, yang saya harapkan akan bisa membantu kalian semua dari penderitaan Maag dan GERD kalian. Tanpa RidhoNya, tak mungkinlah saya, yang “O” dalam kepenulisan dan minim dalam pengetahuan sakit penyakit bisa menulis yang seperti di blog ini.

Ini benar-benar saya sadari sebagai sebuah “KEAJAIBAN” yang dikaruniakan oleh Allah SWT. kepada diri saya, sehingga pada masa tua saya sekarang ini, mempunyai usia yang manfaat. Alhamdulillahirabbil’alamiin Ya Allah.

Kembali ke masalah :”DZIKIR UNTUK KETENANGAN HATI”…

Sumber ketenangan batin dan ketenangan hidup adalah “berdzikir” mengingat Allah. Mengapa ? Allah adalah sumber segala kehidupan, sumber segala keberkahan serta sumber segala nikmat. Sumber segala ilmu dan sumber segala kebahagiaan.

Makin sering kita mengingat Allah, makin sering kita menyebut-nyebut Asma-Nya, insya Allah segala unsur yang Allah miliki akan Allah curahkan kepada kita, sesuai kapasitas yang Allah ijinkan atas kita.

Apalagi jika kita melakukannya dengan memakai metode yang benar, adalah melalui channel Nurun Ala Nurin-Nya yang ada dalam dada hamba-Nya yang Di Kasihi-Nya. Dalam dada Rasulullah SAW. yang kemudian diwariskannya kepada sahabat yang ditunjukiNya, kemudian diwariskannya lagi kepada para penerusnya yang Allah kasihi.

Dzikir, mempunyai dampak positif yang sangat besar bagi kehidupan kita manusia. Bukan saja akan menimbulkan ketenangan jiwa, melainkan akan menimbulkan kesehatan secara jasmani karena ketika orang berdzikir, hatinya tenang dan bahagia. 

Menurut pakar usus dunia Dr. Hiromi Sinya, orang yang bahagia, dalam dirinya akan terbentuk enzyme-enzyme yang sangat dibutuhkan bagi kesehatan tubuh manusia.

Kecuali itu dampak yang lainnya, dzikir akan menarik keberkahan-keberkahan yang lain dari seluruh alam semesta. Baik itu keselamatan, kesehatan, kebahagiaan, kemudahan, kerezekian, kesuksesan, yang semuanya itu berasal dari Allah SWT.

Oleh karena itu, alangkah baiknya jika setiap waktu, ketika kita sehat maupun sakit selalu meluangkan waktu untuk berdzikir. Jika sedang sakit apalagi maag atau GERD kita lagi kambuh, tentu tak bisa berdzikir dengan duduk tawarruk. Ya kita berdzikir dalam hati. Walau dengan rebahan yang penting semuanya dalam keadaan suci. Tempatnya, pakaiannya, dan yang utama adalah niatnya.

Niat berdzikir yang baik adalah hanya untuk mengagungkan Allah, lain tidak. Dalam mengingat serta menyebut AsmaNya itu tentu kita akan ingat Ke-Agungan-Nya, Ke-Maha Sucian-Nya, Ke-Murahan-Nya, Ke-Maha Belas Kasihan-Nya, Ke-Maha Adilan-Nya, dan Segala Maha Yang Allah Miliki. Sehingga ada kesadaran yang tumbuh dalam diri kita, betapa kecilnya kita, betapa seluruh sendi kehidupan kita itu semuanya sangat tergantung kepada Allah. Tak ada satupun yang tidak bergantung kepada Allah. Adakah ? Tidak ada bukan ? La ilaha ilallah.

Hidup ya karena Allah, mati ya karena Allah. Hidup adalah sangat sementara, ibarat sepeminum air, sedangkan hidup yang sesungguhnya adalah hidup setelah kematian yang kekal selama-lamanya, tak akan ada batasnya. 

Lalu jika kita sudah tahu kenyataan itu, mengapa kita masih mengejar yang sifatnya sementara, bukan mengejar sesuatu yang bersifat "KEKAL" ? Sehingga di dunia ini kita akan terus mengumpulkan “BEKAL” bagi kehidupan kekal di akherat kelak ? Adalah ketaatan kepada Allah SWT. dan Rasulnya Muhammad Rasulullah SAW ?

Lalu, apa hubungannya dong, antara dzikir, sakit dan kehidupan kekal di akherat nanti ? Jelas ada teman. 

Kita dihidupkan oleh Allah didunia ini sebenarnya ada suatu kehendak Allah atas kita masing-masing. Allah menjadikan dunia ini sebagai tempat pensucian diri agar semua manusia (tanpa kecuali), kembali ke HadliratNya dengan jiwa yang tenang.

Untuk mensucikan diri manusia, Allah turunkan berbagai kesenangan dan kesusahan di dunia ini. Karena saking kasih sayangNya Allah kepada makhluk manusia, maka kecuali menciptakan kesenangan dan kesusahan, maka diberikanNya kepada manusia “alat dan teladanNya” yang merupakan pedoman untuk hidup dan matinya, agar manusia tidak terjebak dalam kelengahan yang nyata adalah tipu daya iblis yang akan menjerumuskan manusia kepada jurang kesengsaraan dunia dan akherat.

Alat itu adalah “FirmanNya” ialah Al Qur’anul Karim, dan TeladanNya adalah melalui RasulNya Muhammad Rasulullah SAW. Dalam keadaan apapun, sebagai orang Islam, mustinya kita, dalam seluruh sendi kehidupan kita jangan sampai melupakan FirmanNya yang ada dalam Al Qur’an serta senantiasa berpedoman kepada keteladanan Allah yang telah diberikan dalam diri Nabi Agung Muhammad Rasulullah SAW.

Al Qur’an dan Muhammad Rasulullah SAW. adalah satu kesatuan yang tak dapat dipisahkan satu sama lain. Dan berdzikir, adalah salah satu jalan utama untuk mengingatNya, agar senantiasa kita tidak terlepas dari bergantung kepada Tali Allah SWT. Menurut yang saya rasakan selama ini, dzikir adalah jalan menuju keselamatan dunia dan akherat, walaupun saya belum pernah mati he he.

Sumber :http://solusi-sakit-maag.blogspot.co.id/2015/10/dzikir-untuk-ketenangan-hati.html
Al Qur’an dan Muhammad Rasulullah SAW. adalah satu kesatuan yang tak dapat dipisahkan satu sama lain. Dan berdzikir, adalah salah satu jalan utama untuk mengingatNya, agar senantiasa kita tidak terlepas dari bergantung kepada Tali Allah SWT. Menurut yang saya rasakan selama ini, dzikir adalah jalan menuju keselamatan dunia dan akherat.

Ketika kita selalu bergantung kepada tali Allah SWT, maka sakit bukanlah halangan untuk hati kita selalu bertaut kepada Allah, sehingga betapapun pahitnya atau sakitnya penderitaan yang kita alami, insya Allah, hati ini akan menjadi ikhlas dalam menjalaninya. Karena itu “PASTI” ada kebaikannya yang ingin Allah berikan untuk kita.

Carilah…Carilah…Carilah terus akan “hikmah” itu hingga kalian dapatkan, sehingga tak sia-sia kalian dijadikan sakit oleh Allah. Sebab memang tak ada sesuatu apapun yang Allah ciptakan di dunia ini dengan sia-sia. Termasuk sakit pada diri kita semua.

Mungkin paparan kali ini agak berat ya teman ? Tetapi ini memang harus saya sampaikan, agar kita menjalani hidup ini bukan sekedar melakukan dogma-dogma yang sering tak kita mengerti, namun kita harus terus menggali apa sebenarnya makna yang tersembunyi sekalipun dalam Al Qur’an yang demikian agungnya.

Kecuali itu, ayat-ayat Allah bukan hanya ada didalam Al Qur'an namun luas terhampar di alam semesta ini. Sehingga kita bisa belajar banyak atas pelajaran hidup, dari alam semesta, jika kita mau berpikir.
Sakit bukanlah penderitaan, jika kita mengerti hakekatnya. Sakit adalah kasih sayang Allah kepada kita, agar kita kembali kepada jalan yang DikehendakiNya untuk kita. Semestinya kita sangat bersyukur, bukan terus mengeluh !

Oke, demikian dulu uneg-uneg saya kali ini, semoga bermanfaat, jika ada yang tak berkenan saya mohon maaf dengan tulus. Semoga kita sekalian senantiasa mendapat kecerahan hati dan jiwa kita, pada sepanjang lorong kehidupan.

Alhamdulillahirabbil’alamiin.

Salam Selalu,
Niniek SS
Labels: EDISI SPESIAL, Mengatasi Rasa Sakit, Mengatasi Sulit Tidur

Thanks for reading Dzikir Untuk Ketenangan Hati. Please share...!

0 Komentar untuk "Dzikir Untuk Ketenangan Hati"

Back To Top